March 31, 2014

PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP KESETIMBANGAN KIMIA

PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP KESETIMBANGAN KIMIA

I.    Tujuan
Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan kimia melalui mengamati perubahan warna pada reaksi kimia dan terampil melakukan percobaan.

II. Dasar Teori
Kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat diruas kiri dan diruas kanan terbentuk dan terurai kembali dengan kecepatan yang sama. Suatu reaksi kesetimbangan dapat berlangsung dalam dua arah, reaksi itu dapat digeser kearah yang dikehendaki, dengan cara melakukan aksi-aksi (Tindakan) tertentu. Jika diinginkan banyak terbentuk hasil reaksi maka reaksi harus digeser kearah hasil, begitu pula sebaiknya. Hubungan antara perlakuan yang diberikan terhadap reaksi yang diberikan system kesetimbangan dirumuskan sebagai Asas Le Chatelier dimana bunyinya yaitu “Jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan aksi-aksi tertentu, maka kesetimbangan itu akan bergeser dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh aksi tersebut”. Terdapat tiga macam aksi atau tindakan yang dapat dilakukan untuk menggeser suatu kesetimbangan kimia, yaitu perubahan konsentrasi zat, perubahan tekanan atau volume, dan perubahan suhu.
Konsentrasi larutan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. Perhatikan reaksi kesetimbangan dibawah ini.

NH4OH(aq)                                 NH4+(aq) + OH-(aq)

Fe+3 (aq) + SCN(aq)                                  FeSCN2+(aq)
Kuning                                                  Merah darah
Jika salah satu zat konsentrasinya diperbesar, maka reaksi akan bergeser dari arah tersebut. Sebaliknya jika salah satu zat konsentrasinya diperkecil, maka reaksi akan bergeser kearah tersebut. Indikasi ini dapat dilihat dari perubahan warna yang terjadi dalam reaksi.

III.          Alat dan Bahan
Alat:
NamaAlat
Jumlah
Tabung reaksi didalam rak
12
Pipet tetes
2
Gelas ukur 5 mL
1
Gelas kmia 100 mL
1
Labu ukur 25 mL
1

Bahan:
Nama Bahan
Jumlah
FeCl3 0,1 M
6 mL
KSCN 0,1 M
6 mL
KCl 0,1 M
3 mL
NH4OH 0,1 M
3 mL
NH4Cl 1 M
Secukupnya
Phenolptalein (PP)
Secukupnya

IV. Prosedur Kerja
A.    Kegiatan 1
1.      Isilah sebuah tabung reaksi dengan 3 mL larutan NH4OH 0,1 M
2.      Tambahkan larutan tersebut (pada langkah nomor 1) satu tetes indicator PP. Amati warnanya!
3.      Tambahkan larutan tersebut (Langkah nomor 2) dengan NH4Cl 1 M tetes demi tetes sambil dikocok sampai warna larutan berubah. Catat warna larutan.

B.     Kegiatan 2
1.      Isilah tabung reaksi 3 mL larutan FeCl3 0,1 M dan 3 mL larutan KSCN 0,1 M. amati warnanya.
2.      Masukkan larutan tersebut kedalam labu ukur dan tambahkan aquades sehingga volumenya mencapai 25 mL. Amati warnanya.
3.      Ambil 4 tabung reaksi dan beri nomor 1,2,3 dan 4.
4.      Pada keempat tabung reaksi tersebut isi 5 mL  larutan tahap 2.
5.      Tabung reaksi no 1 dijadikan standar.
6.      Masukkan 3 mL larutan FeCl3 0,1 M pada tabung reaksi nomor 2.
7.      Masukkan 3 mL larutan  KSCN 0,1 M pada tabung reaksi nomor 3.
8.      Masukkan 3 mL larutan KCl 0,1 M pada tabung reaksi nomor 4.
9.      Bandingkan warna larutan pada keempat tabung reaksi tersebut.
10.  Catat pengamatan anda pada tabel yang disediakan.


V.                Hasil Pengamatan
Kegiatan 1
Warna NH4OH mula-mula : Bening
Warna PP mula-mula : Bening
Warna NH4Cl mula-mula : Bening
Larutan
Gambar
Warna larutan
NH4OH
Bening
NH4OH + pp
Warnanya berubah yakni  menjadi sedikit pink pudar.
NH4OH + pp + NH4Cl
Warnanya berubah yakni  kembali menjadi jernih.






Kegiatan 2
Warna FeCl3 mula-mula : Kuning
Warna KSCN mula-mula : Bening
Tabung reaksi nomor
Larutan
Gambar
Warna Larutan
1
FeCl3 + KSCN + Aquades
Merah teh
2
FeCl3 + KSCN + Aquades + FeCl3
Warnanya berubah yakni menjadi merah teh pekat.
3
FeCl3 + KSCN + Aquades + KSCN
Warnanya berubah yakni menjadi merah teh pekat. Perubahan warna pada tabung 2 dan 3 hampir memiliki warna yang sama.
4
FeCl3 + KSCN + Aquades + KCl
Warnanya berubah yakni lebih muda yaitu coklat muda. Seperti teh yang baru dibuat.  

VI. Pembahasan
Kegiatan 1
Pada larutan NH4OH awal memiliki warna bening. Dimana NH4OH memiliki rekaksi kesetimbagang seperti berikut:
NH4OH(aq)                     NH4+(aq) + OH-(aq)
Pada percobaan pertama ini ketika 3 mL larutan NH4OH di tambahkan satu tetes indicator PP maka larutan NH4OH berubah warna menjadi pink pudar dimana NH4OH dapat diindikasi bersifat basa. Seperti kita ketahui bahwa PP memiliki trayek pH dari 8,3-10,0 dengan warna tidak berwarna – berwarna pink muda, sehingga dapat dikatakan bahwa pH dari NH4OH yang sudah ditambahkan PP tersebut yaitu 8,3-10,0 dengan menghasilkan warna pink pudar.
Saat NH4OH yang telah ditetesi PP tersebut ditambahkan dengan 1 tetes NH4Cl maka larutan berubah warna menjadi bening kembali. Hal ini disebabkan karena adanya pergeseran kesetimbangan kearah kiri dari larutan tersebut. Dimana NH4+ bertambah dan NH4Cl terurai sehingga rekasinya dapat ditulis sebagai berikut:
NH4OH(aq)                   NH4+(aq) + OH-(aq)

            Kegiatan 2
              Pada percobaan kedua ini, ketika 3 mL larutan FeCl3 yang berwarna kuning  ditambahkan dengan 3 mL larutan KSCN yang berwarna bening terjadi perubahan warna yaitu menjadi merah teh. Dengan reaksi seperti dibawah ini:
FeCl3(aq) + KSCN(aq)                  FeSCN2+(aq) + 3KCl(aq)
                                    Kuning                 bening                                Merah darah
Larutan yang berwarna merah teh tersebut ditambahkan dengan aquades sampai volumenya mencapai 25 mL. Disini terjadi perubahan warna dari larutan merah teh ini yaitu berubah menjadi lebih memudar karena penambahan voleme zat pelarut yang lebih besar dibandingan dengan volume zat terlarutnya.
Reaksi kesetimbangan FeSCN2+ adalah:

FeCl3(aq) + KSCN(aq)                  FeSCN2+(aq) + 3KCl(aq)
                                    Kuning                 bening                                Merah darah

Larutan yang berwarna merah teh tadi yang sudah ditambahkan aquades ditaruh didalam 4 tabung reaksi sebanayak 5 mL. Dimana tabung reaksi 1 digunakan sebagai indikatornya.
Pada tabung 2 ditambahkan FeCl3 0,1 M sebanyak 3 mL dan dapat kita lihat terjadi perubahan warna pada larutan tersebut. Larutan pada tabung 2 berubah warna menjadimerah teh pekat, hal ini dikarenakan adanya pergeseran kesetimbangan kearah kanan. Karena adanya penambahan Fe3+ sehingga lebih banyak FeSCN2+ yang terbentuk dengan reaksi kesetimbangan kesetimbangan tersebut. Sehingga reaksi kesetimbangannya dapat dituliskan seperti berikut:

FeCl3(aq) + KSCN(aq)                  FeSCN2+(aq) + 3KCl(aq)
                                    Kuning                 bening                                Merah darah

Pada tabung 3 ditambahkan KSCN 0,1 M sebanyak 3 mL dan dapat kita lihat terjadi perubahan warna pada larutan tersebut. Larutan pada tabung 3 berubah warna menjadi merah teh, perubahan warna pada tabung 2 dan 3 hampir sama, hal ini dikarenakan adanya pergeseran kesetimbangan kearah kanan. Karena adanya penambahan konsentrasi SCN- yang menyebabkan lebih banyak FeSCN2+ yang terbentuk. Sehingga reaksi kesetimbangannya dapat dituliskan seperti berikut:

FeCl3(aq) + KSCN(aq)                  FeSCN2+(aq) + 3KCl(aq)
                                    Kuning                 bening                                Merah darah

`                        Pada tabung 4 ditambahkan KCl 0,1 M sebanyak 3 mL dan dapat kita lihat terjadi perubahan warna pada larutan tersebut. Larutan pada tabung 4 berubah warna menjadi coklat sangat muda, hal ini dikarenakan adanya pergeseran kesetimbangan kearah kanan. Dengan penambahan KCl, terbentuk FeCl3 yang berwarna coklat muda. Hal ini menyebabkan FeSCN2+ yang terurai lebih banyak. Sehingga reaksi kesetimbangannya dapat dituliskan seperti berikut:

FeCl3(aq) + KSCN(aq)                  FeSCN2+(aq) + 3KCl(aq)
                                    Kuning                 bening                                Merah darah







Dapat dilihat perbandingan warna pada keempat tabung pada percobaan ke-2

Jawaban Pertanyaan
1.      Mengapa pada percobaab A ditambah PP dan percobaan B tidak?
Jawab:
Pada percobaan ini PP berfungsi sebagai indicator asam basa. Dimana PP memiliki trayek pH (8,3-10,0). Pada percobaan ini kita memperhatikan pergeseran kesetimbangan kimia berdasarkan perubahan warna, dimana pada percobaan A larutan yang digunakan adalah NH4OH yang berwarna bening dengan larutan NH4Cl yang berwarna bening pula. Jika kedua larutan tersebut kita gabungkan akan ada perubahan atau pergeseran kesetimbangan namun dalam konsentasi yang kecil karena pada praktikum ini kita menagmati perubahan kesetimbangan dengan perubahan warna maka digunakanlah PP sebagai indicator.  Oleh karena itu peran PP adalah untuk membuat adanya pergeseran dari kedua larutan tersebut. NH4OH yang awalnya berwarna bening ketika ditambahkan PP akan berubah warna menjadi pink pudar, dan ketika larutan pink pudar tersebut kita tambahkan dengan NH4Cl maka larutan akan berubah warna yaitu kembali menjadi bening. Sehingga disini jelas dapat kita lihat pergeseran kesetimbangan kedua larutan tersebut.
Pada percobaan B tidak digunakan PP karena warna FeCl3 mula-mula kuning dan warna KSCN mula-mula  bening jika digabungkan sudah terjadi suatu pergeseran kesetimbangan. Oleh karena itu PP pada percobaan B tidak digunakan.


2.      Jelaskan arti dari perubahan warna tersebut?
Jawab:
Arti perubahan warna pada percobaan diatas hal itu terbukti bahwa terjadi pergeseran kesetimbangan dari pencampuran larutan yang telah dilakukan.
Contohnya: Pada percobaan kedua ketika 3 mL larutan FeCl3 yang berwarna kuning  ditambahkan dengan 3 mL larutan KSCN yang berwarna bening terjadi perubahan warna yaitu menjadi merah pekat (merah betadine). Hal ini membuktikan bahwa pencampuran dua larutan dapat membuat pergeseran suatu reaksi kesetimbangan.
VII.          Simpulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas, dapat kita simpulkan bahwa perubahan konsentrasi sangat berpengaruh dalam pergeseran kesetimbangan. jika konsentrasi suatu zat ditambah maka kesetimbangan akan bergeser ke arah berlawanan dari zat yang ditambah konsentrasinya, sebaliknya apabila konsentrasinya suatu zat  dikurangi maka kesetimbangan akan bergeser kearah yang konsentrasinya dikurangi. Adanya pergeseran kesetimbangan dapat diamati dari perubahan warna yang terjadi, sama seperti percobaan yang sudah kita lakukan ini.  


VIII.       Daftar Pustaka
Chang, R. (2005). Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Subagia, I., & Sya'ban, S. (2005). Materi Pratikum Kimia Dasar II. Singaraja: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.

No comments:

Post a Comment

Cara Membuat Effect Hollogram dengan Photoshop

Om Swastiastu Kawand-kawand Youtuber... Oke kawand-kawand pada hari ini saya akan memberikan tutorial efek photoshop kali ini, mimin ...