October 2, 2015

BASIC to Be A SPY




How to be a Spy?

Bagian 1 dari 4: Menerapkan Kepribadian Seorang Mata-Mata:

1. Anda harus berani. 
Saat memata-matai, Anda terpaksa masuk situasi yang tidak aman (diketahui sebagai “the danger zone” atau zona berbahaya), bisa berakibut buruk, dan banyak hal yang tidak Anda ketahui. Apakah Anda bisa menanganinya? Dan apakah Anda tahu bahwa senjata Anda hanyalah kemampuan untuk berpikir cepat dan kepandaian?
·         Jika jawabannya “iya”, Anda bisa melakukannya. Mulailah memaukkan diri Anda ke dalam situasi yang asing mulai sekarang – semakin Anda mampu menangani situasi apapun, semakin kecil kemungkinan Anda bingung mengenai informasi yang nda pelajari dan orang aneh yang akan Anda temui.

2. Anda harus pandai
Anda harus lebih dari sekedar menonton film mata-mata tahun 60-an – Anda harus memiliki kecerdasan yang lebih untuk memata-matai secara baik. Perluas pengetahuan dan keahlian Anda dan jadilah seorang penguasa. Pengetahuan adalah kekuasaan Anda.
·         Luaskan pengetahuan Anda. Dengan begitu, saat target Anda berkata sesuatu seperti “Saya menyukai tiap hal dari periode biru Picasso,” Anda bisa menjawabnya dengan hal yang bersangkutan, meneruskan percakapan dan Anda bisa meneruskan penyelidikan Anda. Semakin banyak yang Anda ketahui, semakin Anda bisa mengikuti sumber informasi Anda.
·         Baca buku mata-mata non-fiksi dan pengintaian. Mendasari pengetahuan mata-mata Anda dari film James Bond tidak akan banyak membantu Anda pada situasi yang sebenarnya. Film tersebut memang bagus namun tidak realistis; pilih buku dan halaman web yang menguraikan apa yang dipelajari mata-mata sebenarnya dan bisa Anda lakukan. Acara televisi bisa membantu juga, tapi jangan tonton acara fiksi.
3. Anda harus kreatif
Anda hanya bisa bergantung pada diri Anda sendiri untuk mencari jawaban. Anda tidak akan memiliki gadget canggih, jadi Anda harus bisa memproses situasi dan masalah menggunakan apa yang Anda miliki.
·         Teknik dan rekomendasi bisa ditemukan pada halaman ini, tetapi Anda harus bisa berfikir lebih jauh untuk menjadi seorang mata-mata. Setiap orang bisa menjadi petunjuk atau bisa Anda manfaatkan. Bagaimana Anda bisa memanipulasi sekitaran Anda agar bisa mencapai target?

4. Cari pekerjaan paruh waktu
Apakah Anda tahu bagaimana Clark Kent bisa bekerja di Daily Planet walaupun ia harus menjadi Superman sepanjang hari? Itu adalah Anda. Sayangnya, untuk kebanyakan mata-mata, Anda harus mencari pekerjaan yang membuat Anda terlihat seperti orang biasa dengan hobi yang normal. Jika Anda berbohong pada seseorang mengenai pekerjaan Anda, nantinya akan ketahuan. Dan kelebihannya, Anda akan memiliki alibi dan tidak perlu berbohong.
·         Tetapi ini berarti akan sering bekerja lembur. Inilah kehidupan mata-mata. Tidak ada orang yang mengatakan ini pekerjaan yang mudah – tetapi banyak yang bilang sangat menyenangkan. Jadi Anda harus bekerja keras, cari pekerjaan paruh waktu, dan terapkan kepribadian John Smith/Jane Doe Anda.

5. Berolah raga
Walaupun pertengkaran fisik adalah sesuatu yang selalu dihindari seorang mata-mata, berolah raga perlu dilakukan untuk membantu Anda bekerja sepanjang hari, mengikuti seseorang, dan melarikan diri. Biasakan berjalan/berlari jarak yang jauh, menguatkan tangan dan kaki Anda, dan jika mungkin belajar membela diri.
·         Parkour memiliki peran dalam memata-matai, juga. Anda tidak hanya harus bergerak cepat dalam pengintaian, tetapi Anda juga harus cepat dalam berpikir. Saat ada masalah, bagaimana cara tercepat Anda bisa menyelesaikannya? Dengan cara yang sama Anda berlatih Parkour dengan badan Anda, latih pikiran Anda juga.

Bagian 2 dari 4: Beresembunyi:

1. Anda harus membuat diri Anda tidak terlihat
Objektif pertama seorang mata-mata adalah berbaur. Jangan memakai busana mata-mata seperti jas mahal dan kacamata, pakai busana yang berbeda untuk tiap tempat dan situasi yang berbea pula. Pakai baju yang gelap dan kumuh jika mengintai di café pink, bawa tas dan kamera jika Anda ingin berbaur di kelompok wisatawan.
·         Jika Anda tidak ingin berpakaian mengikuti tema tertentu, pakai baju kerja Anda. Anda hanyalah orang biasa yang membeli minuman setelah kerja. Pegang dokumen dan tas kantor Anda, dan tidak ada yang curiga. Lengkapi lemari mata-mata Anda dengan benda yang bisa digunakan sehari-hari.

2. Jangan bawa perlengkapan yang banyak 
Membawa sedikit perlengkapan berarti Anda bisa bergeral lebih cepat, jadi bawalah benda yang penting untuk penyelidikan dan keselamatan Anda. Jangan bawa senjata, karena ini tidak hanya berbahaya dan melanggar hukum, tetapi akan memberatkan dan membongkar identitas Anda jika tertangkap.
·         Jika Anda diserang, gunakan senjata improvisasi dari benda sehari-hari; lebih baik lagi, ikuti pelatihan seni bela diri untuk membela diri Anda (jangan pernah menyerang orang terlebih dahulu).
·         Jika ada konflik, berhati-hati saat berbicara. Mata-mata pandai memanipulasi dan Anda bisa membuat siapapun mempercayai Anda. Anda juga bisa tersenyum dan bahkan mengedipkan satu mata.

3. Ikuti aktivitas di sekitar Anda 
Jika orang di sekitar Anda sedang makan es krim, minum kopi, atau makan corn dog, belilah salah satunya agar berbaur dengan orang lain. Walaupun mengamati orang lain diperbolehkan, jangan lakukan secara berlebihan. Lakukan aktifitas yang sederhana, atau Anda akan terlihat menonjol (terutama jika Anda tidak biasa melakukannya). Ditambah juga, Anda tidak akan bisa melarikan diri jika melakukan hal yang terlalu rumit, seperti berada di ruangan yang terkunci atau harus melewati kerumunan yang ramai.
·         Saat seorang ibu memiliki anak bayi, mereka sering tertidur dengan “satu mata terbuka”. Anda harus terlihat seperti menikmati corn dog Anda saat mengintai pria berjanggut mencurigakan di arah jam 4 Anda. Berlatihlah pada situasi yang biasa dengan kawan Anda dan tanyalah jika Anda terlihat tidak fokus atau aneh. Perhatikan gerakan tubuh Anda.

4. Hilangkan diri Anda dari internet
Menyamar tidak akan berhasil jika siapapun bisa melihat profil online, album foto, dan tulisan blog Anda. Anda boleh menggunakan internet tetapi lakukan dengan diam-diam. Anda tidak mau orang lain mengenali Anda.
·         Ini bisa dilakukan. Anda bisa hidup tanpa Facebook. Memang tidak mudah, tetapi Anda bisa melakukkannya. Jika ada orang yang bertanya, Anda bisa memberitahunya bahwa Anda tidak tertarik – atau memerlukan – teknologi terbaru seperti orang lain. Biasanya, mereka akan berhenti bertanya lebih jauh.

5. Jangan pernah berlari di keramaian
Ini akan membuat orang memperhatikan Anda. Jika harus, berpura-puralah sebagai seorang pekerja yang terburu-buru kembali ke kantor untuk menghadiri rapat, katakan hal seperti “Saya sedang terlambat meeting, permisi!”
·         Hindari menarik perhatian orang lain. Cobalah untuk membuat diri Anda terlihat tidak menarik. Semakin banyak orang yang memperhatikan Anda, semakin sedikit hal yang bisa Anda lakukan. Tetapi ingatlah ini tidak berarti Anda harus diam dan tidak bersuara – ini berarti “cukup” diam dan sunyi agar tidak dilihat orang lain.

6. Jangan terlihat gugup atau bereaksi jika Anda terlihat
Tetap bertindak seperti biasa akan membantu Anda meyakinkan orang tersebut untuk menghilangkan kecurigaannya. Jika Anda merasa diamati, jangan langsung pergi. Tunggu kesempatan yang bagus untuk melarikan diri.
·         Pikiran manusia sangat mudah dipengaruhi. Jika Anda merasa diamati, ubahlah gerakan Anda. Jika Anda merasa bersembunyi di balik koran terlalu lama dan Anda terlalu sering melirik ke arah lain – inilah saatnya Anda harus menelepon kawan Anda dan tanya keberadaannya – Anda sudah terlalu lama duduk disini membaca koran sendiri selama 30 menit!
o    Cara lainnya adalah Anda bisa menghampiri orang tersebut dan berikan pertanyaan. Tentunya dengan niat yang baik. Keterusterangan Anda mungkin akan membuatnya gelisah, dan memutar balik situasinya.

7. Kenalilah kapan kesunyian diperlukan
Jika Anda mengkuti seseorang dari dekat, Anda harus tetap sunyi. Jangan bernafas terlalu dalam, melangkah terlalu keras, atau memakai pakaian yang berbunyi. Anda bisa mengikuti suara persekitaran Anda (tempat uum yang terbuka akan lebih mudah) tetapi jika Anda sendiri di sebuah taman – resiko itu bergantung pada Anda.
·         Agar lebih mudah, sebelum memulai, periksa area tersebut untuk melihat apakah ada lantai atau pintu yang berderit, hewan, kamera pengintai, dan kenali lingkungannya. Ini akan sangat bermanfaat nantinya.
8. Menyamar
Iya, ini tidak wajib dilakukan, tapi ini bisa berguna – dan tidak harus sempurna! Bahkan, terlihat aneh bisa menghilangkan keraguan atau kecurigaan orang lain. Jika perlu, pertimbangkan pilihan ini.
·         Pakai jaket yang buruk, kacamata besat, dan jika Anda memiliki rambut yang menarik perhatian (seperti merah terang, kuning, atau hitam panjang) pakailah rambut palsu pendek berwarna coklat. Ini sangat menyenangkan juga! 

Bagian 3 dari 4: Menggunakan Teknik Mata-Mata:

1. Belajar mendengar pembicaraan orang lain
Sangat sulit untuk mendengarkan pembicaraan orang lain secara sembunyi saat tidak ada orang lain di sekitar Anda, tetapi lebih sulit lagi untuk membedakan suara tiap individu sambil membaurkan diri pada keramaian. Memperlajari cara yang tepat akan membantu Anda memperoleh informasi penting bahkan di tempat yang paling sulit.
·         Teknologi bisa menjadi sahabat karib anda. Pakai sepasang headphone atau berpura-pura bermain permainan Candy Crush. Lakukan sesuatu, tapi pastikan untuk mengecilkan suaranya – atau Anda tidak bisa mendengar pembicaraannya!

2. Belajar cara membaca bibir 

Jika target Anda berada di tempat yang jauh atau tidak terdengar di tempat ramai, membaca bibir akan sangat membantu Anda. Anda bahkan bisa mengikuti pembicaraan menggunakan teropong atau kamera.
·         Untuk melatih diri Anda, tonton sebuah DVD dan hilangkan suara, lalu gunakan subtitle untuk melihat gerakan bibir saat berbiacara. Setelah Anda menguasainya, hilangkan subtitle dan lihat apa yang bisa Anda tangkap. Gunakan film yang Anda kenali untuk memulai.

3. Kuasai cara berbohong dan mendeteksi kebohongan 

Bagaimanapun juga, semua informasi penting yang sudah Anda kumpulkan tidak akan berguna jika dipenuhi kebohongan. Untuk membaca dan memahami orang lain, Anda juga bisa mempelajari bahasa tubuh.
·         Bagian tersulit adalah Anda tidak bisa menuduh orang yang berbohong. Sama halnya juga untuk bahasa tubuh – Anda tidak bisa menghampirinya dan bertanya apakah dia berdiri seperti itu karena dia telah berselingkuh dari istrinya. Untuk mengetahui apakah Anda benar, Anda harus mengintai lebih jauh..

4. Pelajari cara mengikuti seseorang 
Mereka tidak akan berada di suatu tempat untuk waktu yang lama, jadi pastikan Anda tahu apa yang harus dilakukan jika target bergerak. Apa alasan menuju ke arah yang sama?
·         Selalu miliki rencana jika Anda terlihat. Contohnya, cobalah untuk berada di dekat tempat seperti pancuran air minum atau penjual koran agar, jika seseorang merasa Anda mengikutinya, Anda bisa melakukan hal yang lain.

5. Mencuri sesuatu tanpa tertangkap 
Tersangka mungkin membawa barang bukti yang bisa menjadi petunjuk yang berguna, atau jika Anda ingin berbuat lebih jauh lagi, Anda bisa mencuri sesuatu dari tersangka sebagai jaminan untuk memaksanya memberi informasi. Seperti dikatakan sebelumnya, Anda harus memanfaatkan persekitaran Anda saat berada di situasi yang rumit, jadi akan sangat membantu jika Anda bisa mencuri barang yang bermanfaat untuk melarikan diri dari situasi tersebut tanpa terlihat.
·         Cobalah untuk mencuri barang kecil dari kawan Anda, seperti pulpen atau folder, dan kembalikan secara diam-diam.
·         Jangan gunakan ini sebagai alasan untuk mencuri. Artikel ini digunakan jika Anda bekerja untuk tujuan yang benar.

6. Kenali teknologi terbaru 

Anda tidak perlu bersembunyi atau membaca bibir menggunakan teropong lagi. Dengan teknologi yang cukup, alat ini akan memata-matai untuk Anda!
·         Walaupun Anda mungkin akan menghadapi beberapa masalah hukum (peringatan ringan), letakkan kamera di tempat yang akan di datangi target Anda untuk diamati nantinya. Datang ke tempat tersebut awal, pasang kamera, lalu tinggalkan. Perlu bukti? Ada.
·         Mata-matai dengan komputer Anda. Sekarang kemampuan “hacking” tidak hanya dikuasai para ahli teknologi. Jika Anda bisa mengakses data pribadi seseorang, Anda tidak perlu mengikutinya. Dan Anda hanya memerlukan sebuah keyboard.

7. Tingkatkan kemampuan Anda melihat di tempat gelap 
Pekerjaan rahasia kebanyakan mengambil tempat di kegelapan, jadi pastikan Anda bisa melihat apa yang terjadi. Walaupun Anda manusia dan sulit melihat di tempat gelap, ada beberapa hal yang bisa membantu Anda.
·         Mulailah bekerja di tempat gelap. Mata Anda, nantinya, akan menyesuaikan diri dan Anda tidak perlu takut di tempat yang gelap, sehingga Anda bisa berpikir dan bergerak lebih cepat.

8. Tingkatkan kemampuan mengingat Anda 

Kepandaian tidak akan membantu jika Anda tidak memiliki ingatan yang kuat. Lakukan permainan memori dan tanya diri Anda mengenai kejadian yang pernah terjadi. Seiring waktu, Anda akan menjadi lebih jali dan mudah mengingat berbagai fakta.
·         Ada banyak trik (lagu, sajak, mnemonic) yang menyenangkan dan bisa membantu Anda. Jika ingatan Anda seperti ikan emas, jangan khawatir. Anda tidak perlu mencetak informasi pada badan Anda untuk mengingatnya.

Bagian 4 dari 4: Membangun Protokol:

1. Tentukan tempat untuk bertemu rekan Anda 
Pastikan Anda tidak selalu bertemu di tempat yang sama, karena ini akan menimbulkan kecurigaan dan menarik perhatian yang tidak diinginkan. Orang akan mengira bahwa mata-mata bertemu di lorong gelap atau tempat yang mirip, jadi gunakan tempat yang santai (kafe, tempat makan, perpustakaan, dan lain-lain) atau area umum (taman, museum, dan lain-lain.).
·         Banyak alasan untuk berdiskusi tetapi rapat bisnis adalah salah satu alasan yang paling baik. Ditambah lagi, ini sangat baik di tempat yang ramai; Anda tidak mau orang lain mendengar pembicaraan Anda.
·         Ingatlah tempat umum lebih aman. Kebanyakan tempat umum terlalu besar untuk ditelusuri (apalagi dikendalikan) dan dipenuhi dengan saksi berpotensi. Hindari tempat dengan kamera pengintai.

2. Bawalah pakaian cadangan yang berguna jika Anda dikejar  
Ini akan membantu Anda membaur di keramaian. Setidaknya, bawa topi atau jaket yang mudah dipakai.
·         Atau, Anda juga bisa memakai lapisan baju yang mudah dilepas. Jika perlu, pakai baju yang tidak Anda sukai – Anda mungkin harus membuangnya.

3. Jangan bawa kartu identitas Anda 
Jika perlu, bawa kartu identitas palsu. Ingatlah Anda membawa alat teknologi dan kendaraan, jadi Anda harus berhati-hati.
·         Jangan buat kartu identitas palsu yang mudah diverifikasi dan/atau bisa menimbulkan masalah hukum; lebih baik, bawalah kartu pos atau surat dengan nama dan alamat palsu Anda dan katakan bahwa Anda meninggalkan kartu identitas Anda di rumah.

4. Buat penelitian sebelum melakukan sebuah misi 

Gunakan jam, hari, atau minggu sebelumnya untuk meneliti area, mempelajari rute umum, dan membiarkan orang terbiasa melihat Anda. Anda akan merasa lebih nyaman untuk memulai.
·         Sangat bagus jika Anda memiliki peta satelit sebuah area tertentu agar Anda mengenalinya; atau setidaknya, biasakan memakai Google Map. Anda bahkan bisa melihat rumah dan halaman rumput dari dekat – apa lagi yang Anda perlukan?

5. Pelajari kebiasaan orang yang Anda intai 

Ini akan membantu Anda mengantisipasi gerakan mereka yang berikutnya. Cari tahu mobil apa yang mereka gunakan, nomor plat kendaraan mereka, rekan dekat mereka, dan lain-lain. Jika Anda bisa melakukan ini, akan sangat membantu.
·         Lakukan penelitian melalu internet juga. Bergantung pada koneksi mereka, Anda mungkin bisa mendapatkan gambaran jaringan sosial mereka dan aktivitas yang mereka ikuti – yang akan mengarahkan Anda ke tempat yang tepat.

6. Perhatikan sekitaran Anda setiap waktu 
Latih diri Anda untuk berfikir cepat dan menggunakan kecerdasan Anda, tapi tetap terlihat santai (atau bahkan sedikit bodoh). Cobalah untuk melatih cara yang baru dan berguna untuk menggunakan benda yang Anda bawa, atau ganti dengan benda baru yang memiliki banyak kegunaan.

7. Selalu miliki rencana cadangan atau cerita penutup 
Bahkan rencana yang paling baik memiliki kemungkinan gagal. Jika Anda ditanya, Anda harus siap. Kepercayaan diri mungkin akan melindungi Anda.
·         Jika Anda merasa harus melarikan diri, lakukanlah. Jika Anda menunggu terlalu lama, Anda bisa tertangkap. Namun, jika Anda pergi sebelum terlambat, Anda bisa mencoba lagi esoknya.

8. Pertimbangkan untuk mencari pasangan

Sangat baik untuk memiliki lebih dari satu mata-mata untuk mengamati area dan melindungi Anda. Kerjasama sangat penting untuk semua mata-mata. Komunikasi, sikap yang baik sehari-hari, tindakan yang direncanakan, atau setidaknya sebuah alat komunikasi elektronik sangat membantu. Apapun yang diskrit dan tidak menarik perhatian bisa digunakan.
·         Dengan pasangan, Anda harus membuat rencana secara lebih detil. Jika sendiri, Anda tidak perlu merencanakannya. Tetapi dengan pasangan, Anda harus bertukar pendapat, protokol komunikasi, gerakan, dan rencana cadangan. Namun, lebih banyak orang lebih baik. 

Aplikasi membuat Ponsel Android menjadi camera Spy CCTV: Click Here

Semoga Bermanfaat buat kalian, yang bercita-cita ingin menjadi Spy (y)

Penelitian Tindakan Kelas (Metodelogi Pendidikan)

Revisi By: Ahmad Abdullah & Yudhi Dharmawan   
                                          
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) merupakan salah satu jenis penelitian pendidikan yang penting untuk difahami oleh para guru. Penelitian Tindakan Kelas secara langsung berkorelasi dengan upaya guru untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas kinerjanya, utamanya dalam proses pembelajaran di kelas. Banyak sekali persoalan yang dihadapi guru dalam suasana pembelajaran yang ia hadapi, yang jika masalah tersebut tidak dapat diatasi, maka akan menghambat tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Untuk itulah dibutuhkan suatu penelitian pendidikan yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki kinerjanya. Hal-hal yang perlu dikuasai guru yaitu konsep dasar metoda penelitian pendidikan yang meliputi pengenalan penelitian tindakan, prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, dan pembuatan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas. Dengan demikian, guru dapat menerapkan dan mengambil manfaatnya guna membantu masalah-masalah kependidikan.

1.2 Tujuan Masalah
Setelah mempelajari materi tentang Penelitian Tindakan Kelas ini, diharapkan dapat :
1. Menjelaskan tentang Penelitian Tindakan Kelas,
2. Menjelaskan Tujuan Penelitian Tindakan Kelas,
3. Mengklasifikasikan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas,
4. Menjelaskan unsur-unsur Penelitian Tindakan Kelas,
5. Mengidentifikasi masalah Penelitian Tindakan kelas,
6. Merumuskan tindakan sebagai upaya menyelesaikan masalah di kelas,
7. Membuat laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas.

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan tujuan masalah, maka perumusan masalah yang dikaji dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dan tujuan Penelitian Tindakan Kelas?
2. Bagaimana pengklasifikasian Penelitian Tindakan Kelas?
3. Apa unsur-unsur Penelitian Tindakan Kelas?
4. Bagaimana merumuskan tindakan sebagai upaya menyelesaikan masalah di kelas?
5. Bagaimana mengidentifikasi masalah Penelitian Tindakan Kelas?
6. Bagaimana membuat laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas?



BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pengenalan Penelitian Tindakan Kelas
A. Pengertian dan Karakteristik PTK
1. Pengertian PTK
PTK adalah penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional.
2. Karakteristik PTK
PTK memiliki karakteristik problema yang harus dipecahkan yaitu :
- Problema yang diangkat untuk dipecahkan melalui PTK harus berangkat dari persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru.
- Adanya tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.

B. Tujuan PTK
Tujuan utama dalam penelitian tindakan kelas ialah pengembangan keterampilan guru berdasarkan pada persoalan pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya sendiri dan bukan bertujuan untuk mencapai pengetahuan ilmu dalam bidang pendidikan.

C. Manfaat PTK
Manfaat PTK antara lain :
1. Inovasi pembelajaran,
2. Pengembangan kurikulum tingkat sekolah dan tingkat kelas,
3. Peningkatan profesionalisme guru.

D. Penerapan PTK
Jika guru merasakan adanya persoalan-persoalan dalam belajar mengajar, hendaknya guru segera mencari solusi berupa tindakan-tindakan untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya. Untuk dapat segera memulai dan menerapkan PTK ada petunjuk praktis yang perlu kita perhatikan :
1. Berangkatlah dari persoalan yang lebih kecil dahulu seperti peningkatan kualitas bertanya guru kepada siswa.
2. Rencanakan PTK secara cermat.
Perencanaan yang cermat pada dasarnya menyangkut :
- Skenario tindakan apa saja yang akan dicobakan dalam PTK,
- Persoalan mana yang harus dipecahkan dahulu,
- Kelas berapa?,
- Siapa yang harus dilibatkan dalam penelitian ?,
- Kepada siapa meminta bantuan konsultasi dan lainnya yang diperlukan dalam penelitian?,
3. Susun jadwal yang realistik,
4. Libatkan pihak pemain, contohnya melibatkan tindakan pihak lain seperti guru lain, siswa, kepala sekolah, pengawas agar kesahihan tindakan yang dicobakan dapat dijaga.
5. Buatlah pihak lain terinformasi,
6. Ciptakan sistem umpan balik dalam PTK (guru) perlu segera memberitahukan hasil penelitiannya karena pihak lain yang terkait memungkinkan baginya mendapatkan umpan balik untuk mendapatkan masukan korektif dan perbaikan,
7. Buatlah jadwal penulisan.

E. Bentuk PTK
Oja dan Smulyan (1989) membedakan adanya 4 PTK :
1. Guru sebagai peneliti
2. Penelitian tindakan kolaboratif,
3. Simultan terintegrasi,
4. Administrasi sosial eksperimental.
Bentuk pertama PTK guru sebagai peneliti memiliki ciri penting yaitu sangat berperannya guru itu sendiri dalam PTK. Dalam bentuk ini tujuan utama PTK adalah untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas dimana guru terlbat penuh dalam proses perencanaan, aksi dan refleksi. Bentuk kedua PTK kolaboratif melibatkan berbagai pihak baik guru, kepala sekolah, maupun pengawas dosen PGSD serentak dengan tujuan untuk meningkatkan praktek pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori.dan peningkatan karir guru. Bentuk ketiga, simultan terintegrasi, tujuan utama diadakan PTK bentuk ini adalah untuk dua hal sekaligus memecahkan persoalan praktis dalam pembelajaran dan untuk menghasilkan pengetahuan yang ilmiah dalam bidang pembelajaran di kelas. Bentuk keempat, penelitian administrasi sosial eksperimental, lebih menekankan dampak kebijakan dan praktek. Guru tidak dilibatkan dalam perencanaan aksi dan refleksi terhadap praktek pembelajarannya sendiri dalam kelas. Guru tidak banyak memberi masukan pada proses penelitian ini tanggung jawab penuh terletak pada pihak luar, meskipun objek penelitian terletak di dalam kelasnya seorang guru tertentu.

2.2 Rencana dan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
A. Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas
PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap, yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan melakukan refleksi. Langkah merencanakan merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan. Tanpa rencana, kegiatan yang kita lakukan tidak akan searah atau sering disebut ”ngawur” atau sembarangan. Rencana akan menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan. Melakukan tindakan sebagai langkah yang kedua merupakan realisasi dari rencana yang kita buat. Tanpa tindakan, rencana hanya merupakan angan-angan yang tidak pernah menjadi kenyataan. Agar tindakan yang kita lakukan dapat kita ketahui kualitasnya, kita perlu melakukan pengamatan. Jika pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung, maka refleksi sebagai langkah keempat, kita lakukan setelah tindakan terakhir.
1). Mengidentifikasi Masalah
Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh guru. Hal ini sesuai dengan karakteristik PTK, yaitu masalah berasal dari orang yang terlibat dalam praktek, dalam hal ini guru sebagai pengelola pembelajaran. Guru merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres di kelasnya, yang jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi proses dan hasil pembelajaran siswa.
2). Menganalisis dan Merumuskan masalah
Setelah masalah teridentifikasi, kita perlu melakukan analisis sehingga dapat merumuskan masalah dengan jelas. Analisis dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri yang disebut refleksi, dan dapat pula mengkaji dokumen seperti pekerjaan siswa, daftar hadir, atau daftar nilai, atau bahkan mungkin bahan pelajaran yang kita siapkan.
3). Merencanakan Perbaikan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, guru perlu membuat rencana tindakan atau yang sering disebut rencana perbaikan.
Langkah-langkah dalam menyusun rencana adalah sebagai berikut :
a. Rumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi masalah. Dugaan atau hipotesis ini dibuat berdasarkan kajian teori, kajian hasil penelitian yang pernah dilakukan dalam masalah yang serupa, diskusi dengan teman sejawat, atau dengan pakar, serta refleksi pengalaman sendiri sebagai guru.
b. Analisis Kelayakan Hipotesis Tindakan
Setelah menetapkan analisis hipotesis yang terbaik, hipotesis ini masih perlu dikaji kembali kelayakannya dikaitkan dengan kemungkinan pelaksanaannya. Hal ini terutama dikaitkan dengan hal-hal berikut :
- Kemampuan dan komitmen guru sebagai aktor pelaksana PTK memang harus tumbuh dari keinginan guru sendiri. Guru harus bertanya pada diri sendiri apakah ia cukup mampu melaksanakan rencana perbaikan tersebut dan apakah ia cukup tangguh untuk menyelesaikannya.
- Kemampuan dan kondisi fisik siswa dalam mengikuti tindakan tersebut, misalnya diputuskan untuk memberi tugas setiap minggu, apakah siswa cukup mampu untuk menyelesaikannya, apakah malah membuat siswa menjadi bosan.
c. Ketersediaan sarana/fasilitas yang diperlukan.
d. Iklim belajar dan iklim kerja sekolah. Iklim belajar berkaitan dengan berbagai kebiasaan guru, siswa, dan personil lain dalam menyikapi kegiatan belajar, sedangkan iklim kerja berkaitan dengan kebiasaan personal sekolah dalam menyikapi tugas-tugasnya.
4). Melaksanakan PTK
1. Menyiapkan Pelaksanaan
Ada beberapa langkah yang perlu kita siapkan sebelum merealisasikan rencana tindakan kita:
a. membuat rencana pembelajaran serta skenario tindakan yang akan dilaksanakan. Skenario mencakup langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan tindakan atau perbaikan. Terkait dengan rencana pembelajaran, guru tentu perlu menyiapkan berbagai bahan seperti tugas dan bahan belajar yang dibuat sesuai dengan hipotesis yang dipilih, alat peraga yang berupa buku-buku yang relevan.
b. Menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan, misalnya gambar-gambar, meja tempat mengumpulkan tugas, atau sarana lain yang terkait.
c. Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses hasil perbaikan. Dalam hal ini, guru haruslah menetapkan apa yang harus direkam, bagaimana cara merekamnya, dan bagaimana cara menganalisisnya. Agar dapat melakukan hal ini guru harus menetapkan indikator keberhasilan.
d. Jika perlu, untuk memantapkan keyakinan ini, guru perlu mensimulasikan pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini, guru dapat bekerja sama dengan teman sejawat atau berkolaborasi dengan dosen LPTK.
2. Melaksanakan Tindakan
Agar pelaksanaan ini dapat berlangsung secara terarah, guru perlu memperhatikan beberapa prinsip, yang oleh hopkins (1993) disebut sebagai kriteria PTK yang dilakukan oleh guru. Cobalah anda simak kriteria berikut dengan cermat, dan bandingkan dengan berbagai prinsip yang pernah anada kuasai.
a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, oleh karena itu, metodologi penelitian yang sedang dilaksanakan tidak boleh mengganggu komitmen guru dalam mengajar. Ini berarti guru tidak bolah mengorbankan siswa demi penelitian yang sedang dilaksanakannya.
b. Cara mengumpulkan atau perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktu guru, sehingga guru sampai kehabisan nafas. Esensi pelaksanaan PTK memang harus disertai dengan observasi dan interpretasi, dan pengumpul data yang apling baik adalah guru.
c. Metodologi yang diterapkan harus reliabel atau handal, sehingga memungkinkan guru mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi kelasnya. Dalam kaitan ini perlu diingat bahwa PTK berorientasi praktis dan merupakan penelitian skala kecil untuk memperbaiki praktek individu.
d. Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampuan dan komitmen guru sebagaimana yang sudah diulas didepan.
e. Sebagai peneliti, guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang terkait dengan tugas-tugasnya, misalnya menyampaikan kepada kepala sekolah tentang rencana tindakan yang akan dilaksanakan, atau meninformasikan kepada orang tua siswa jika selama pelaksanaan PTK, siswa diwajibkan melakukan sesuatu diluar kebiasaan rutin.
f. Akhirnya PTK harus mendapat dukungan dari seluruh personil sekolah, atau semua personil sekolah harus punya persepsi yang benar tentang PTK, dan apa yang ingin dicapai melalui PTK. Disamping kriteria diatas, perlu anda perhatikan bahwa dalam pelaksanaan PTK, observasi dan interpretasi terhadap proses dan hasil tindakan berlangsung secara bersamaan. Ini berarti guru sebagai aktor PTK harus mampu melakukan observasi dan interpretasi secara tepat, sehingga penyesuaian-penyesuaian dapat dilakukan jika perlu.

B. Observasi, Analisis Data, dan Tindak Lanjut Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Observasi dan Interpretasi.
Agar kejadian ini lebih sistematis, mari kita bahas observasi ini dari berbagai aspek, baik oleh pengamat maupun yang diamati, Hopkins (1993) menyebutkan ada 5 prinsip dasar atau karakteristik kunci observasi, yang secara singkat apat di deskripsikan seperti berikut :
a. Perencanaan Bersama
Observasi yang baik diawali dengan perencanaan bersama antara pengamat dengan yang diamati, dalam hal ini antar teman sejawat yang akan membantu mengamati dengan guru yang akan mengajar. Perencanaan bersama ini bertujuan untuk membangun rasa saling percaya dan menyepakati beberapa hal seperti fokus yang diamati, pelajaran yang akan berlangsung, bagaimana sikap pengamat terhadap siswa, dan dimana pengamat akan duduk.
b. Fokus
Fokus pengamatan mungkin sangat luas atau umum, tetapi dapat pula sangat khusus atau spesifik. Fokus yang luas akan menyebabkan pengamat lebih banyak mengandalkan pertimbangan yang bersifat subjektif dalam menafsirkan data, sehingga tidak akan banyak manfaatnya bagi guru yang diamati. Kecuali jika berbagai hal telah disepakati sebelumnya. Sebaliknya, fokus yang sempit atau spesifik akan menghasilkan data yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan profesional guru.
c. Membangun Kriteria
Observasi akan sangat membantu guru, jika kriteria keberhasilan atau sasaran yang ingin dicapai sudah disepakati sebelumnya.
d. Keterampilan Observasi
Seorang pengamat yang baik memiliki minimal tiga keterampilan, yaitu :
1) dapat menahan diri untuk tidak terlalu cepat memutuskan dalam menginterpretasikan suatu peristiwa.
2) Dapat menciptakan suasana yang memberi dukungan dan menghindari terjadinya suasana yang menakutkan guru atau siswa. 3) Menguasai berbagai teknik untuk menemukan peristiwa atau interaksi yang tepat untuk direkam, serta alat/instrumen perekam yang efektif untuk episode tertentu.
e. Balikan (feed back)
Hasil observasi dapat dimanfaatkan jika ada balikan yang tepat, yang disajikan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
- Diberikan segera setelah pengamatan,
- Balikan diberikan berdasarkan data faktual yang direkam secara cermat dan sistematis.
- Data diinterpretasikan sesuai dengan kriteria yang sudah disepakati sebelumnya,
- Guru yang dimintai diberi kesempatan pertama untuk menafsirkan data,
- Diskusi mengarah kepada pengembangan strategi untuk membangun apa yang telah dipelajari.

1. Prosedur Observasi
Pada dasarnya, prosedur observasi terdiri dari tiga tahap yaitu :
a. Pertemuan Pendahuluan
Pertemuan Pendahuluan sering disebut pertemuan perencanaan yang dilakukan sebelum observasi berlangsung. Tujuan pertemuan ini adalah untuk menyepakati berbagai hal yang berkaitan dengan pelajaran yang akan diamati / diobservasi.
b. Pelaksanaan Observasi
Observasi dilakukan pada proses dan hasil tindakan balikan yang tentunya berfokus pada prilaku mengajar guru, prilaku belajar siswa, dan interaksi antara guru dan siswa.
c. Diskusi balikan
Pertemuan balikan dilakukan setelah tindakan perbaikan yang diamati berakhir. Dalam pertemuan ini, guru dan pengamat berbagi informasi yang dikumpulkan selama pengamatan, mendiskusikan/menginterpretasikan informasi tersebut serta mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.

2. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan menurut hopkins agar observasi berlangsung secara efektif.
a. Hubungan antar guru dan pengamat haruslah didasarirasa saling percaya sehingga pengamatan dapat berlangsung menyenangkan dan saling membantu,
b. Fokus kegiatan pengamatan haruslah pada usaha perbaikan pembelajaran dan mendorong keberhasilan strategi yang diterapkan,
c. Proses didasarkan pada pengumpulan dan pemanfaatan data observasi,
d. Guru hendaknya didorong untuk menarik kesimpulan tentang pembelajaran yang dikelolanya dari data yang dikumpulkan dan jika perlu membuat hipotesis yang dapat diuji pada pembelajaran yang akan datang.
e. Guru dan pengamat bersama-sama terlibat dalam proses pertumbuhan profesional yang saling menguntungkan.

3. Analisis Data dan Refleksi
Disamping data yang dikumpulkan dengan observasi masih banyak data pembelajaran yang dapat dikumpulkan dengan berbagai tekhik lain seperti catatan harian guru, catatan harian siswa, rekaman dengan tape rekorder, angket, wawancara dan berbagai dokumen yang terkait dengan siswa. Guru dapat mencatat peristiwa –peristiwa penting dalam pembelajaran seperti partisipasi siswa yang dianggap istimewa, reaksi guru yang menimbulkan berbagai respon dari siswa atau kesalahan yang dibuat siswa karena kekeliruan guru. Catatn ini sangat berharga bagi guru karena merupakan hasil observasi, reaksi, dan refleksi guru terhadap pembelajaran yang dikelolanya. Disamping itu juga merupakan rekaman perkembangan guru dalam melaksanakan tugasnya. Catatan harian siswa, merupakan catatan harian yang dibuat siswa secara bebas tentang pelajaran tertentu. Catatn ini berisi segala pendapat, reaksi, atau bahkan saran siswa tentang pembelajaran yang dihayatinya. Guru dapat meminta siswa mengumpulkan catatan harian tersebut pada waktu-waktu tertentu sehingga guru dapat memanfaatkannya dalam memperbaiki pembelajaran. Rekaman dengan tape recorder merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data penting yang berkaitan dengan interaksi di dalam kelas. Angket dan kuisioner dapat digunakan untuk menjaring pendapat siswa tentang pembelajaran. Dalam hal ini, wawancara dapat terjadi antara guru dengan siswa, pengamat dengan siswa serta siswa dengan siswa. Terakhir, bukti-bukati berupa dokumen seperti hasil belajar siswa yang dapat berupa tugas, hasil latihan, atau ulangan, dapat dimanfaatkan sebagai data yang dapat memberi informasi terhadap kualitas perbaikan.

a. Analisis Data
Analisis data dapat dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi dan mengelompokan, kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan data, dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna. Pada tahap pertama data diseleksi, difokuskan, tahap ini sering disebut reduksi data. Kemudian data diorganisasikan sesuai dengan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang ingin dicari jawabannya. Tahap kedua, data yang sudah terorganisasi ini di deskripsikan sehingga bermakna baik dalam bentuk narasi, grafik, maupun tabel. Akhirnya, berdasarkan paparan atau deskripsi yang telah dibuat ditarik kesimpulan dalam bentuk pertanyaan atau formula singkat.

b. Refleksi
Melalui refleksi, guru dapat menetapkan apa yang telah dicapai serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. Refleksi dilakukan melalui analisis dan sintesis serta induksi dan deduksi. Selain itu juga dengan merenungkan kembali secara intensif kejadian-kejadian atau peristiwa yang menyebutkan munculnya sesuatu yang diharapkan atau tidak.

C. Perencanaan Tindak Lanjut.
Jika tindakan perbaikan belum berhasil menjawab masalah yang menjadi kerisauan guru, maka hasil analisis data dan refleksi digunakan untuk merencanakan kembali tindakan perbaikan bahkan bila perlu dibuat rencana baru. Jika ini terjadi, maka akan terdapat siklus dua PTK yang llangkah-langkahnya tetap sama yaitu perumusan masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi serta analisis data dan refleksi.

Laporan
Laporan penelitian merupakan dokumentasi dari penelitian yang dilakukan. Laporan penelitian merupakan satu dokumen penting yang mendokumentasikan segala komponen penelitian, mulai dari latar belakang munculnya masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, metodologi penelitian, analisis data, temuan dan diskusi serta kesimpulan dan rekomendasi. Dalam PTK, aktor utama adalah guru. Laporan penelitian terutama bermanfaat bagi guru dan tentu saja bagi sekolah tempat guru mengajar. Jika guru membuat laporan PTK, laporan ini dapat dibaca oleh guru lain sehingga hasil atau strategi ykebaikan yang diterapkan dapat ditelaah dan barangkali dapat dicoba, lebih-lebih jika kerisauan yang dihadapi guru ada persamaannya. Laporann penelitian biasanya diakhiri dengan kesimpulan dan rekomendasi. Laporan ini tentu harus memenuhi kaidah tertentu terutama sistematika laporan.

Laporan Hasil PTK
Menurut The Shorter Oxford English Dictionary (Dalam Fletcher, 1990) laporan dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. cerita yang dibawakan oleh seseorang kepada orang lain, terutama tentang hal yang diteliti secara khusus.
b. Pernyataan formal, tentang hasil penelitian. Hal apa saja yang memerlukan informasi yang pasti yang dibuat oleh seseorang atau suatu badan yang diperintahkan / diharuskan untuk melakukan hal itu.
Laporan merupakan bagian-bagian sutau sistem yang digunakan oleh orang untuk melakukan pekerjaan (fletcher, 1990). Oleh karena itu suatu laporan harus dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan, memecahkan persoalan yang ada, serta dapat memberikan informasi untuk suatu pekerjaan selanjutnya. Dengan demikian membuat laporan tidak kalah penting dengan mengerjakan laporan tersebut. Secara sederhana, tujuan pembuatan laporan adalah untuk mencatat, memberitahukan, merekomendasikan hasil penelitian. Untuk penelitian biasa, laporan merupakan hasil penelitian yang berisi temuan baru dalam bentuk teori, konsep, metode dan prosedur/persoalan yang memerlukan jawaban penyelesaian. Hasil-hasil penelitian formal dapat dipublikasikan melalui seminar, pengkajian ulang, analisis kebijakan, kelompok kerja dan sebagainya. Dalam PTK, setiap hasil yang diperoleh selalu diikuti dengan tindakan (action), kemudian dilakukan pengamatan (observasi), apakah masalah tersebut dapat diatasi/ muncul masalah lain, kemudian diikuti oleh refleksi dan membuat rencana perbaikan atau dasar refleksi yang dilakukan dan seterusnya, kegiatan ini dilakukan secara terus menerus dan berulang sehingga tidak akan ada masalah yang tertunda penanganannya.

Laporan PTK perlu dibuat oleh peneliti untuk beberapa kepentingan antara lain sebagai berikut :

a. sebagai dokumen hasil penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk bahan kenaikan pangkat,
b. Sebagai acuan bagi guru dan peneliti lain untuk mengambil tindakan dalam menangani masalah serupa/ yang hampir sama.
c. Sebagai bahan pertimbangan, perbandingan bagi peneliti lain/ peneliti yang sama dalam memperoleh inspirasi untuk melakukan penelitian.
d. Sebagai bahan bagi orang lain/ peneliti lain dalam memberikan kritik dan saran terhadap hasil penelitian yang sudah ada.
Sebenarnya pembuatan laporan sudah bisa anda mulai sejak menyusun proposal penelitian, karena proposal bukan hanya sebagai usulan untuk melaksanakan PTK, tetapi juga sebagai guru dapat memberikan contoh yang lebih baik.
Bentuk/susunan laporan.
Laporan dalam PTK adalah sebuah rangkaian kegiatan dari mulai perencanaan (plan) sampai dengan perencanaan (plan) berikutnya, atau perencanaan yang telah direvisi. Dengan demikian maka pada laporan tindakan kelas akan nampak mulai dari rumusan tujuan yang akan dicapai, metoda atau prosedur yang akan digunakan. Masalah yang muncul dan cara mengatasi/memecahkan masalah tersebut.
Susunan atau format laporan PTK menurut David Hopkins (1993) yang telah mengalami penyesuaian adalah sebagai berikut :
I. Pendahuluan
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Definisi Operasional
II. Tinjauan Pustaka
III. Metode Penelitian
- Jenis Penelitian
- Prosedur Penelitian
- Lokasi dan Subjek penelitian
- Metode Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
IV. Hasil Penelitian
- Deskripsi Data Awal Penelitian
- Pelaksanaan Penelitian
- Pembahasan Hasil Penelitian
IV. Kesimpulan dan Saran/Rekomendasi
Daftar Kepustakaan

Lampiran
Agar dapat membuat laporan hasil PTK yang baik, anda harus tetap mengacu pada proposal, selain dapat memudahkan anda dalam membuat laporan proposal dapat juga digunakan untuk menguji apakah semua rencana yang anda tuangkan dalam proposal dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. Dengan kata lain, bahwa proposal dapat digunakan untuk menuai keberhasilan anda dalam melaksanakan PTK.

Penulisan Laporan
Membuat laporan atau menulis karya ilmiah memerlukan bukan saja kemampuan, tetapi pengalaman dan latihan. Oleh karena itu ada kemungkinan dalam menulis lapoan, anda belum akan berhasil dengan baik. Tetapi dilakukan secara berulang dan berkesinambungan anda akan mendapat hasil yang lebih baik, misalnya melalui laporan hasil draft 1, merupakan draft laporan yang belum sempurna. Kemudian diperbaiki dalam draft 2 dan seterusnya, sehingga pada akhirnya anda akan memperoleh hasil yang sempurna.



Untuk mengatasi kesulitan pada awal penulisan laporan, disarankan anda melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Tuliskan segala apa yang ada dalam fikiran anda, baik itu ide, konsep, fakta, atau informasi lainnya dan jangan memikirkan bentuknya dahulu.
b. Berdasarkan pada format diatas, kembangkan/susunlah ide, gagasan menjadi judul-judul/topik-topik yang akan memberi isi format yang sudah anda kembangkan.
c. Apabila isi(ide,gagasan) sudah anda tuangkan untuk mengisi judul-judul tersebut. Betulkan bentuknya sesuai dengan format/struktur yang dikehendaki.
d. Betulkan kalimatnya sesuai dengan kaidah tata tulis ilmiah (gramatika, sintaks, dan gaya penulisannya

Judul
Judul merupakan identitas sebuah laporan hasil PTK. Oleh karena itu judul dalam laporan PTK tidak boleh sama atau ada yang sama dengan laporan lainnya. Judul haruslah mencerminkan aktivitas, mudah difahami dan kita dapat menebak isi laporan tersebut hanya dengan membaca judulnya saja.

Pendahuluan
Pendahuluan ini dapat dimuat antara lain dengan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Oleh karena itu mulailah dengan menguraikan latar belakang mengapa anda tertarik untuk melakukan penelitian terhadap masalah ini (rasional), diantara berbagai masalah, masalah manakah yang perlu segera ditangani.

Prosedur PTK
Dalam bagian prosedur dapat diuraikan antara lain ;
1. Persiapan anda dalam menyiapkan proposal,
2. Menyiapkan instrumen,
3. menyiapkan kelas yang akan melaksanakan PTK,
4. Tekhnik pengumpulan data,
5. Analisis Data.,
6. Menafsirkan data,
7. Menarik kesimpulan,
8. Menentukan tindakan perbaikan sesuai hasil penelitian,
9. menentukan tindakan selanjutnya.

Hasil dan Implementasi
Hasil yang dimaksud dalam PTK adalah tindakan-tindakan atau aktivitas-aktivitas yang dapat memperbaiki pembelajaran, meningkatkan interaksi siswa, menyempurnakan cara guru menjelaskan dan bertanya, dan sebagainya.

Kesimpulan
Kesimpulan merupakan hasil pembuktian terhadap hipotesis dan atau pencapaian hasil tujuan penelitian. Jadi, kesimpulan bukan berarti sari pati atau ringkasan dari kegiatan PTK, akan tetapi merupakan hasil pembuktian hipotesis, untuk membuat kesimpulan perlu memperhatikan hal-hal berikut :
a. Berdasarkan tujuan PTK,
b. Pembuktian hipotesis,
c. Butir temuan yang dianggap penting.

Rekomendasi
Rekomendasi adalah suatu saran konkrit yang dilakukan oleh peneliti pada akhir sebuah laporan.



BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dikenal dengan PTK merupakan salah satu jenis penelitian di bidang pendidikan yang paling relevan dengan upaya pembaharuan, diantaranya dalam proses belajar di kelas. Dalam skala yang lebih luas, PTK juga dapat digunakan untuk melakukan upaya pembaharuan kebijakan dalam lingkup institusi ( sekolah). PTK adalah suatu studi sosial (khususnya di bidang pendidikan) dengan maksud memperbaiki kualitas tindakan di dalamnya. PTK bukan termasuk kategori penelitian formal, karena keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.
PTK yang dilakukan oleh guru memiliki dua tujuan :
a. Untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek pembelajaran secara berkesinambungan.
b. Untuk menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru.
PTK memiliki manfaat untuk mengembangkan kurikulum dalam arti luas. Hasil dari PTK sangat relevan dimanfaatkan untuk pengembangan kurikulum tingkat kelas atau sekolah.
Dalam pelaksanaannya, PTK merupakan proses pengkajian yang dilakukan melalui estafet berdaur (cylical). Terdapat lima langkah yang merupakan titik-titik kegiatan dalam suatu siklus pelaksanaan PTK, yaitu :
1.      Pengembangan fokus masalah penelitian;
2.      Perencanaan tindakan;
3.      Pelaksanaan tindakan dan observasi-interpretasi;
4.      Analisis dan refleksi;dan
5.      Perencanaan tindak lanjut.

3.2 Saran
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, PTK hendaknya dilakukan secara kolaborasi antara guru dengan rekan sejawatnya atau dosen LPTK. Hal ini penting untuk diperhatikan karena sebagai pelaku PTK, guru memerlukan pengamat yang mampu melakukan pengamatan secara objektif.


DAFTAR PUSTAKA

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda Karya

Hermansyah, Agus Supriatna. 1997. Karya Tulis Ilmiah 2. Bandung: PPPG Tertulis Bandung. 

http://www.gudangmakalah.com/2014/08/makalah-penelitian-tindakan.html 

Cara Membuat Effect Hollogram dengan Photoshop

Om Swastiastu Kawand-kawand Youtuber... Oke kawand-kawand pada hari ini saya akan memberikan tutorial efek photoshop kali ini, mimin ...