September 6, 2013

Dimensi-Dimensi Hakikat Manusia



Dimensi-Dimensi Hakikat Manusia 

    Manusia adalah mahluk yang serba terhubung,dengan masyarakat,lingkunganya, dirinya sendiri, dan tuhan.beerling mengemukakan sinyalemen heinemann bahwa pada abad ke- 20 manusia mengalami krisis total.disebut demikian karena yang dilanda krisis bukan hanya segi-segi tertenu dari kehidupan seperti krisis ekonomi,krisis energi,dan sebagainya,melaikan yang krisis adalah manusia sendiri.dalam krisis total manusia mengalami krisis hubungan dengan masyrakat,dengan lingkunganya,dengan dirinya sendiri,dan dengan tuhannya.tidak ada hubungan pengenalan,pemahaman dan kemesraan dengan sesama manusia.ini lah yang melanda manusia sehingga manusia semakin jauh dari kebahagian.
Dalam hubugan ini,pendidikan mempunyai peranan penting sebagai wahana untuk mengantar   peserta didik untuk mencapai kebahagiaan.yaitu dengan jalan membantu mereka meningkatakan kualitas hubungannya dengan dirinya,lingkunganya,dan tuhannya.untuk menciptakan rasa kebersamaan dengan individu lain nya,rasa menghormati,serta menjalin hubungan yang baik,maka diperlukan dimensi-dimensi didalam kehidupan sehari-hari agar terciptanya manusia yang sempurna dan berahklah yang baik.dimensi-dimensi tersebut itu ialah
Jadi Manusia adalah mahluk monodualis ciptaan Tuhan yang dikaruniai status sebagai Khalifah Allah diatas bumi.Bayi dianugerahi keadaan jasmani yang lemah tetapi memiliki potensi-potensi jasmaniah berupa konstruksi tubuh lengkap serta rokhaniah berupa daya cipta,rasa,karsa,intuisi,bakat.Faktor-faktor potensi bawaan inilah yang membedakan manusia yang satu dengan yang lainya yang bersifat unik yang dapat berkembang dengan adanya pengaruh lingkungan. Sehingga seorang individu akan menemukan rasa kepribadiannya.
dimensi individual adalahkeperibadian seseorang  yang merupakan suatu keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi (indevide).Seorang pakar pendidikan M.J.Lavengeld mengatakan bahwa setiap orang memiliki individualitas,maksudnya dua anak kembar yang berasal dari satu telur yang lazim dikatakan seperti pinang dibelah dua dan sulit dibedakan satu dan yang lain hanya serupa tetapi tidak sama apalagi identik.hal ini berlaku pada sifat-sfat fisiknya maupun hidup kejiwaannya (kerohaniannya).
Setiap individu bersifat unik (tidak ada tara dan bandingannya) dengan adanya individualitas itu setiap orang memiliki kehendak,perasaan,cita-cita, kecenderungan, semangat,dan daya tahan yang berbeda.contoh sederhananya saja dua oarang murit sekelas yang mempunyai nama yang sama tidak pernah bersedia untuk di samakan satu sama lain,arti katanya masing-masing ingin mempertahankan ciri-ciri khasnya sendiri,gambaran tersebut telah dikekemukakan oleh fancis galton seorang ahli biologi dan matematika inggris,dari hasil penelitiannya banyak pasangan kembar satu telur ternyata ternyata tidak sepasang pun yang identik atau sama sifat dan kepribadiannya.
M.J.Lavengeld menyatakan bahwa setiap anak memiliki dorongan untuk mandiri  yang sangat kuat,meskipun disisi lain pada anak terdapat rasa tidak berdaya,sehingga memerlukan pihak lain(pendidik) yang dapat dijadikan tempat bergantung untuk memberi perlindungan dan bimbingan,sifat-sifat sebagaimana di gambarkan diatas yang secara potensial telah dimiliki sejak lahir perlu ditumbuh kembangkan melalui pendidika agar bisa menjadi kenyataan,sebab tanpa dibina melalui pendiidikan,benih-benih individualitas yang sangat berharga itu yang memungkinkan terbentuknya suatu kepribadian yang unik akan tetap tinggal laten.serta kesanggupan untuk memikul tanggung jawab sendiri merupakan ciri yang sangat esensial dari adanya individualitas pada diri manusia.dengan kata lain kepribadiaan seseorang tidak akan terbentuk dengan semestinya,sehingga seseorang tidak memiliki warna kepribadiaan yang khas sebagai miliknya.jika terjadi  hal demikian seorang tidak memilki kepribdian yang otonom dan orang seperti ini tidak akan memilki pendirian serta mudah dibawa oleh arus masa,padahal fungsi utama pendidikan adalah membantu peserta didik untuk membentuk keribadianya atau menemukan ke mandiriannya sendiri.pola pendidikan yang bersifat demokratis di pandang cocok untuk mendorong bertumbuh dan berkembangnya potensi individualitas seseorang.
Dimensi kesosilaan
dimensi kesosialan pada diri manusia tampak lebih jelas pada dorongan untuk bergaul,dengan adanya dorongan untuk bergaul,setiap orang ingin bertemu sesamanya. Manusia dilahirkan sebagai suku bangsa tertentu dengan adat kebudayaan tertentu pula.
Sebagai anggota suatu masyarakat, seseorang berkewajiban untuk berperan dan menyesuaikan diri serta bekerja sama dengan masyarakat.masih banyak contoh-contoh lain yang menunjukan betapa dorongan sosialitas tersebut demikian kuat tanpa orang menyadari sebenarnya ada alasan yang cukup kuat.seorang filosof Immanuel Kant menyatakan manusia hanya menjadi manusia jika berada diantara manusia,maksudnya tidak ada seorang manusia pun yang dapat hidup seorang diri tanpa membutuhkan orang lain.
Seorang dapat mengembangkan kegemarannya, sikapnya,cita-citanya didalam interaksi dengan sesamanya.seseorang berkesempatan untuk belajar dari orang lain,mengidentipikasi sifat-sifat yang dikagumi dari orang lain untuk di milikinya,serta menolak sifat-sifat yang tidak dicocokinya.hanya didalam berintraksi dengan sesamanya,dalam saling menerima dan memberi,seseorang menyadari dan menghayati Kemanusiaannya.banyak bukti bahwa anak manusia tidak akan menjadi manusia bila tidak ada berada diantara manusia.
 Dimensi kesusilaan
            Susiala berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan lebih  tinggi.akan tetapi dalm kehidupan bermasyarakat orang tidak cukup hanya berbuat yang pantas jika didalamyang pantas atau sopan  itu misalnya terkandung kejahatan terselubung.dimensi kesusilaan disebut juga keputusan yang lebih tinggi.kesusilaan diartikan mencakup etika dan etiket.etika adalah (persoalan kebaikan )  sedangkan etiket adalah (persoalan kepantasan dan kesopanan ). pada hakikatnya manusia memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan susila,serta melaksanakannya.sehingga dikatakan manusia itu makhluk susila.persoalan kesusilaan selalu berhubungan erat dengan nilai-nilai kehidupan.Susila berkembang sehingga memiliki perluasan arti menjadi kebaikan yang lebih sempurna.
Manusia dengan kemampuan akalnya memungkinkan untuk menentukan sesuatu manakah yang baik dan manakah yang buruk, manakah yang pantas dan manakah yang tidak pantas.Dengan pertimbangan nilai-nilai budaya yang dijunjungnya memungkinkan manusia untuk berbuat dan bertindak secara susila.Drijarkara mengartikan manusia susila sebagai manusia yang memiliki nilai-nilai,menghayati,dan melaksanakan nilai tersebut dalam perbuatan.Nilai-nilai merupakan  sesuatu yang dijunjung tinggi oleh manusia karena mengandung makna kebaikan,keluhuran,kemulian dan sebagainya,sehingga dapat diyakini dan dijadikan pedoman dalam hidup.Pendidikan kesusilaan berarti menanamkan kesadaran dan kesediaan melakukan kewajiban disamping hak pada peserta didik.
 Dimensi keberagamaan
pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius.beragama merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga memerlukan tempat bertopang,agama menjadisandaran vertikal manusia. dan Manusia adalah mahluk religius yang dianugerahi ajaran-ajaran yg dipercayainya yang didapatkan melalui bimbingan nabi demi kesehatan dan keselamatannya.Manusia sebagai mahluk beragama mempunyai kemampuan menghayati pengalaman diri dan dunianya menurut agama masing-masing.
Pemahaman agama diperoleh melalui pelajaran agama, sembahyang, doa-doa maupun meditasi,komitmenaktif&praktekritual.
Jauh dekatnya hubungan ditandai dengan tinggi rendahnya keimanan dan ketaqwaan manusia yang bersangkutan.Di dalam masyarakat Pancasila, meskipun agama dan kepercayaan yang dianutnya berbeda-beda, diupayakan terciptanya kehidupan beragama yang mencerminkan adanya saling pengertian, menghargai, kedamaian, ketentraman, & persahabatan.
 Pengembangan Dimensi Hakekat Manusia.
Usaha pengembangan hakekat manusia dalam dimensi keindividuan, kesosialan, kesusilaan, & keberagamaan berangkat dari anggapan dasar bahwa manusia secara potensial memiliki semua dimensi tersebut, yang memungkinkan dan harus dapat dikembangkan secara bertahap, terarah dan terpadu melalui pendidikan sehingga dapat menjadi aktual.
Konsep dasar pengembangan manusia sebagai makhluk individu Manusia sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kesemestaan mampu mengembangkan interelasi dan interaksi dengan orang lain secara selaras serasi seimbang tanpa kehilangan jati dirinya.
Pengembangannya sebagai peserta didik diselenggarakan dalam lingkungan pendidikan keluarga, sekolah, & masyarakat pengembangan self extence menyangkut aspek jasmani-rohani,cipta-rasa-karsasebagaidimensikeindividuan.    

Pengembangan manusia sebagai makhluk sosial
Manusia sejak lahir hingga ajalnya perlu dibantu oleh orang lain.Manusia harus merasa sadar dirinya terpanggil untuk berbuat baik bagi orang lain dan masyarakat.Pengembangan dimensi tersebut harus dimulai sejak di keluarga, sekolah dan masyarakat, untuk itu nilai/norma/kaidah yang berlaku didalam keluarga juga perlu dijunjung tinggi disekolah dan masyarakat.
 Pengembangan manusia sebagai makhluk susila
Hanya manusia sajalah yang mampu menghayati norma-norma dan nilai-nilai dalam kehidupan sehingga dapat menetapkan pilihan tingkah laku yang baik dan yang buruk.
Bagi manusia Indonesia norma-norma dan nilai-nilai yang perlu dikembangkan adalah nilai-nilai universal yang diakomodasi dan diadaptasi dalam nilai-nilai khas yang terkandung dalam budaya bangsa.Sebagai manusia Indonesia yang ideal adalah manusia yang memiliki pikiran,ide,gagasan yang terkristal dalam kelima nilai dasar dalam Pancasila.
Pengembangan manusia sebagai makhluk beragama
Sementara pihak ada yg lebih mengutamakan terciptanya suasana penghayatan keagamaan lebih dari pengajaran keagamaan.Untuk itu yg perlu diutamakan adalah sikap teladan dari orang tua, guru dan pendidik lainnya disertai dengan pilihan metode pendidikan yang tepat dan ditunjang dengan kemudahan-kemudahan fasilitas yang memadai.Demikian pula halnya di sekolah dan di masyarakat yang religius.

Alat-alat yang Ada di Laboratorium Kimia


Alat-alat yang Ada di Laboratorium Kimia


Maaf Untukk gambarr tidak terlihat, mungkin disetiap alat" bahan kimia gambar bisa di cari sendiri.!!!

1.      Labu Ukur
Fungsi : Menampung dan mencampur larutan kimia.
Cara Menggunakan : masukkan larutan ke dalam labu ukur. Simpan labu ukur di lengan tangan lalu goyangkan ke arah atas dan bawah agar larutan tercampur.













2.      Tabung Reaksi
Fungsi : Menampung larutan dalam jumlah yang sedikit













3.      Beker Gelas
Fungsi : Menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang banyak










4.      Gelas Ukur
Fungsi : mengukur volume larutan dengan cara melihat meniscus secara tepat.
 Cara Menggunakan : Mata harus sejajar dengan gelas ukur, kemudian lihat bagian meniscus bawah untuk mentukan volume larutan.














5.      Pipet Ukur
Fungsi : Mengukur volume larutan









6.      Penjepit Tabung Reaksi
Fungsi : Menjepit tabung reaksi selama melakukan proses pemanasan











7.      Pipet Tetes
Fungsi : Memindahkan beberapa tetes zat cair







8.      Mortar dan Alu
Fungsi :  Menggerus dan menghaluskan suatu zat










9.      Botol Semprot
Fungsi  :  menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan bahan












10.  Cawan Porselin
Fungsi  : Wadah untuk mereaksikan atau mengubah suatu zat pada suhu tinggi








11. Kawat Nikrom
Fungsi :  Mengidentifikasi suatu zat dengan cara uji nyala









12. Erlenmeyer
Fungsi : Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil penyaringan.











13. Pembakar Spirtus
Fungsi :  Membakar zat atau memanaskan larutan










14. Batang Pengaduk
Fungsi : Mengaduk larutan






15. Kaca Arloji
Fungsi :  tempat menimbang bahan dan penutup gelas kimia.








16. Klem Buret
Fungsi :  Memegang buret yang digunakan untuk titrasi








17. Statif
Fungsi : Menegakkkan corong, buret















18. Kertas saring
Fungsi : Menyaring larutan






19. Rak Tabung Reaksi
Fungsi : sebagai tempat tabung reaksi












20. Bola Hisap
Fungsi :  Menghisap larutan yang akan diukur









21. Corong
Fungsi :  Menyaring cairan kimia







22. Kawat kasa
Fungsi :  Sebagai alas penyebaran panas








23. Buret
Fungsi : Mengeluarkan larutan dengan volume tertentu
Cara Menggunakan : buret dipasangkan dengan Erlenmeyer. Fungsi dari Erlenmeyer tersebut untuk menampung hasil titrasi. Tangan kanan digunakan untuk memegang dan menggoyangkan Erlenmeyer sedangkan tangan kiri untuk memegang keran buret.















24. Pipet gondok
Fungsi :  Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume tertentu











25. Plat Tetes
Fungsi : Sebagai empat untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil








26. Lemari Asam
Fungsi :  Menyimpan larutan yang bersifat asam
Cara menggunakan : harus dinyalakan terlebih dahulu tombolnya. Pintunya hanya boleh terbuka setengah badan. Gunakan masker dan sarung tangan ketika membukanya.











27. Oven
Fungsi : Mengeringkan peralatan yang akan digunakan
Cara Menggunakan : mengeringkan alat-alat yang akan digunakan. Hanya untuk alat-alat yang tahan terhadap panas.














28. Neraca
Fungsi :  Mengukur jumlah zat yang diperlukan
Cara Menggunakan : harus dipastikan bahwa neraca tersebut berada dalam keadaan yang stabil. Tekan tombol untuk menyalakan neraca, beri alas seperti perkamen ketika akan mulai menimbang zat. Harus diperhatikan juga kapasitas minimum dan maksimum bahan yang boleh ditimbang.















29. Bunsen
Fungsi : Digunakan pada saat Keperluan penggunaan api
Cara Menggunakan : keperluan penggunaan api. Selang bunsen harus dihubungkan dengan kerang yang terhubung gas agar dapat mengeluarkan api. Api yang dihasilkan bisa diatur sesuai kebutuhannya.












30. Kertas indicator
Fungsi : Digunakan untuk  menentukan pH larutan
Cara Menggunakan : perubahan warna yang dihasilkan kertas indikator dicocokkan dengan table warna indikator.











31. Centrifuge
Fungsi : Digunakan untuk  Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan
Cara Menggunakan : dengan memasukkan larutan ke dalam tabung yang berada di dalam centrifuge. Jumlah tabung tersebut tidak boleh hanya 1 karena di khawatirkan larutan yang berada dalam tabung akan menyembur.











32. Eksikator
Fungsi : Digunakan untuk mendinginkan zat
Cara Menggunakan : mendinginkan zat. Zat yang akan didinginkan terlebih dimasukkan ke dalam krus. Lalu masukkan krus ke dalam eksikator.













33. Corong Pisah
Fungsi : Digunakan untuk Memisahkan larutan dan gas
Cara Menggunakan ; masukkkan larutan ke dalam corong dari atas dalam keadaan keran corong tertutup. Goyangkan corong agar larutan tercampur. Balikkan corong dan buka kerannya agar gas yang dihasilkan larutan tersebut keluar.









34. Mikropipet
Fungsi : Digunakan untuk Memindahkan cairan dengan volume yang sangat kecil
Cara Menggunakan : tekan berkali kali thumb knopnya untuk memastikan lancarnya mikropipet. Tekan thumb knopnya dan masukkan mikropipet ke dalam larutan. Tahan pipet dan lepaskan tekanan pada thumb knop agar larutan tersebut keluar.














Cara Membuat Effect Hollogram dengan Photoshop

Om Swastiastu Kawand-kawand Youtuber... Oke kawand-kawand pada hari ini saya akan memberikan tutorial efek photoshop kali ini, mimin ...