Tugas LEMBAR KERJA MAHASISWA(LKM)
Soal dan Jawaban Untuk Kimia dasar(Semester 1)
Tugas Kimia Dasar yang sangat bermanfaat bagi kalian.... semoga bisa berguna bagi kalian ^_^
1. Mencermati
proses pembuatan garam dapur yang dilakukan oleh petani garam Desa Teja Kula,
jelaskan proses yang terjadi pada setiap tahapan dalam pembuatan garam dapur
tersebut!
Jawaban :
Tahap
I: Air laut dituangkan ke tanah tempat pemekatan. Tempat pemekatan yang berisi
tanah ini berfungsi untuk memekatkan air
laut dengan tanah. Tanah pada tempat pemekatan ini bermanfaat sebagai media
penyaring agar kotoran-kotoran yang terdapat pada air laut mengendap pada tanah.(kristalisasi)
Tahap
II: kemudian dipanaskan dibawah sinar matahari sambil diaduk supaya tanahnya
lekas kering. Sinar matahari merupakan media untuk memanasi air laut dan tanah
pada tempat pemekatan. Sehingga akan membentuk campuran homogen yang padat.
Tahap
III: tanah yang sudah kering ini ditaruh diatas penyaringan dan dikucur dengan
air laut. Pada tahap ini terjadi proses filtrasi ( penyaringan ). Dimana
dilakukan pemisahan garam dapur dengan tanah yang telah kering ditempat yang
namanya tinjung. Penambahan air laut dimaksudkan untuk menambah kadar
konsentrasi pada garam yang akan dihasilkan. (filtrasi)
Tahap
IV: hasil saringan diuapkan dibawah sinar matahari. Ini merupakan proes
kristalisasi. Dimana proses kristalisasi ini digunakan untuk memperoleh
kristal-kristal garam.
2.
Mengapa petani garam Desa Teja Kula
tidak melakukan penguapan air laut secara langsung dalam pembuatan garam dapur?
Jawaban
:
Karena apabila petani garam menggunakan
penguapan secara langsung selain prosesnya yang susah juga akan meningkatkan
biaya produksi. Artinya biaya produksi akan lebih besar dari pada hasil yang
didapat. Dan juga penguapan secara langsung akan mengurangi laju hasil garam
yang didapat. Tingkat efisiensi akan kurang, maksudnya apabila kita akan
menguapkan sekian are petak garam maka membutuhkan alat pemanas yang banyak.
Akan tetapi apabila kita gunakan matahari maka semua petak akan tersinari
merata.
3.
Garam dapur yang dihasilkan oleh petani
garam Desa Teja Kula masih kotor. Bagaimanakah memurnikan garam dapur yang
masih kotor tersebut?
Jawaban :
Rekristalisasi
Teknik pemisahan dengan rekristalisasi berdasarkan perbedaan titik beku
komponenya . Perbedaan itu harus cukup besar dan sebaiknya komponen yang
dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar . Contohnya
garam dapat dipisahkan dari air karena garam merupaan padatan . Air garam bila
dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka , maka air akan menguap sedikit .
Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh .Jika dibiarkan akhirnya
terbentuk kristal garam secara perlahan-lahan.
Pada
percobaan percobaan sederhana ini akan mempelajari bagaimana memperoleh garam
dapur bersih dari garam dapur kotor melalui kristalisasi dan rekristalisasi :
a. Melarutkan
25 gram garam dapur kotor kedalam 10 ml aquades dalam gelas kimia (jika belum
larut menambahkan air).
b. Menyaring
larutan garam tersebut beberapa kali dengan kertas saring (membasahi kertas
saring sebelum digunakan). Menguapkan filtratnya hingga kering.
c. Membandingkan kristal garam dengan
garam sebelumnya.
4. Jelas
keunggulan dan kelemahan penggunaan sinar matahari untuk menguapkan air laut
dalam proses pembuatan garam dapur?
Jawaban
:
Keunggulan
menguapkan air laut dengan menggunakan sinar matahari dalam proses pembuatan
garam dapur adalah kristal-kristal garam akan cepat terbentuk, sehingga petani
garam akan cepat mendapatkan hasil panen garam. Lalu garam yang dihasilkan akan
baik kualitasnya karena banyak dipanaskan oleh sinar matahari.
Kelemahannya
jika menggunakan sinar matahari dalam proses pembuatan garam dapur ialah, saat
musim penghujan atau cuaca yang tak menentu garam tidak akan terbentuk dengan
cepat dan banyak, sehingga petani garam merugi. Selain itu garam yang
dihasilkan berkualitas buruk dan tidak laku dijual.
5. Iyah, karena Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan anion ini dapat berupa senyawa anorganik seperti klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO−) dan ion monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.
Ada banyak macam-macam garam. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidronium di air disebut sebagai garam asam. Garam netral adalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa. Larutan Zwitterion mempunyai sebuah anionik dan kationik di tengah di molekul yang sama, tapi tidak disebut sebagai garam. Contohnya adalah asam amino, metabolit, peptida, dan protein.
Larutan garam dalam air (Misalnya natrium klorida dalam air) merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah. Tapi, karena cairan dalam tubuh ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka tidak akan membentuk garam setelah airnya diuapkan.
6. Sebutkan ion-ion dan molekul yang terdapat dalam air laut dan bagaimana komposisinya?
Ada banyak macam-macam garam. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidronium di air disebut sebagai garam asam. Garam netral adalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa. Larutan Zwitterion mempunyai sebuah anionik dan kationik di tengah di molekul yang sama, tapi tidak disebut sebagai garam. Contohnya adalah asam amino, metabolit, peptida, dan protein.
Larutan garam dalam air (Misalnya natrium klorida dalam air) merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah. Tapi, karena cairan dalam tubuh ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka tidak akan membentuk garam setelah airnya diuapkan.
6. Sebutkan ion-ion dan molekul yang terdapat dalam air laut dan bagaimana komposisinya?
Jawaban
:
Ion-ion dan
molekul yang terdapat di air laut seperti :
khlor (Cl-)
55%, Natrium (Na+) 31%, kemudian sisanya Magnesium (Mg2+),
Belerang (S), dan Kalium (K+). dismping itu dalam jumlah kecil
terdapat juga Bromiun (Br), Karbon (C), Strontium (Sr), Barium (Ba), Silikon
(Si), Florium (F). Sulfat (8%), Magnesium (4%), kalsium(Ca2+), (1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang dari
1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan florida..Molekulnya
ialah H2O.
7. Jelaskan
senyawa utama yang terdapat dalam garam dapur!
Jawaban
:
Senyawa utama yang terdapat dalam
garam dapur ialah NaCl atau disebut dengan Natrium Klorida. Natrium klorida, juga dikenal dengan garam
dapur, atau halit,
adalah senyawa kimia
dengan rumus molekul
NaCl. Senyawa ini adalah garam
yang paling memengaruhi salinitas laut
dan cairan
ekstraselular pada banyak organisme multiselular.
Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan
sebagai bumbu
dan pengawet
makanan. Suhu kritis (critical point) dari senyawa NaCl adalah 415oC.
Natrium klorida
|
|
Natrium Klorida
|
|
Nama lain
Garam dapur; halit
|
|
Identifikasi
|
|
[7647-14-5]
|
|
Sifat
|
|
58.44 g/mol
|
|
Penampilan
|
Tidak berwarna/berbentuk kristal putih
|
2.16 g/cm3
|
|
801 °C (1074 K)
|
|
1465 °C (1738 K)
|
|
35.9 g/100 mL (25 °C)
|
|
Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku
pada temperatur dan tekanan standar (25°C, 100 kPa) |
Tabel 1.1 Sifat
fisis dan chemist Natrium Klorida
Sumber1:https://www.facebook.com/pages/Generation-Team-Creative-Of-SchoolGTCOS/353780024634773?ref=br_tf
Sumber1:https://www.facebook.com/pages/Generation-Team-Creative-Of-SchoolGTCOS/353780024634773?ref=br_tf
Sumber 2 : http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_klorida
8. Jelaskan
jenis ikatan kimia yang terdapat dalam satuan rumus dari senyawa utama dalam
garam dapur dan jenis ikatan di dalam molekul yang terdapat dalam air laut!
Jawaban
:
·
Jenis ikatan kimia yang terdapat dalam
senyawa NaCl ialah Ikatan ionik, Ikatan ion terjadi
akibat perpindahan elektron antara atom yang mudah melepas elektron (atom
logam) dengan atom lain yang mudah menerima elektron (atom non logam ). Ikatan
yang terbentuk disebabkan gaya elektrostatis antara muatan positif dan muatan
negatif. Disini terjadi serah terima elektron, yaitu atom natrium melepaskan
sebuah elektron valensinya sehingga terjadi ion natrium, Na+ dan
elektron ini diterima oleh atom klor sehingga terjadi ion klorida, Cl-Pada
penjelasan di atas terlihat bahwa ikatan ion terjadi karena adanya gaya
elektrostatis akibat adanya dua muatan yang berbeda (yaitu muatan positif dan
negatif) dari masing-masing ion yang saling berikatan. Dimana atom yang mudah
melepas elektron akan berubah menjadi ion bermuatan positif dan atom yang mudah
menangkap elektron akan berubah menjadi ion bermuatan negatif. Pembentukan
Ion Positif biasanya terjadi pada unsur-unsur
golongan IA dan IIA (unsur-unsur logam) misalnya atom Na dengan nomor atom 11
akan menjadi setabil dengan melepaskan 1 elektronnya sehinga menjadi ion
natrium dengan muatan +1.
·
Jenis ikatan di dalam molekul yang
terdapat dalam air laut adalah ikatan
kovalen H2O, yaitu: ikatan penggabungan sesama atom dalam memperkuat
pasangan elektron. Ikatan kovalen H2 ini dikenal sebagai ikatan
hidrogen, dan molekul yang bergabung dalam ikatan ini disebut molekul bipolar.
Dengan micro-spectro-elektromagnetik ikatan kovalen-bipolar H2 dapat
diterka orbital atomnya terhadap Oksigen seperti Gambar berikut. Ikatan-ikatan
Hidrogen dalam molekul H2O menyebabkan penggabungan dalam bentuk multiform
molekul yang lebih dikenal sebagai polimerisasi (dengan sifat ini air dapat
ber-dipolemoment yang berarti air mampu untuk berorientasi sendiri dalam medan
listrik yang artinya posisi proton menghadap dan tertarik ke posisi neutron
tanpa bantuan senyawa lain). Sifat ini pula menyebabkan air ber-dielektrik
konstan yang artinya air mampu menetralkan medan listrik (bersifat netralisasi,
pelarut universal, dan penyangga atau buffer terhadap keadaan ekstrim). Ikatan
Hidrogen dalam molekul H2O dapat diatasi dengan agitasi termis
(thermal agitation), hal ini karena air mempunyai titik beku dan titik didih
yang lebih tinggi dari dari kebanyakan senyawa yang serupa air sendiri.
9. Jelaskan
partikel materi yang terdapat dalam senyawa utama dalam garam dapur!
Jawaban
:
Ion adalah atom yang bermuatan
listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation, dan ion yang bermuatan
negatif disebut anion. Kation dan anion dapat berupa ion tunggal hanya terdiri
dari satu jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom mengandung dua atau
lebih atom yang berbeda. Ion yang terdapat dalam senyawa garam adalah ( Na+) dan (Cl-).
10. Apakah
air laut termasuk unsur, senyawa, larutan, suspensi, atau koloid? Jelaskan!
Jawaban
:
Air laut merupakan larutan
karena ada pelarut berupa air, dan zat terlarutnya adalah garam-garamnya.
Dimana larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama), serba sama
(ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat
terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat
terlarut), partikel- partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom,
maupun molekul) dari dua zat atau lebih.
11. Proses
pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran dapat dilakukan dengan
berbagai cara, sebutkan dan jelaskan proses dan pemurnian tersebut!
Jawaban :
Ada beberapa yang lazim digunakan
untuk memisahkan dan memurnikan campuran dari pengotornya antara lain :
ekstraksi, kristalisasi dan rekristalisasi, kromatografi, destilasi.
A.
Ekstraksi
Cara ini
banyak digunakan dalam pemisahan dan didasarkan pada kelarutan suatu zat dalam
suatu zat pelarut dibandingkan dengan pelarut yang lain . Kedalam suatu
campuran ditambahkan pelarut yang mempunyai kemampuan melarutkan lebih besar
dalam melarutkan senyawa yang dinginkan , tetapi pelarut ini tidak bercampur
dengan pelarut sebelumnya.Misalnya campuran dua komponen (misal A dan B)
dimasukan kedalam pelarut X dan Y . Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat
bercampur , seperti air dan minyak semuanya dimasukan kedalam corong pipa yang
dikocok agar bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai pelarut X dan Y
mamisah kembali . Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y tetapi
perbandinganya tidak sama . Jika pemisahan dilakukan berulang-ulang maka A dan B
akan terpisah makin sempurna. Sering kali campuran bahan padat dan cair
(misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode
pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja karena komponennya saling
bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya
terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal
semacam itu, sering kali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat
digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Adapun factor-faktor yang
mempengaruhi laju ekstraksi antara lain: tipe persiapan sampel, waktu
ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut dan tipe pelarut. Ekstraksi dapat
dilakukan berulang-ulang untuk kesempurnaan ekstraksi. Kemudian pelarut yang
bersangkutan dipisahkan dengan destilasi. Ekstraksi dapat dilakukan terhadap
zat padat maupun zat cair.
B. Kristalisasi
dan Rekristalisasi
Kristalisasi
merupakan proses untuk mmperoleh padatan dari larutannya melalui proses
penguapan . Untuk lebih memurnikan padatan yang diperoleh dapat dilakukan
rekristalisasi dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Teknik pemisahan dengan
rekristalisasi berdasarkan perbedaan titik beku komponenya. Perbedaan itu harus
cukup besar dan sebaiknya komponen yang dipisahkan berwujud padat dan yang
lainnya cair pada suhu kamar . Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena
garam merupaan padatan . Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana
terbuka , maka air akan menguap sedikit . Pemanasan dihentikan saat larutan
tepat jenuh .Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam secara
perlahan-lahan.
C. Kromatografi
Kromatografi merupakan cara paling
modern dalam pemisahan dan pemurnian . Cara ini didasarkan pada perbedaan
kemampuan fase gerak untuk mmbawa zat larut dalam fase diam . Tiap-tiap zat
larut mempunyai laju yang berbeda dalam fase diam terhadap fase gerak yang
sama.Pada kromatografi, komponen-komponenya akan dipisahkan antara dua buah
fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan menahan komponen campuran
sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah
tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan komponen yang mudah larut
dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat. Cara ini dipakai jika campuran
tidak dapat dipisahkan dengan cara lain .Cairan atau pelarut yang membawa
komponen bergerak disebut eluen atau fase bergerak sedangkan padatan yang
menyerap komponen disebut adsorben atau fase tetap.Komponen yang diserap paling
kuat oleh adsorben akan mengalir paling lambat dan sebaliknya yang diserap
paling lemah akan mengalir paling cepat. Semakin lama [roses mengalir semakin
jauh jarak antara komponen dan semakin sempurna pemisahan. Komponen dapat
dipisahkan dari komponen lain dengan mendorong adsorben keluar dan dipotong
berdasarkan komponennya. Komponen dapat dipisahkan dari pelarut dengan teknik
destilasi atau rekristalisasi. Berdasarkan jenisnya kromatografi dapat dibagi
menjadi empat cara, yaitu kromatografi kolom, kertas, lempeng tipis, dan gas.
Kromatografi kolom adalah kromatografi yang adsorbennya dimasukkan kedalam
tabung kaca. Adsorben tersebut berupa padatan dalam bentuk tepung. Setelah
pemisahan, masing-masing komponen terdapat di daerah tertentu dalam tabung.
Kromatografi kertas adalah jenis kromatografi yang menggunakan kertas sebagai
adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya. Campuran komponen diteteskan pada
kertas kromatografi dengan pipet kecil kemudian kertas terus dicelupkan dengan
hati-hati, sampai garis yang dibuat sebelumya tidak terbenam. Kertas digantung
supaya stabil dan dibiarkan agar eluennya naik perlahan sambil membawa komponen
yang terdapat pada kertas. Akhirnya akan terlihat komponen yang terpisah satu
sama lain karena perbedaan daya serap kertas.
D. Destilasi
Destilasi adalah proses memisahkan
dua atau lebih komponen cairan yang mempunyai titik didih berbeda . Cara ini
didasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponennya,dimana komponen yang
mempunyai titik didih lebih rendah akan terpisah lebih dahulu. Destilasi sering
digunakan dalam proses isolasi komponen, pemekatan larutan, dan juga pemurnian
komponen cair. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap atau terpisah lebih dahulu . Misalnya untuk memisahkan dan memurnikan
etanol dari air digunakan destilasi, dimana etanol mempunyai titik didih 780C
akan menguap dam mengembun setelah mengalami pendinginan. Proses
destilasi didahului dengan penguapan senyawa cair dengan pemanasan dengan
dilanjutkan dengan pengembunan uap yang terbentuk dan ditampung dalam wadah
yang terpisah untuk mendapatkan distilat. Dasar proses destilasi adalah dasar
kesetimbangan senyawa volatil antara fase cair dan fase uap. Pemisahan
menggunakan destilasi sederhana seringkali tidak memuaskan karena metode
tersebut dikembangkan dengan suatu kolom fraksinasi diantara labu didih (labu
bundar) dan kleisen (still head) dalam perangkat destilasi. Pengaruh dari
penambahan kolom fraksinasi akan mempersingkat beberapa pekerjaan pemisahan
dari destilasi biasa hanya menjadi satu pekerjaan. Metode baru ini dikenal
sebagai destilasi fraksional (pada pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi), kolom
fraksinasi mengandung beberapa plate yang setiap plate ekuvalen dengan satu
kali destilasi biasa. Semakin banyak plate semakin baik suatu pemisahan
komponen. Destilasi terhadap dua campuran senyawa organic dilakukan melalui
beberapa tahapan sebagai berikut : setelah pengotor dengan titik didih yang
lebih rendah ditampung di dalam labu penerima, labu penerima harus segera
diganti dengan yang baru untuk destilat senyawa dengan titik didih dengan yang
lebih tinggi.Bila campuran mengandung lebih dari dua, maka penguapan dan
pengembunan dilakukan bertahap sesuai dengan jumlah komponen, dimulai dari
titik didih yang lebih rendah. Akan tetapi, pemiasahan campuran ini sulit dan
biasanya hasil yang didapat sedikit tercampur komponen lain yang titik didihnya
saling berdekatan.
12. Carilah
informasi bagaimana cara pembuatan arak dari
tuak wayah dan berem beras ketan yang dilakuakan oleh masyarakat Bali!
Jawaban :
a) Pembuatan
Arak dari tuak wayah
Proses pembuatan diawali dengan
memasukkan sebanyak 150 liter tuak wayah yang baru dipanen ke dalam tabung
penyulingan, selanjutnya disuling sekitar 5 jam untuk menghasilkan arak
sebanyak 30 liter. Penggantian air pendingin dilakukan setelah proses
penyulingan berlangsung sekitar 2,5 jam atau arak yang tertampung sekitar 15
liter. Penggantian air pendingin dilakukan karena air tersebut telah terasa
panas.
b) Pembuatan
arak dari beras ketan
Prinsip pembuatan arak ini
sama dengan pembuatan arak dari tuak tetapi bahan yang digunakan berbeda.
Prosesnya diawali dari pembuatan tape dengan takaran 1 kg beras ketan ditambah
ragi kemudian difermentasi selama 3 hari selanjutnya dimasukkan ke dalam gentong
plastik dan ditambahkan 150 L air,15 kg gula serta sendok kiis (sejenis ragi)
dan dicampur menjadi satu, diaduk secara merata, kemudian ditutup dan dibiarkan
selama 21 hari. Campuran ini selanjutnya di suling sama seperti proses
penyulingan tuak.
13. Jelaskan
proses pada setiap tahapan dalam pembuatan arak
dari tuak dan dari beras ketan?
Jawaban
:
antara
arak dari beras ketan dengan arak dari tuak memiliki tahapan yang sama bedanya
proses awalnya saja. Pada pembuatan arak dari tuak diawali dengan proses pemanasan
akan tetapi beras ketan terjadi proses fermentasi, setelah itu sama-sama
melewati proses penyulingan atau distilasi. Proses ditilasi ini dimaksudkan
ntuk memperoleh arak yang memiliki tingkat kemurnian yang tinggi.
14. Dalam
proses penyulingan tuak wayah atau
berem, zat apakah yang dihasilkan dari proses penyulingan tersebut ?
Jawaban
:
Dalam penyulingan tuak atau berem
akan dihasilkan alcohol ( etanol ). Biasanya hasil dalam proses ini dihasilkan
alcohol dengan kadar 28 %.
15. Apakah
zat yang dihasilkan dalam proses penyulingan tuak wayah atau berem adalah senyawa murni? Mengapa ?
Jawaban
:
Zat
yang dihasilkan dalam proses pembuatan arak diballi ini bukanlah senyawa murni
atau bukanlah alcohol murni , alcohol yang dihasilkan kadarnya sekitar 28%.
Karena dalam pembuatan arak di bali ini dilakukan dengan sederhana , pada saat
melakukan proses distilasi , suhu belum diatur secara tepat , sehingga mungkin
saja air yang terkandung dalam tuak ikut menguap. Sehingga hasil dalam proses
ini masih terkandung air , walaupun dalam jumlah yang sedikit.
16. Jelaskan
partikel materi dari zat yang dihasilkan dalam proses penyulingan (distilasi) tuak wayah atau berem!
Jawaban
:
Partikel
pada alkohol hanya terdiri dari molekul
alkohol (etanol) C2H5OH dan air
17. Bagaimanakan
prinsip pemisahan secara distilasi?
Jawaban :
Prinsip pada destilasi biasa adalah pemisahan dua zat atau lebih yang
mempunyai perbedaan titik didih. Jika zat-zat yang dipisahkan mempunyai
perbedaan titik didih yang jauh berbeda, dapat digunakan metode isolasi biasa.
Zat yang memiliki titik didih rendah akan cepat terdestilasi daripada zat yang
bertitik didih tinggi. Uap zat yang bersifat volatil dan memiliki titik didih
yang rendah akan masuk ke dalam pipa pada kondensator (terjadi proses
pendinginan) sehingga akan turun berupa tetesan-tetesan yang turun ke dalam
penampung atau disebut juga destilat. Dalam hal ini alkohol yakni etanol
dan methanol yang masing-masingnya dicampur dengan air, akan terdestilasi
dahulu. Alat yang dipergunakan pada percobaan ini adalah seperangkat alat
destilasi biasa dengan pendingin Liebig, corong dan gelas ukur.
18. Apakah
tuak dan berem berupa unsur, senyawa, larutan, koloid, atau suspensi? Jelaskan!
Jawaban
:
Tuak
dan berem merupakan koloid karena jika didiamkan, campuran itu tidak memisah
dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan (hasil penyaringan tetap
keruh). Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika
diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan antar partikel.
19. Carilah
informasi bagaimana proses pembuatan pewarna alami dari tanaman tarum dan akar
mengkudu yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tenganan!
Jawaban
:
Nama
(Umum/Lokal/Ilmiah)
Tumbuhan
|
Famili
|
Bagian
yang
digunakan
|
Cara
Pengolahan
|
Warna yang
dihasilkan
|
Tarum/Mangsi-mangsian/
Indigofera
tinctoria L.
|
Papilionaceae
|
Daun
|
Warna biru
indigo diperoleh dari rendaman daun (dalam jumlah banyak). Akar tarum atau tarum areuy yang juga sering dipakai orang adalah Marsdenia
tinctoria. Warna biru dihasilkan dari perendaman daun selama semalam.
Setelah semalam akan terbentuk lapisan di atas yang berwarna hijau atau biru.
Cairan ini lalu direbus, lalu dijemur hingga kering.
|
Hijau
Biru
|
Mengkudu/Pace/
Morinda
citrifolia L.
|
Rubiaceae
|
Buah,
Akar
|
Pertama-tama. Cabut pohon
mengkudu hingga keakar-akarnya. Setelah itu cuci akar mengkudu dan
potong-potong akar menjadi beberapa bagian. Setelah akar terpotong-potong
maka masukkan potongan akar ke dalam panci yang sebelumnya telah diisi air
sebanyak 6 liter. Lalu rebus diatas kompor pada suhu 100 derajat Celcius
sampai sekitar 2 jam atau hingga volume air tinggal 2 liter. Setelah proses
perebusan maka warna air akan berwarna merah kecoklatan sehingga telah dapat
digunakan sebagai pewarna pada tekstil.
|
Krem,
Merah
|
20. Apakah
warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari
akar mengkudu hanya terdiri dari satu komponen warna? Jelaskan!
Jawaban
:
Tidak, karena dapat dilihat
warna-warna tersebut terdiri dari bebeapa kompnen warna. Cara untuk melihat
komponen warnanya yaitu dengan melakukan percobaan kromatografi. Cara melakukan
teknik ini adalah :
a.
Bahan dihaluskan( tanaman tarum dan akar
mengkudu ) secara terpisah dan tambahkan sedikit air.
b.
Bahan yang dihaluskan tadi diteteskan
pada kertas kromatografi menggunakan lidi.
c.
Berikan jarak antara ketiga bahan yang
akan diteteskan.
d.
Kertas kromatografi dicelupkan sedikit
kedalam akuades.
e.
Kemudian amatilah perubahan yang terjadi.
Setelah
melakukan percobaan di atas baru bisa kita lihat komponen warna yang terjadi.
21. Apakah
warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari
akar mengkudu berupa unsur, senyawa, larutan, koloid, atau suspensi? Jelaskan!
Jawaban
:
Warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum
dan warna merah dari akar mengkudu berupa larutan. Karena pada umumnya hasil
dari ekstrak adalah larutan
22. Sebutkan
lima pewarna alami yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban
:
a.
KAROTEN=wortel, menghasilkan
warna jingga sampai merah
b.
BIKSIN=kunyit, memberikan
warna kuning seperti mentega.
c.
KARAMEL=gula, berwarna
coklat gelap
d.
KLOROFIL=daun suji,
menghasilkan warna hijau
e. ANTOSIANIN, penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru
23. Pewarna
alami terdiri atas beberapa komponen warna. Bagaimanakah memisahkan
komponen-komponen warna tersebut? Apakah keunggulan dan kelemahan pewarna alami
di bandingkan pewarna sintetik ?
Jawaban
:
Ø Kromatografi
merupakan cara paling modern dalam pemisahan dan pemurnian . Cara ini
didasarkan pada perbedaan kemampuan fase gerak untuk membawa zat larut dalam
fase diam . Tiap-tiap zat larut mempunyai laju yang berbeda dalam fase diam
terhadap fase gerak yang sama.Pada kromatografi, komponen-komponenya akan
dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan
menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen
campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal.
Sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih
cepat.Cara ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan dengan cara lain
.Cairan atau pelarut yang membawa komponen bergerak disebut eluen atau fase
bergerak sedangkan padatan yang menyerap komponen disebut adsorben atau fase
tetap.Komponen yang diserap paling kuat oleh adsorben akan mengalir paling
lambat dan sebaliknya yang diserap paling lemah akan mengalir paling cepat.
Semakin lama [roses mengalir semakin jauh jarak antara komponen dan semakin
sempurna pemisahan. Komponen dapat dipisahkan dari komponen lain dengan
mendorong adsorben keluar dan dipotong berdasarkan komponennya. Komponen dapat
dipisahkan dari pelarut dengan teknik destilasi atau rekristalisasi.Berdasarkan
jenisnya kromatografi dapat dibagi menjadi empat cara, yaitu kromatografi
kolom, kertas, lempeng tipis, dan gas. Kromatografi kolom adalah kromatografi
yang adsorbennya dimasukkan kedalam tabung kaca. Adsorben tersebut berupa
padatan dalam bentuk tepung. Setelah pemisahan, masing-masing komponen terdapat
di daerah tertentu dalam tabung. Kromatografi kertas adalah jenis kromatografi
yang menggunakan kertas sebagai adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya.
Campuran komponen diteteskan pada kertas kromatografi dengan pipet kecil
kemudian kertas terus dicelupkan dengan hati-hati, sampai garis yang dibuat
sebelumya tidak terbenam. Kertas digantung supaya stabil dan dibiarkan agar
eluennya naik perlahan sambil membawa komponen yang terdapat pada kertas.
Akhirnya akan terlihat komponen yang terpisah satu sama lain karena perbedaan
daya serap kertas.
No
|
Keunggulan
Pewarna Alami
|
Kelemahan
Pewarna Alami
|
1
|
tidak merusak
lingkungan
|
Dalam
proses pembuatan tidak praktis
|
2
|
Terbuat
dari bahan-bahan alami yang tidak berbahaya
|
Variasi
warnanya sedikit
|
3
|
Waranya
tidak mencolok/ terang
|
|
4
|
Harganya
relatif mahal
|
|
5
|
Ketersediaannya
terbatas
|
No
|
Keunggulan
Pewarna Sintetik
|
Kelemahan
Pewarna Sintetik
|
1
|
memperbaiki variasi warna
|
Tidak ramah lingkungan, karena
tidak bisa di proses oleh mikroorganisme.
|
2
|
Warna yang dihasilkan cantik dan indah.
|
|
3
|
mengimbangi pemudaran warna karena paparan cahaya,
udara, perubahan suhu dan kelembaban
|
|
4
|
Harganya
relatif murah
|
|
5
|
menguatkan warna yang terjadi secara alami
|
24. Apakah
air laut, arak, tuah wayah, ekstraks pewarna alami merupakan larutan, koloid, ataukah
suspensi? Jelaskan
Jawaban :
a. Air laut termasuk
kedalam larutan. Karena air laut merupakan air murni yang didalamnya terlarut
beberapa zat padat dan gas. Secara makroskopis maupun mikroskopis campuran ini
tampak homogen, tidak dapat dibedakan mana yang air dan mana garam(ion-ion
penyusunya)
b. Arak termasuk
kedalam larutan karena arak merupakan hasil penyulingan dari tuak wayah atau berem (beras ketan) yang bersifat
homogen.
c. Tuak merupakan
koloid karena jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat
dipisahkan dengan penyaringan (hasil penyaringan tetap keruh). Secara
makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan
mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan antar partikel.
d. Ekstraks pewarna alami berupa larutan. Karena pewarna alami nampak homogen.
25. Mengapa
kapur barus yang digunakan untuk memberikan aroma arum pada pakaian dan
mengindari masukkan kecoak pada lemari pakaian, ukurannya semakin kecil.
Jelaskan proses yang terjadi!
Jawaban
:
Karena kapur barus mengalami
penyubliman atau sublimasi dari zat padat menjadi gas tanpa mencair terlebih
dahulu dalam ruang terbuka (suhu kamar). Gas ini akan menempel pada serat kain
sehingga kecoak akan pergi akibat gas yang menyengat.
26. Kapur
barus mempunyai sifat tertentu yang sama dengan iodium sehingga kapur barus dan
iodium yang kotor dapat dimurnikan dengan cara tersebut. Jelaskan cara
pemurnian yang dapat dilakukan!
Jawaban:
SUBLIMASI
Pada umumnya
perubahan tingkat wujud berlangsung menurut pola padat – cair – gas atau
kebalikannya. Ada beberapa zat yang dapat berubah langsung dari keadaan uap ke
keadaan padat yang disebut menyublim. Sifat demikian dimiliki oleh unsur
yodium, kamfer, naftalen, belerang. Zat padat pada umumnya mempunyai bentuk kristal
tertentu: Kubus, heksagonal, rombik, monoklin dan sebagainya. Unsur belerang
dalam suhu biasa berwarna kuning dengan bentuk kristal rombik. Jika belerang
rombik dipanaskan sampai 96° bentuk kristalnya berubah menjadi monoklin. Jika
belerang cair didinginkan tiba-tiba pada 119° terjadi pula bentuk kristal
monoklin (seperti bentuk jarum).
Sublimasi
merupakan proses pemurnian suatu zat dengan jalan memanaskan campuran, sehingga
dihasilkan sublimat (sublimat merupakan kumpulan materi pada tempat tertentu yang
terbentuk pada pemanasan zat yang dapat berubah langsung dari fasa padat ke
fasa gas dan kembali ke fasa padat.). Sublimasi adalah peristiwa penguapan
secara langsung padatan kristalin kedalam fase uap. Contoh klasik sublimasi
dapat digunakan sebagai metode pemurnian padatan kristalin. Beberapa senyawa
kimia dapat menyumblim pada temperatur dan tekanan kamar, namun banyak yang
baru dapat menyumblim apabila tekanan diturunkan.
27. Proses
pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran dapat dilakukan dengan
berbagai cara, sebutkan dan jelaskan minimal 5 proses pemisahan dan pemurnian
komponen-komponen campuran tersebut!
Jawaban
:
1.
Proses
Pemisahan
a.
Memisahkan zat padat dari suatu suspensi
Suatu suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan (filtrasi) atau sentrifugasi
(pemusingan).
1. Penyaringan
Penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikel. Penyaringan biasanya
menggunakan kertas saring yaitu kertas yang porinya relatif kecil sehingga akan
menahan partikel tersuspensi. Contoh menyaring suspensi kapur dalam air.
2. Sentrifugasi
Sentrfugasi dapat digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya
sedikit. Dalam hal ini yaitu suspensi tersebut dimasukkan ke dalam tabung
reaksi kemudian disentrifugasi (dipusingkan). Pemusingan sangat cepat dan menghasilkan
gaya sentrifugal lebih besar dan gaya gravitasi sehingga partikel tersuspensi
akan menggumpa di dasar tabung reaksi. Selanjutnya dapat didekantasi (dituang
secara hati-hati) atau dipipet sehingga terpisah dan zat padat di bawahnya.
b. Memisahkan zat padat dari larutan
b. Memisahkan zat padat dari larutan
Larutan tidak dapat disaring atau disentrifugasi. Zat padat terlarut dapat
dipisahkan dengan penguapan atau kristalisasi.
1. Penguapan
Pada penguapan, larutan dipanasakan sehingga arutannya menguap dan
meninggalkan zat terlarut. Pemisahan terjadi karena zat terlarut memiliki titik
didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya. Contohnya adalah pembuatan garam
dari air laut.
2. Kristalisasi (pengkristalan)
Pada kristalisasi, larutan pekat didinginkan sehingga zat terlarut
mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkuran ketika suhu diturunkan.
PAbila larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan terlebih dahulu dengan jalan
penguapan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan. Melalui kristalisasi
diperoleh zat padat yang lebih murni karena komposisi larutan lainnya yang
kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal. Pemisahan gula dari tebu dan
pemurnian berbagai macam zat dilakukan dengan kristalisasi. Pemurnian garam
dapur dapat dilakukan dengan rekristalisasi. Dalam hal ini garam dilarutkan
kedalam air bersih kemudian disaring, lalu filtratnya dikristalkan.
c. Memisahkan zat cair
Zat cair dapat dipisahkan dari campurannya memalui distilasi atau distilasi bertingkat. Campuran dua jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan corong pisah.
1. Distilasi (penyulingan)
Distilasi atau penyulingan adalah proses penguapan yang diikuti
pengembunan. Distilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya
apabila komponen lain tidak ikut menguap (titik didih komponen lain jauh lebih
tinggi), Misalnya adalah pengolahan air tawar dari air laut
2. Distilasi bertingkat
Untuk memisahkan dua jenis cairan yang sama-sama mudah menguap atau sulit
dimurnikanhingga mencapai tingkat kemurnian tinggi dilakukan dnegan distilasi
bertingkat. Distilasi bertingkat sebenarnya adalah suatu proses distilasi
berulang-ulang. Proses berulang ini terjadi pada kolom fraksionasi. Kolom raksionasi
terdiri atas beberapa plat di mana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap
yang naik ke plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang lebih
volatil(atsiri=mudah menguap) sedangkan cairan yang kurang volatil lebih banyak
dalam kondensat.
Contoh distilasi bertingkat pemisahan campuran alkohol-air.
d. Memisahkan campuran dua jenis padatan
Campuran dua jenis padatan dapat dilakukan dengan sumbimasi atau pelarutan
a. Sublimasi
Sublimasi dapat dilakukan untuk meisahkan komponen yang dapat menyublim
dari campurannya yang tidak dapat menyublim. Misalnya pemisahan iodin dari
campurannya dengan pasir. Ketika campuran dipanasakan, iodin akan menguap
sedangkan komponen campuran yang lain tidak. Dengan demikian didapatkan iodin
murni.
b. Pelarutan
Campuran dua jenis padatan juga dapat dipisahkan
dengan melarutkannya dapat suatu pelarut yang dapat melarutkan salah satu
komponen. Komponen yang tidak larut kemudian dapat dipisahkan dengan
penyaringan. Misalnya memisahkan campuran garam dengan gula. Mula-mula campuran
dilarutkan dalam alkohol. Gula akan larut sedangkan garam tidak. Garam dapat
dipisahkan dengan penyaringan. Sedangkan gula dapat diperolah dengan menguapkan
filtrat
e. Kromatografi
e. Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan di mana komponen yang akan dipisahkan didistribusikan diantara dua fase, salah satunya merupakan fase stasioner (fase tetap) dan lainnya berupa fase mobil (face bergerak). Fase mobil dialirkan menembus atau sepanjang fase stasioner. fase stasioner cenderung menahan komponen campuran, sedangkan face mobil cendering melarutkannya. Berdasarkan faktor keterikatannya suatu komponen pada fase stasioner dan perbedaan kelarutannya pada fase mobil,komponen-komponen suatu campuran dapat dipisahkan. Komponen yang kuran larut dalam fase mobil atau yang lebih kuat terjerap (teradsorbsi) pada fase stasioner akan tertinggal, sedangkan komponen yang lebih larut atau kurang terjerap akan bergerak lebih cepat.
Contoh kromatografi yang paling sederhana adalah kromatografi kertas yang dapat dibuat dari kertas saring biasa, bahkan dari kertas tisu. Kromatografi kertas dapat digunakan untuk memisahkan zat warna.
2. Proses
Pemurnian
A. Ekstraksi
Cara ini banyak digunakan dalam pemisahan dan didasarkan pada kelarutan
suatu zat dalam suatu zat pelarut dibandingkan dengan pelarut yang lain .
Kedalam suatu campuran ditambahkan pelarut yang mempunyai kemampuan melarutkan
lebih besar dalam melarutkan senyawa yang dinginkan , tetapi pelarut ini tidak
bercampur dengan pelarut sebelumnya .Misalnya campuran dua komponen (misal A
dan B) dimasukan kedalam pelarut X dan Y . Syaratnya kedua pelarut ini tidak
dapat bercampur , seperti air dan minyak semuanya dimasukan kedalam corong pipa
yang dikocok agar bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai pelarut X
dan Y mamisah kembali . Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y
tetapi perbandinganya tidak sama . Jika pemisahan dilakukan berulang-ulang maka
A dan B akan terpisah makin sempurna.Sering kali campuran bahan padat dan cair
(misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode
pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja karena komponennya saling
bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya
terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal
semacam itu, sering kali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat
digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Adapun factor-faktor yang
mempengaruhi laju ekstraksi antara lain: tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi,
kuantitas pelarut, suhu pelarut dan tipe pelarut.Ekstraksi dapat dilakukan
berulang-ulang untuk kesempurnaan ekstraksi. Kemudian pelarut yang bersangkutan
dipisahkan dengan destilasi. Ekstraksi dapat dilakukan terhadap zat padat
maupun zat cair.
B. Rekristalisasi
Sebagai metoda pemurnian padatan, rekristalisasi memiliki sejarah yang
panjang seperti distilasi. Walaupun beberapa metoda yang lebih rumit telah
dikenalkan, rekristalisasi adalah metoda yang paling penting untuk pemurnian
sebab kemudahannya (tidak perlu alat khusus) dan karena keefektifannya. Ke
depannya rekristalisasi akan tetap metoda standar untuk memurnikan padatan.
Metoda ini sederhana, material padayan ini terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu tinggi (pada atau dekat titik didih pelarutnya) untuk mendapatkan larutan jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas pelahan didinginkan, kristal akan mengendap karena kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu diturunkan. Diharapkan bahwa pengotor tidak akan mengkristal karena konsentrasinya dalam larutan tidak terlalu tinggi untuk mencapai jenuh.Walaupun rekristalisasi adalah metoda yang sangat sederhana, dalam praktek, bukan berarti mudah dilakukan.
Metoda ini sederhana, material padayan ini terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu tinggi (pada atau dekat titik didih pelarutnya) untuk mendapatkan larutan jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas pelahan didinginkan, kristal akan mengendap karena kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu diturunkan. Diharapkan bahwa pengotor tidak akan mengkristal karena konsentrasinya dalam larutan tidak terlalu tinggi untuk mencapai jenuh.Walaupun rekristalisasi adalah metoda yang sangat sederhana, dalam praktek, bukan berarti mudah dilakukan.
C.
Kristalisasi
adalah suatu
teknik untuk mendapatkan bahan murni suatu senyawa. Dalam sintesis kimia banyak
senyawa-senyawa kimia yang dapat dikristalkan.
Untuk mengkristalkan senyawa-senyawa tersebut, biasanya dilakukan terlebih
dahulu penjenuhan larutan kemudian diikuti dengan penguapan pelarut serta
perlahan-lahan sampai terbentuk kristal.
Pengkristalan dapat pula dilakukan dengan mendinginkan larutan jenuh
pada temperatur yang sangat rendah di dlam lemari es atau freezer.
No comments:
Post a Comment