JUDUL: NILAI DARI SEBUAH KEJUJURAN
PEMAIN:
Guru
Murid 1
Murid 2, ketua kelas
Murid 3
Dalam suasana belajar mengajar di dalam kelas dan sedang dilakukan ulangan mendadak serta mengumpulkan tugas.
Guru: Anak – anak, silakan dikumpulkan tugas karya tulis minggu kemarin.
——
Murid 1: karya tulis dikumpulkan berdasarkan tema atau berdasarkan kelompok saja Bu?
——
Guru: berdasarkan kelompok saja..ayo ketua kelas dikumpulkan tugas karya tulis teman – temannya
(kemudian ketua kelas berjalan keliling mengumpulkan tugas karya tulis teman-temannya)
——
Guru: Karena ini merupakan tugas perorangan yang dikerjakan secara
berkelompok, maka penilian akan dilakukan berdasarkan isi dari karya
tulis dan keragan tema serta isi tulisan dalam satu kelompok.
——
Guru: Ayo kalau sudah selesai mengumpulkan tugas, masukkan tas dan buku kalian semua. Ibu akan mengadakan ulangan mendadak.
——
Murid 3: Hah, ulangan apa lagi bu? baru saja 2 hari yang lalu diadakan ulangan
——
Guru: ketua kelas, tolong dibagikan kertas folio ini ke semua siswa.
——
Murid 2: baik bu (sambil berjalan membagikan kertas folio. Suasana
ruang kelas berubah menjadi gaduh karena setiap siswa mengeluh tentang
diadakannya ulangan mendadak ini)
——
Guru: pada ulangan kali ini, Ibu ingin kalian menulis ulang tentang
inti dari karya tulis yang kalian buat. Tulis garis besarnya saja
beserta pokok – pokok kesimpulannya. Waktu yang diberikan untuk
mengerjakan ulangan ini adalah 20 menit yang dimulai dari sekarang
(kemudian siswa hening dan sibuk mengerjakan ulangan. Sedangkan bu
guru sibuk memeriksa tugas karya tulis yang tadi dikumpulkan. Ibu guru
menemukan keanehan pada tugas karya tulis milik murid 1 dimana isinya
sama persis dengan karya tulis milik murid 3. Setelah 20 menit berlalu,
kemudian kertas ulangan dikumpulkan)
——
Guru: baiklah silakan kalian istirahat. Tolong murid 1 dan murid 3 tetap disini, Ibu mau bicara
(semua siswa keluar ruang kelas kecuali murid 1 dan murid 3)
——
Guru: Ibu minta kalian berdua jujur kepada Ibu. Kenapa isi tugas
karya tulis kalian bisa sama persis, bahkan untuk titik dan komanya
sekalipun.
——
Murid 1: saya mengerjakan karya tulis itu sendiri bu
——
Murid 3: saya juga mengerjakan karya tulis saya sendiri
——
Guru: Lalu, bagaimana dengan ulangan tadi. Mengapa isi dari jawaban
ulangan kalian tidak sama dengan isi karya tulis kalian? bisa
menjelaskan ke ibu?
(lama murid 1 dan murid 3 terdiam)
——
Guru: baiklah kalau kalian tidak mau mengaku, ibu anggap kalian
tidak mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti ulangan tadi
——
Murid 3: maaf bu. Kalau saya jujur, apakah kalau saya berkata jujur maka ibu akan memaafkan saya?
——
Guru: Ibu lebih menghargai sebuah kejujuran daripada harus melihat anak didik ibu melakukan hal yang tidak jujur.
——
Murid 3: saya mendapatkan materi untuk tugas karya tulis dari
internet bu. Saya langsung copy paste dan tidak saya baca lagi. Itulah
mengapa ulangan tadi tidak sama dengan isi karya tulis saya
——
Guru: baiklah, alasan bisa ibu terima
——
Guru: trus kamu murid 1, ada yang bisa dijelaskan ke ibu?
——
Murid 1: saya minta tolong adik saya mengerjakan tugas karya tulis
itu bu. Dan kelihatannya dia mencari sumber dari internet. Maaf bu. Saya
berjanji tidak akan mengulanginya lagi
——
Guru: Baiklah kalau begitu. Tugas karya tulis dan ulangan kalian
ibu kembalikan. kalian harus membuat karya tulis lagi dan dikumpulkan
dalam 3 hari. Setelah itu, kalian harus mengikuti ulangan susulan yang
materinya masih akan ibu pikirkan.
——
Murid 1 dan Murid 3: baik bu
No comments:
Post a Comment