March 31, 2014

MENGEMBANGKAN BUDAYA KESELAMATAN DAN KEAMANAN KIMIA

MENGEMBANGKAN BUDAYA KESELAMATAN DAN KEAMANAN KIMIA

Terbentuknya budaya keselamatan dan keamanan bergantung pada pemahaman bahwa kesejahteraan dan keamanan tiap orang, dan juga tergantung pada kerja sama tim dan tanggung jawab masing-masing anggota. Budaya keselamatan dan keamanan harus dimiliki setiap orang, tidak hanya harapan dari luar yang didorong oleh peraturan lembaga.

Laboratorium akademik dan pengajaran memiliki tanggung jawab unik untuk menanamkan sikap kesadaran keselamatan dan keamanan dan praktik laboratorium yang bijak sepanjang hayat. Praktik yang aman harus dijadikan prioritas utama pengajaran di laboratorium akademik. Memupuk kebiasaan dasar berperilaku bijak adalah komponen yang sangat penting dari pendidikan kimia di setiap level dan tetap penting sepanjang karier kimiawan.

Meskipun mereka dipandu oleh pimpinan lembaga, siswa dan pegawai laboratorium lainnya bertanggung jawab secara langsung untuk bekerja dengan aman dan menjaga bahan kimia yang mereka gunakan. Semua orang yang bekerja di laboratorium, siswa atau pegawai, harus mematuhi semua protokol keselamatan dan keamanan untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain.

Berikut beberapa hal yang harus di perhatikan dalam kegiatan di laboratorium kimia :
a)      Kondisi tubuh dan pakaian dalam keadaan rapi (misal, rambut diikat dan menggunakan jas lab)
b)      Pastikan anda sudah mempelajari materi praktikum sebelum melakukan percobaan.
c)      Jika percobaan melibatkan arus listrik,berhati-hati dalam memilih sumber listrik (AC/DC). Ikuti petunjuk dalam prosedur percobaan!
d)     Gunakan zat dalam jumlah secukupnya (tidak berlebihan) dalam setiap percobaan
e)      Jangan memegang sesuatu secara langsung ketika memanaskannya. Gunakan penjepit yang tidak menghantarkan panas
f)       Jangan mencicipi zat kimia dalam bentuk apapun,sebelum anda yakin akan keamanannya.
g)      Segera bersihkan zat-zat yamg tumpah aselama percobaan (laporkan dulu pada petugas)
h)      Segera bersihkan  anggota tubuh yang terkena bahan kimia, dan biasakan mencuci tangan setelah melakukan percobaan.
i)        Jangan menggirup zat-zat secara langsung. Uji bau zat-zat kimia harus di lakukan secara hati-hati dengan mengibas-ngibas tangan dari zat kea rah gidung dalam jarak sekitar 20 cm.
j)        Jangn menyentuh bahan kimia secara langsung. Gunakan sendok khusus untuk mengambilnya.


PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN ALAT LABORATORIUM

Pemeliharaan di sini bukan berarti alat disimpan dengan baik sehingga alatnya selalu utuh, akan tetapi alat tetap dipergunakan dan agar tahan lama, tentunya perlu dilakukan perawatan sehingga alat-alat tersebut tahan lama atau awet. Jadi yang dimaksud dengan pemeliharaan atau perawatan alat-alat atau menjaga keselamatan alat adalah:
1)      menyimpan pada tempat yang aman
2)      perawatan termasuk menjaga kebersihan
3)      penyusunan, penyimpanan alat-alat yang berbentuk set
4)      menghindari pengaruh luar/lingkungan terhadap alat.

Dalam pemeliharaan alat perlu diketahui sifat-sifat dasar alat, antara lain:
1.      Zat atau bahan dasar pembuatan.
Bahan dasar alat harus diketahui agar penyimpanan dan penggunaannya dapat dikontrol. Misalnya alat gelas yang akan dipakai untuk pemanasan harus dipilih dari bahan yang tahan panas. Bila suatu alat terbuat dari besi, atau sebagian pelengkap alat terbuat dari besi, maka tidak boleh disimpan berdekatan dengan zat-zat kimia, terutama yang bersifat korosif. Bahan besi dengan asam akan cepat berkarat.
2.      Berat alat.
Di laboratorium terdapat alat yang ringan, ada yang berat. Untuk alat-alat berat jangan disimpan di tempat yang tinggi, sehingga sewaktu mau menyimpan atau mengambil tidak sulit diangkat atau dipindahkan.
3.      Kepekaan alat terhadap pengaruh lingkungan.
Berbagai alat yang peka terhadap lingkungan, misalnya terhadap kelembaban, di daerah  yang dingin atau di daerah yang lembab penyimpanan alat harus hati-hati, karena pada daerah lembab bila alat disimpan dalam lemari kemungkinan besar akan ditumbuhi jamur. Lensa harus dijaga jangan sampai berjamur. Lensa obyektif dan okuler cepat berjamur di daerah lembab. Salah satu cara mencegah pengaruh kelembaban di lemari penyimpanan dipasang lampu listrik, sehingga udara dalam lemari menjadi lebih kering. Mikroskop harus disimpan dalam kotaknya dan diberi zat absorpsi (silika).
4.      Pengaruh bahan kimia.
Dalam laboratorium terdapat zat-zat kimia. Beberapa zat kimia terutama yang korosif dapat mempengaruhi atau merusak alat. Oleh karena itu zat-zat kimia harus disimpan berjauhan dari alat-alat, terutama alat-alat yang terbuat dari logam.
5.      Pengaruh alat yang satu dengan yang lain.
Dalam penyimpanan alat perlu diperhatikan bahwaalat yang terbuat dari logam harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas. Beberapa alat yang diset dan terdiri dari alatlogam dan kaca, misalnya Respirator Ganong, Kalorimeter. Selain alat itu sendiri, dibutuhkan standarnya. Setiap alat yang terkombinasi dari logam-kaca, sedapat mungkin dalam penyimpanannya dipisahkan, pada waktu hendak dipakai barulah dipasang atau diset. Magnet jangan disimpan dekat alat-alat yang sensitif pada magnet. Stopwatchdapat kehilangan kestabilan bila disimpan berdekatan dengan magnet.
6.      Nilai/harga dari alat
Nilai atau harga alat harus diketahui oleh petugas laboratorium, atau setidaknya petugas laboratorium harus dapat menilai mana barang yang mahal, dan mana barang yang murah. Ditinjau dari segi harganya alat-alat berharga harus disimpan pada tempat yang aman atau lemari yang pakai kunci. Barang yang nilainya tidak begitu mahal dapat disimpan pada rak atau tempat terbuka lainnya. Akan tetapi bila ada tempat/lemari tertutup sebaiknya semua alat disimpan dalam lemari tersebut.
7.      Bentuk dalam set
Jenis alat dalam bentuk set misalnya setelectromagnet, semimicroapparatus
Untuk menjaga keawetan alat, bila telah selesai digunakan hendaknya disusun kembali pada
tempat semula dengan susunan aturan yang telah ditentukan. Penyusunan magnet dalam
seelectromagnetharus diperhatikan, tidak boleh disimpan sembarangan tanpa aturan
karena dapat kehilangan sifat kemagnetannya.

Alat-alat banyak menggunakan baterai kering atau basah. Alat-alat yang
menggunakan baterai basah, ataupun alat yang menggunakan arus listrik, bila sudah selesai
dipergunakan hendaknya segera diputuskan arusnya atau disimpan dalam keadaan
sleep

Alat-alat yang menggunakan baterai kering bila selesai digunakan baterai harus
dikeluarkan, dan waktu menyimpan baterai harus dikeluarkan dari alat dan alat harus
disimpan dalam keadaansleep

Misalnya: pH-meter, comparator lingkungan, osiloscope.
Di laboratorium bentuk alat juga beraneka ragam. Banyak alat yang bentuknya
bundar, alat ini harus disimpan sebaik mungkin, jangan sampai terguling. Ada alat yang
harus disimpan dalam keadaan berdiri, misalnya hygrometer. Cara menyimpan alat ini
sebaiknya dalam keadaan tergantung. Beberapa jenis thermometer mempunyai tempat
khusus (tabung). Setelah selesai dipergunakan dibiasakan menyimpan atau segera
dimasukkan dalam tabungnya.

Perawatan alat secara rutin dapat dilakukan. Sebelum alat digunakan hendaknya
diperiksa dulu kelengkapannya dan harus dibersihkan terlebih dahulu. Setelah selesai
dipergunakan semua alat harus dibersihkan kembali dan jangan disimpan dalam keadaan
kotor. Demikian juga kelengkapan alat tersebut harus dicek terlebih dahulusebelum
disimpan. Lemari untuk menyimpan alat seringkali terkena rayap, untuk mencegah rayap
yang dapat merusak berbagai jenis alat, maka secara periodik perlu disemprot dengan
antihama atau sejenisnya atau dengan memasukkan kapur barus pada lemari penyimpanan.

Setiap alat yang agak rumit selalu mempunyai buku petunjuk atau keterangan
penggunaan. Maka sebelum alat digunakan hendaknya kita membaca terlebih dahulu
petunjuk penggunaan alat dan petunjuk pemeliharaan atau perawatannya. Kita ketahui
bahwa nama alat sama dan fungsi sama kemungkinan bisa berbeda cara penggunaannya,
karena pabrik yang mengeluarkan berbeda dan tahun pembuatannya juga berbeda. Untuk itu dianjurkan agar setiap ada alat baru harus terlebih dahulu diperiksa atau dibaca buku
petunjuk sebelum digunakan.

PENYIMPANAN BAHAN-BAHAN KIMIA

Mengingat bahwa sering terjadi kebakaran, ledakan, atau bocornya bahan-bahan
kimia beracun dalam gudang, maka dalam penyimpanan bahan-bahan kimia selain
memperhatikan ketujuh sumber-sumber kerusakan di atas juga perlu diperhatikan faktor
lain, yaitu:

Interaksi bahan kimia dengan wadahnya., bahan kimia dapat berinteraksi dengan
wadahnya dan dapat mengakibatkan kebocoran

Kemungkinan interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan, kebakaran, atau
timbulnya gas beracun
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas , beberapa syarat penyimpanan bahan
secara singkat adalah sebagai berikut:
1. Bahan beracun
Banyak bahan-bahan kimia yang beracun. Yang paling keras dan sering dijumpai di
laboratorium sekolah antara lain: sublimate (HgCl2), persenyawaan sianida, arsen, gas
karbon monoksida (CO) dari aliran gas. Syarat penyimpanan:
Ø  ruangan dingin dan berventilasi
Ø  jauh dari bahaya kebakaran
Ø  dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi
Ø  kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat jika tidak sedang
dipergunakan
Ø  disediakan alat pelindung diri, pakaian kerja, masker, dan sarung tangan
2. Bahan korosif
Contoh bahan korosif, misalnya asam-asam, anhidrida asam, dan alkali. Bahan ini dapat
merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun. Syarat penyimpanan:
Ø  ruangan dingin dan berventilasi
Ø  wadah tertutup dan beretiket
Ø  dipisahkan dari zat-zat beracun.
3. Bahan mudah terbakar
Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri, terbakar jika kena udara, kena
benda panas, kena api, atau jika bercampur dengan bahan kimia lain. Fosfor (P) putih,
fosfin (PH3C), misalnya kerosin
(minyak lampu), terpentin, naftalena, minyak baker.
Syarat penyimpanan:
Ø  temperatur dingin dan berventilasi
Ø  jauhkan dari sumber api atau panas, terutama loncatan api listrik dan bara rokok
Ø  tersedia alat pemadam kebakaran
4. Bahan mudah meledak
Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain: ammonium nitrat, nitrogliserin, TNT.
Syarat penyimpanan:

Ø  ruangan dingin dan berventilasi dan jauhkan dari panas dan api
Ø  hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis
Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang dapat meledak
dengan dahsyat. Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat tergantung pada komposisi
pada waktu melakukan percobaan misalnya:

Ø  natrium (Na) atau kalium (K) dengan air
Ø  ammonium nitrat (NH4NO3), serbuk seng (Zn) dengan air
Ø  kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)
Ø  nitrat dengan eterperoksida dengan magnesium (Mg), seng (Zn) atau aluminium (Al)klorat dengan asam sulfat

5. Bahan Oksidator
Contoh: perklorat, permanganat, peroksida organik
 Syarat penyimpana:
Ø  temperatur ruangan dingin dan berventilasi
Ø  jauhkan dari sumber api dan panas, termasuk loncatan api listrik dan bara rokok
Ø  jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor

6. Bahan reaktif terhadap air
Contoh: natrium, hidrida, karbit, nitrida.
Syarat penyimpanan:
Ø  temperatur ruangan dingin, kering, dan berventilasi
Ø  jauh dari sumber nyala api atau panas
Ø  bangunan kedap air
Ø  disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2 dry powder)

7. Bahan reaktif terhadap asam
Zat-zat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas yang mudah terbakar atau
beracun, contoh: natrium, hidrida, sianida.
Syarat penyimpanan:
Ø  ruangan dingin dan berventilasi
Ø  jauhkan dari sumber api, panas, dan asam
Ø  ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk
kantong-kantong hydrogen dan disediakan alat pelindung diri seperti kacamata, sarung tangan, pakaian kerja

8. Gas bertekanan
Contoh: gas N2, asetilen, H2, dan Cl2dalam tabung silinder.
Syarat penyimpanan:
Ø  disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
Ø  ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari
Ø  jauh dari api dan panas
Ø  jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam proses penyimpanan adalah lamanya
waktu pentimpanan untuk zat-zat tertentu. Eter, paraffin cair, dan olefin akan membentuk
peroksida jika kontak dengan udara dan cahaya. Semakin lama disimpan akan semakin
besar jumlah peroksida. Isopropil eter, etil eter, dioksan, dan tetrahidrofuran adalah zat
yang sering menimbulkan bahaya akibat terbentuknya peroksida dalam penyimpanan. Zat
sejenis eter tidak boleh disimpan melebihi satu tahun, kecuali ditambah inhibitor. Eter yang

telah dibuka harus dihabiskan selama enam bulan

LABORATORIUM

TATA TERBIB di LABORATORIUM
BAGI GURU
  1. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman  untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk  melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk  melindungi kaki.
  2. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan Kimia.
  3. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
  4. Wanita yang berambut panjang harus diikat.
  5. Berilah penjelasan kepada peserta didik sehingga peserta didik mau menghayati tata tertib laboratorium bagi peserta didik .
  6. Awasilah peserta didik yang sedang melaksanakan kegiatan Laboratorium.
  7. Berusahakah agar peserta didik penuh disiplin.
  8. Siapkanlah alat dan bahan yang akan dipakai untuk kegiatan.
  9. Berikanlah penjelasan setiap alat yang masih asing, mudah rusak, dan bahan berbahaya bagi peserta didik.
  10. Beritahukanlah pada peserta didik pengunaan alat listrik.
  11. Usahakanlah agar laboratorium tetap bersih, tertib, rapih dan nyaman untuk kegiatan.
  12. Etiket pada botol harus benar dan jelas.
  13. Berilah peringatan, petunjuk, dan larangan agar kegiatan berhasil sesuai tujuan.
  14. Alat pemadam kebakaran harus selalu siap pakai.
  15. Kotak P3 K selalu tersedia dan terawat, dan guru harus mampu menggunakan isi kotak P3K itu.
  16. Matikanlah semua lampu yang tidak digunakan, apabila akan meninggalkan Laboratorium.
  17. Guru harus mengatur suasana kegiatan dalam laboratoriumoratoraium IPA dinamis, tidak gaduh, dan tertib.
  18. Usahakan agar laboratorium digunakan sesuai dengan jadwal, dan seefisien mungkin.
  19. Guru bertanggung jawab atas keberesan dan kebersihan, tidak merugikan pemakai yang lain.
  20. Menuliskan catatan penting tentang kegiatan yang sudah dilaksanakan pada buku kegiatan harian laboratorium yang tersedia.
BAGI PESERTA DIDIK

  1. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman  untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk  melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk  melindungi kaki.
  2. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan Kimia.
  3. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
  4. Wanita yang berambut panjang harus diikat.
  5. Memasuki laboratorium kimia harus seijin dan dibawah pengawasan guru.
  6. Hanya melalukan percobaan atau kegiatan yang disetujui guru.
  7. Alat dan bahan hanya digunakan di Laboratorium dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada.
  8. Periksa sebelum bekerja apakah alat dan bahan telah tersedia.
  9. Laporkan segera bila ada alat yang rusak atau hilang, bahan yang habis, dan kecelakaan dan atau hal yang dapat menimbulkan kecelakaan.
  10. Bacalah etiket pada botol bahan sebelum mengambilnya.
  11. Etiket yang hilang atau rusak harus segera dilaporkan agar segera diganti.
  12. Jangan maencoba mencicipi bahan kimia, Anggaplah itu semua beracun bagi mata, kulit, mulut, atau tubuh kita.
  13. Muntahkanlah segera bila ada zat yang yang masuk dalam mulut, lalu berkumur dengan air yang banyak.
  14. Cuci dengan air sebanyak-banyaknya bila bagian tubuh atau baju kita terkena asam atau basa.
  15. Tutup botol jangan sampai tertukar dengan tutup botol yang lain.
  16. Kembalikan alat alat ketempat semula dalam keadaan bersih.
  17. Buanglah sampah ditempat pembuangan sampah.
  18. Jangan membawa alat atau bahan keluar laboratorium.
  19. Pembakar hanya dinyalakan bila diperlukan saja.
  20. Hati-hati dengan api, matikan gas dan listrik bila meninggalkan laboratorium.
  21. Bacalah pengumuman –pengumuman yang ada dan taati peraturan.
  22. Setiap kegiatan, baik percobaan maupun yang lain selalu diakhiri dengan :
    1. Membersihkan tempat, alat-alat yang digunakan, mengecek dan mengembalikan, ketempat semestinya.
    2. Mengembalikan botol zat ketempatnya.
    3. Mematikan kran air,gas dan listrik.
    4. Mengelap dan mengeringkan meja serta bangku.
    5. Menyerahkan hasil kegiatan atau laporan kepada guru pembimbing.

Pengertian Korosi

KOROSI
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan senyawa lain yang terdapat di lingkungannya (seperti air dan udara) dan menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki.Peristiwa korosi ini biasa dikenal dengan perngkarata dan  logam yang paling banyak mengalami korosi adalah besi. Rumus kimia dari karat besi adalah Fe2O3.xH2O. Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah yang berlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapt dikendalikan atau lajunya diperlambat sehingga memperlambat proses perusakannya.Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat.
Fe(s) à Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan dalam oksidasi akan mengalir ke bagian lain untuk mereduksi oksigen.
O2(g) + 2 H2O(l) + 4e à 4 OH(l)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode akan teroksidasi membentuk besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi Fe2O3·xH2O yang disebut karat.

Reaksi korosi secara umum pada besi karena adanya kelarutan oksigen adalah sebagai berikut :
Reaksi anoda : Fe(s) -> Fe2+(aq) + 2e
Reaksi katoda : 02 (g) + 2H2O(aq) + 4e -> 4 OH
CO2 + H2O -> H2CO3

Fe + H2CO3 -> FeCO3 + H2

PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP KESETIMBANGAN KIMIA

PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP KESETIMBANGAN KIMIA

I.    Tujuan
Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan kimia melalui mengamati perubahan warna pada reaksi kimia dan terampil melakukan percobaan.

II. Dasar Teori
Kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kiri dan diruas kanan terbentuk dan terurai kembali dengan kecepatan yang sama. Suatu reaksi kesetimbangan dapat berlangsung dalam dua arah, reaksi itu dapat digeser kearah yang dikehendaki, dengan cara melakukan aksi-aksi (Tindakan) tertentu. Jika diinginkan banyak terbentuk hasil reaksi maka reaksi harus digeser kearah hasil, begitu pula sebaiknya. Hubungan antara perlakuan yang diberikan terhadap reaksi yang diberikan system kesetimbangan dirumuskan sebagai Asas Le Chatelier dimana bunyinya yaitu “Jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan aksi-aksi tertentu, maka kesetimbangan itu akan bergeser dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh aksi tersebut”. Terdapat tiga macam aksi atau tindakan yang dapat dilakukan untuk menggeser suatu kesetimbangan kimia, yaitu perubahan konsentrasi zat, perubahan tekanan atau volume, dan perubahan suhu.
Konsentrasi larutan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. Perhatikan reaksi kesetimbangan dibawah ini.

NH4OH(aq)                                 NH4+(aq) + OH-(aq)

Fe+3 (aq) + SCN(aq)                                  FeSCN2+(aq)
Kuning                                                  Merah darah
Jika salah satu zat konsentrasinya diperbesar, maka reaksi akan bergeser dari arah tersebut. Sebaliknya jika salah satu zat konsentrasinya diperkecil, maka reaksi akan bergeser kearah tersebut. Indikasi ini dapat dilihat dari perubahan warna yang terjadi dalam reaksi.

III.          Alat dan Bahan
Alat:
NamaAlat
Jumlah
Tabung reaksi didalam rak
12
Pipet tetes
2
Gelas ukur 5 mL
1
Gelas kmia 100 mL
1
Labu ukur 25 mL
1

Bahan:
Nama Bahan
Jumlah
FeCl3 0,1 M
6 mL
KSCN 0,1 M
6 mL
KCl 0,1 M
3 mL
NH4OH 0,1 M
3 mL
NH4Cl 1 M
Secukupnya
Phenolptalein (PP)
Secukupnya

IV. Prosedur Kerja
A.    Kegiatan 1
1.      Isilah sebuah tabung reaksi dengan 3 mL larutan NH4OH 0,1 M
2.      Tambahkan larutan tersebut (pada langkah nomor 1) satu tetes indicator PP. Amati warnanya!
3.      Tambahkan larutan tersebut (Langkah nomor 2) dengan NH4Cl 1 M tetes demi tetes sambil dikocok sampai warna larutan berubah. Catat warna larutan.

B.     Kegiatan 2
1.      Isilah tabung reaksi 3 mL larutan FeCl3 0,1 M dan 3 mL larutan KSCN 0,1 M. amati warnanya.
2.      Masukkan larutan tersebut kedalam labu ukur dan tambahkan aquades sehingga volumenya mencapai 25 mL. Amati warnanya.
3.      Ambil 4 tabung reaksi dan beri nomor 1,2,3 dan 4.
4.      Pada keempat tabung reaksi tersebut isi 5 mL  larutan tahap 2.
5.      Tabung reaksi no 1 dijadikan standar.
6.      Masukkan 3 mL larutan FeCl3 0,1 M pada tabung reaksi nomor 2.
7.      Masukkan 3 mL larutan  KSCN 0,1 M pada tabung reaksi nomor 3.
8.      Masukkan 3 mL larutan KCl 0,1 M pada tabung reaksi nomor 4.
9.      Bandingkan warna larutan pada keempat tabung reaksi tersebut.
10.  Catat pengamatan anda pada tabel yang disediakan.


V.                Hasil Pengamatan
Kegiatan 1
Warna NH4OH mula-mula : Bening
Warna PP mula-mula : Bening
Warna NH4Cl mula-mula : Bening
Larutan
Gambar
Warna larutan
NH4OH
Bening
NH4OH + pp
Warnanya berubah yakni  menjadi sedikit pink pudar.
NH4OH + pp + NH4Cl
Warnanya berubah yakni  kembali menjadi jernih.






Kegiatan 2
Warna FeCl3 mula-mula : Kuning
Warna KSCN mula-mula : Bening
Tabung reaksi nomor
Larutan
Gambar
Warna Larutan
1
FeCl3 + KSCN + Aquades
Merah teh
2
FeCl3 + KSCN + Aquades + FeCl3
Warnanya berubah yakni menjadi merah teh pekat.
3
FeCl3 + KSCN + Aquades + KSCN
Warnanya berubah yakni menjadi merah teh pekat. Perubahan warna pada tabung 2 dan 3 hampir memiliki warna yang sama.
4
FeCl3 + KSCN + Aquades + KCl
Warnanya berubah yakni lebih muda yaitu coklat muda. Seperti teh yang baru dibuat.  

VI. Pembahasan
Kegiatan 1
Pada larutan NH4OH awal memiliki warna bening. Dimana NH4OH memiliki rekaksi kesetimbagang seperti berikut:
NH4OH(aq)                     NH4+(aq) + OH-(aq)
Pada percobaan pertama ini ketika 3 mL larutan NH4OH di tambahkan satu tetes indicator PP maka larutan NH4OH berubah warna menjadi pink pudar dimana NH4OH dapat diindikasi bersifat basa. Seperti kita ketahui bahwa PP memiliki trayek pH dari 8,3-10,0 dengan warna tidak berwarna – berwarna pink muda, sehingga dapat dikatakan bahwa pH dari NH4OH yang sudah ditambahkan PP tersebut yaitu 8,3-10,0 dengan menghasilkan warna pink pudar.
Saat NH4OH yang telah ditetesi PP tersebut ditambahkan dengan 1 tetes NH4Cl maka larutan berubah warna menjadi bening kembali. Hal ini disebabkan karena adanya pergeseran kesetimbangan kearah kiri dari larutan tersebut. Dimana NH4+ bertambah dan NH4Cl terurai sehingga rekasinya dapat ditulis sebagai berikut:
NH4OH(aq)                   NH4+(aq) + OH-(aq)

            Kegiatan 2
              Pada percobaan kedua ini, ketika 3 mL larutan FeCl3 yang berwarna kuning  ditambahkan dengan 3 mL larutan KSCN yang berwarna bening terjadi perubahan warna yaitu menjadi merah teh. Dengan reaksi seperti dibawah ini:
FeCl3(aq) + KSCN(aq)                  FeSCN2+(aq) + 3KCl(aq)
                                    Kuning                 bening                                Merah darah
Larutan yang berwarna merah teh tersebut ditambahkan dengan aquades sampai volumenya mencapai 25 mL. Disini terjadi perubahan warna dari larutan merah teh ini yaitu berubah menjadi lebih memudar karena penambahan voleme zat pelarut yang lebih besar dibandingan dengan volume zat terlarutnya.
Reaksi kesetimbangan FeSCN2+ adalah:

FeCl3(aq) + KSCN(aq)                  FeSCN2+(aq) + 3KCl(aq)
                                    Kuning                 bening                                Merah darah

Larutan yang berwarna merah teh tadi yang sudah ditambahkan aquades ditaruh didalam 4 tabung reaksi sebanayak 5 mL. Dimana tabung reaksi 1 digunakan sebagai indikatornya.
Pada tabung 2 ditambahkan FeCl3 0,1 M sebanyak 3 mL dan dapat kita lihat terjadi perubahan warna pada larutan tersebut. Larutan pada tabung 2 berubah warna menjadimerah teh pekat, hal ini dikarenakan adanya pergeseran kesetimbangan kearah kanan. Karena adanya penambahan Fe3+ sehingga lebih banyak FeSCN2+ yang terbentuk dengan reaksi kesetimbangan kesetimbangan tersebut. Sehingga reaksi kesetimbangannya dapat dituliskan seperti berikut:

FeCl3(aq) + KSCN(aq)                  FeSCN2+(aq) + 3KCl(aq)
                                    Kuning                 bening                                Merah darah

Pada tabung 3 ditambahkan KSCN 0,1 M sebanyak 3 mL dan dapat kita lihat terjadi perubahan warna pada larutan tersebut. Larutan pada tabung 3 berubah warna menjadi merah teh, perubahan warna pada tabung 2 dan 3 hampir sama, hal ini dikarenakan adanya pergeseran kesetimbangan kearah kanan. Karena adanya penambahan konsentrasi SCN- yang menyebabkan lebih banyak FeSCN2+ yang terbentuk. Sehingga reaksi kesetimbangannya dapat dituliskan seperti berikut:

FeCl3(aq) + KSCN(aq)                  FeSCN2+(aq) + 3KCl(aq)
                                    Kuning                 bening                                Merah darah

`                        Pada tabung 4 ditambahkan KCl 0,1 M sebanyak 3 mL dan dapat kita lihat terjadi perubahan warna pada larutan tersebut. Larutan pada tabung 4 berubah warna menjadi coklat sangat muda, hal ini dikarenakan adanya pergeseran kesetimbangan kearah kanan. Dengan penambahan KCl, terbentuk FeCl3 yang berwarna coklat muda. Hal ini menyebabkan FeSCN2+ yang terurai lebih banyak. Sehingga reaksi kesetimbangannya dapat dituliskan seperti berikut:

FeCl3(aq) + KSCN(aq)                  FeSCN2+(aq) + 3KCl(aq)
                                    Kuning                 bening                                Merah darah







Dapat dilihat perbandingan warna pada keempat tabung pada percobaan ke-2

Jawaban Pertanyaan
1.      Mengapa pada percobaab A ditambah PP dan percobaan B tidak?
Jawab:
Pada percobaan ini PP berfungsi sebagai indicator asam basa. Dimana PP memiliki trayek pH (8,3-10,0). Pada percobaan ini kita memperhatikan pergeseran kesetimbangan kimia berdasarkan perubahan warna, dimana pada percobaan A larutan yang digunakan adalah NH4OH yang berwarna bening dengan larutan NH4Cl yang berwarna bening pula. Jika kedua larutan tersebut kita gabungkan akan ada perubahan atau pergeseran kesetimbangan namun dalam konsentasi yang kecil karena pada praktikum ini kita menagmati perubahan kesetimbangan dengan perubahan warna maka digunakanlah PP sebagai indicator.  Oleh karena itu peran PP adalah untuk membuat adanya pergeseran dari kedua larutan tersebut. NH4OH yang awalnya berwarna bening ketika ditambahkan PP akan berubah warna menjadi pink pudar, dan ketika larutan pink pudar tersebut kita tambahkan dengan NH4Cl maka larutan akan berubah warna yaitu kembali menjadi bening. Sehingga disini jelas dapat kita lihat pergeseran kesetimbangan kedua larutan tersebut.
Pada percobaan B tidak digunakan PP karena warna FeCl3 mula-mula kuning dan warna KSCN mula-mula  bening jika digabungkan sudah terjadi suatu pergeseran kesetimbangan. Oleh karena itu PP pada percobaan B tidak digunakan.


2.      Jelaskan arti dari perubahan warna tersebut?
Jawab:
Arti perubahan warna pada percobaan diatas hal itu terbukti bahwa terjadi pergeseran kesetimbangan dari pencampuran larutan yang telah dilakukan.
Contohnya: Pada percobaan kedua ketika 3 mL larutan FeCl3 yang berwarna kuning  ditambahkan dengan 3 mL larutan KSCN yang berwarna bening terjadi perubahan warna yaitu menjadi merah pekat (merah betadine). Hal ini membuktikan bahwa pencampuran dua larutan dapat membuat pergeseran suatu reaksi kesetimbangan.
VII.          Simpulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas, dapat kita simpulkan bahwa perubahan konsentrasi sangat berpengaruh dalam pergeseran kesetimbangan. jika konsentrasi suatu zat ditambah maka kesetimbangan akan bergeser ke arah berlawanan dari zat yang ditambah konsentrasinya, sebaliknya apabila konsentrasinya suatu zat  dikurangi maka kesetimbangan akan bergeser kearah yang konsentrasinya dikurangi. Adanya pergeseran kesetimbangan dapat diamati dari perubahan warna yang terjadi, sama seperti percobaan yang sudah kita lakukan ini.  


VIII.       Daftar Pustaka
Chang, R. (2005). Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Subagia, I., & Sya'ban, S. (2005). Materi Pratikum Kimia Dasar II. Singaraja: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.

Cara Membuat Effect Hollogram dengan Photoshop

Om Swastiastu Kawand-kawand Youtuber... Oke kawand-kawand pada hari ini saya akan memberikan tutorial efek photoshop kali ini, mimin ...