December 28, 2013

BUDAYA PEMBUANGAN SAMPAH SEMBARANGAN MENGAKIBATKAN KERUSAKAN LINGKUNGAN(Artikel Bali)


BUDAYA PEMBUANGAN SAMPAH SEMBARANGAN MENGAKIBATKAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

 Oleh

I PUTU SUAMBA YOGA
NIM 1313031034
 


Abstrak
Masalah kerusakan lingkungan terutama akibat membuang sampah sembarangan menjadi masalah budaya yang kecil, tapi berdampak besar bagi bangsa Indonesia. Pengertian sampah, dampak atau bahaya serta cara-cara penanggulangannya dapat digambarkan pada hasil penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan serta pengamatan dilapangan yang mencangkup lingkungan sekitar dan peristiwa yang ada di kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggambarkan fenomena kerusakan lingkungan akibat sampah serta bahaya sampah jangka panjang terhadap kualitas lingkungn hidup. Dalam penelitian ini juga diulas cara penanggulangan sampah, prinsip produksi, budaya buang sampah.
Hal pertama yang diulas dalam penelitian ini adalah pengertian sampah, kemudian dibahas tentang dampak sampah bagi manusia dan lingkungan, lalu menghusus pada bahaya sampah plastik bagi kesehatan lingkungan dimana sampah plastik merupakan sampah anorganik yang sulit diuraikan secara alami serta memiliki kandungan logam berat yang berbahaya bagi lingkungan. Dalam menanggapi bahaya tersebut diulas juga cara penanggulangan sampah yaitu dengan teknologi pembakaran yang terkontrol dengan menggunakan incinerator dan dalam hal ini juga membahas cara menghilangkan budaya membuang sampah sembarangan Disamping itu juga diulas cara penanggulangan sampah dengan memperhitungkan prinsip-prinsip produksi, di dalam hal in juga membahas tentang maanfaat sampah, bahwa sampah itu bukan tidak berguna, sampah dapt dijadikan sebagai energy listrik dan biogas.

Kata kunci : masalah sampah , budaya pembuangan sampah.















Salah satu penyebab rusaknya lingkungan pada saat ini adalah  suatu kebiasaan yang kecil tapi berdampak besar bagi suatu lingkungan adalah suatu budaya membuang sampah.sampah yang tidak bisa diolah yaitu sampah plastik. Karena dalam hal ini sampah plastic tidak bisa diuraikan oleh organisme dan melekat pada tanah. Dalam hal ini plastik mengandung banyak kandungan bahan kimia,banyak darinya yang tidak berwarna, berasa dan berbau, namun potensial menimbulkan bahaya kesehatan. Sebagian besar dampak yang diakibatkannya memang berdampak jangka panjang, seperti kanker, kerusakan saraf, gangguan reproduksi dan lain-lain. Sifat racun sintetis yang tidak berbau dan berwarna, dan dampak kesehatannya yang berjangka panjang, membuatnya lepas dari perhatian kita. Kita lebih risau dengan gangguan yang langsung bisa dirasakan oleh panca indera kita. Hal ini terlebih dalam kasus sampah, di mana gangguan bau yang menusuk dan pemandangan (keindahan/kebersihan) sangat menarik perhatian panca indera kita. Begitu dominannya gangguan bau dan pemandangan dari sampah inilah yang telah mengalihkan kita dari bahaya racun dari sampah, yang lebih mengancam kelangsungan hidup kita dan anak cucu kita.
Racun dari sampah Saat ini sampah telah banyak berubah. Setengah abad yang lalu masyarakat belum banyak mengenal plastik. Mereka lebih banyak menggunakan berbagai jenis bahan organis. Di awal dasawarsa 1980, orang masih menggunakan tas belanja dan membungkus daging dengan daun jati. Sedangkan sekarang kita berhadapan dengan sampah-sampah jenis baru, khususnya berbagai jenis plastik. Sifat plastik dan bahan organis sangat berbeda. Bahan organis mengandung bahan-bahan alami yang bisa diuraikan oleh alam dengan berbagai cara, bahkan hasil penguraiannya berguna untuk berbagai aspek kehidupan. Sampah plastik dibuat dari bahan sintetis, umumnya menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasar, ditambah bahan-bahan tambahan yang umumnya merupakan logam berat (kadnium, timbal, nikel) atau bahan beracun lainnya seperti Chlor. Racun dari plastik ini terlepas pada saat terurai atau terbakar. Penguraian plastik akan melepaskan berbagai jenis logam berat dan bahan kimia lain yang dikandungnya. Bahan kimia ini terlarut dalam air atau terikat di tanah, dan kemudian masuk ke tubuh kita melalui makanan dan minuman. Sedangkan pembakaran plastik menghasilkan salah satu bahan paling berbahaya di dunia, yaitu Dioksin. Dioksin adalah salah satu dari sedikit bahan kimia yang telah diteliti secara intensif dan telah dipastikan menimbulkan Kanker. Bahaya dioksin sering disejajarkan dengan DDT, yang sekarang telah dilarang di seluruh dunia. Selain dioksin, abu hasil pembakaran juga berisi berbagai logam berat yang terkandung di dalam plastik.
Melihat bgitu banyak dampak buruk sampah sehingga muncul pertanyaan tentang. Apakah yang di maksud dengan sampah? Bagaimana dampak sampah bagi manusia dan lingkungan? Bagaimana cara mencegah budaya mebuang sampah sembarangan ? Bagaimana cara mengurangi sampah? Apa ada manfaat sampah bagi manusia ? Dengan adanya pertanyaan tersebut maka dapat dirumuskan beberapa tujuan yaitu. Untuk  mengetahui apa yang di maksud dengan sampah.Untuk mengetahui dampak sampah bagi kehidupan. Untuk mengetahui bahaya sampah bagi kesehatan dan lingkungan. Untuk mengetahui cara menanggulangi sampah. Untuk  mengetahui pengertian prinsip
Pengertian sampah
Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Selanjutnya yang dimaksud dengan sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Sementara menurut Slamet (2002), sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
            Tim Penulis Penebar Swadaya dalam (Salipadang, 2011:6) menyatakan bahwa sampah adalah “suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” Menurut Tandjung dalam (Alex, 2012:3) sampah merupakan “sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula.(Alex,2012:4) menyimpulkan bahwa sampah adalah “barang yang tidak berharga, tidak memiliki nilai ekonomis, tidak berguna dan barang yang sudah tidak diinginkan lagi.
            Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sampah adalah material sisa yang dibuang karena material tersebut dianggap tidak berharga sehingga tidak digunakan lagi. Dalam hal ini sampah juga dapat di bagi-bagi menjagi sampah Cair, sampah alam, sampah manusia.Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Sampah cair dapat dibedakan menjadi limbah hitam dan limbah rumah tangga. Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar dating dari aktivitas industry (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambanganmanufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.
  Sampah manusia adalah Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air. Dalam hal ini sampah manusia tidak berdampak berbahaya bagi lingkungan, justru berdampak menyuburkan tanah, karena tidak mengandung zat kimia yang berbahaya.
Sampah alam adalah Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daundaun kering di hutan yang terurai  menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman. Samapah alam menjadi bahan yang sangat bagus pupuk untuk tanaman dan menyuburkan tanah karena mengandung humus.
Berdasarkan sifatnya sampah dibedaka menjadi dua yaitu sampah organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai ±80%, sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Pengomposan dapat mengendalikan bahaya pencemaran yang mungkin terjadi dan menghasilkan keuntungan. Teknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik secara aerobik maupun anaerobik, dengan atau tanpa bahan tambahan. Pengomposan merupakan penguraian dan pemantapan bahan-bahan organik secara biologis dalam temperatur thermophilic (suhu tinggi) dengan hasil akhir berupa bahan yang cukup bagus untuk diaplikasikan ke tanah. Pengomposan dapat dilakukan secara bersih dan tanpa menghasilkan kegaduhan di dalam maupun di luar ruangan. Teknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik secara aerobik maupun anaerobik, dengan atau tanpa bahan tambahan. Bahan tambahan yang biasa digunakan Activator Kompos seperti Green Phoskko Organic Decomposer dan SUPERFARM (Effective Microorganism) atau menggunakan cacing guna mendapatkan kompos (vermicompost). Keunggulan dari proses pengomposan antara lain teknologinya yang sederhana, biaya penanganan yang relatif rendah, serta dapat menangani sampah dalam jumlah yang banyak (tergantung luasan lahan). Pengomposan secara aerobik paling banyak digunakan, karena mudah dan murah untuk dilakukan, serta tidak membutuhkan kontrol proses yang terlalu sulit. Dekomposisi bahan dilakukan oleh mikroorganisme di dalam bahan itu sendiri dengan bantuan udara. Sedangkan pengomposan secara anaerobik memanfaatkan mikroorganisme yang tidak membutuhkan udara dalam mendegradasi bahan organik. Hasil akhir dari pengomposan ini merupakan bahan yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan tanah-tanah pertanian di Indonesia, sebagai upaya untuk memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah, sehingga produksi tanaman menjadi lebih tinggi. Kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah dapat digunakan untuk menguatkan struktur lahan kritis, menggemburkan kembali tanah pertanian, menggemburkan kembali tanah petamanan, sebagai bahan penutup sampah di TPA, eklamasi pantai pasca penambangan, dan sebagai media tanaman, serta mengurangi penggunaan pupuk kimia. Bahan baku pengomposan adalah semua material organik yang mengandung karbon dan nitrogen, seperti kotoran hewan, sampah hijauan, sampah kota, lumpur cair dan limbah industri pertanian.
Selain itu juga ada sampah yang bersifat berbahaya yaitu sampah nuklir, sampah industri, sampah pertambangan. Sampah ini sangat berbahaya bagi kehidupan manusia dan alam sekitar, karena mengandung banyak zat kimia dan zat berbahaya, jika kita membuang sampah ke sungai, populasi sungai akan rusak dan tidak ada lagi hewan yang hidup disungai tersebut. Jika kita hanya membuang sampah tersebut di tong sampah akan berdampak pada opulasi udara dan juga semua manusia yang menghirup oksigen. Dan kita sebagai manusia yang mempunyai pemikiran yang luas maka kita harus berpikir orang di sekitar kita dan alam di sekitar kita, jika tidak ada alam ini kita sebagai manusia tidak akan bisa hidup dan perusahan-perusahan juga memerlukan bahan-bahan dari alam, maka dari itu kita harus menjada alam ini dengan baik dan benar supaya kita diberikan dampak yang baik bagi alam, sehingga dunia ini tidak hancur.
Dampak menumpuknya sampah dalam lingkungan
Dampak sampah itu ada banyak yaitu, dampak terhadap kesehatan, pada lingkungan, pada social dan ekonomi. Adapun dampak dari kesehatan yaitu Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit) Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
Pencemaran pada lingkungan yaitu Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di lahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan lahan setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya. Bila hal ini terjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya. Dan  pencemaran pada udara yaitu padatnya jalan raya menyebabkan gangguan pada udara karena banyak asap atau polusi yang disebabkan oleh kendaraan sepeda motor yang mengandung karbondioksida dan monoksida. Dan tidak kendaraan saja yang dapat mencemarkan udara tetapi penumpukan tempat pembuangan sampah yang tidak diangkut atau diolah, dan juga kotoran sapi yang terlalu banyak yang mengandung gas metana yang dapat merusak ozon. Adapun juga pencemaran pada air yaitu Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial menghasilkan lindi terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan menyebabkan terjadinya pencemaran. Instalasi pengolahan berskala besar menampung sampah dalam jumlah yang cukup besar pula sehingga potensi lindi yang dihasilkan di instalasi juga cukup potensial untuk menimbulkan pencemaran air dan tanah di sekitarnya.
Lindi yang timbul di TPA sangat mungkin mencemari lingkungan sekitarnya baik berupa rembesan dari dasar TPA yang mencemari air tanah di bawahnya. Pada lahan yang terletak di kemiringan, kecepatan aliran air tanah akan cukup tinggi sehingga dimungkinkan terjadi cemaran terhadap sumur penduduk yang trerletak pada elevasi yang lebih rendah.Pencemaran pada keadaan social dan ekonomi yaitu  Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau tidak sedap dan pemandangan yang buruk Karena sampah bertebaran dimana-mana. Memberikan dampak negative terhadap kepariwisataan yaitu  Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas) Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengelolaan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atu tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan atau diperbaiki (Gilbert dkk; 1996)
Menurut Hadiwiyoto (1983) jika ditinjau dari segi keseimbangan lingkungan, kesehatan, keamanan dan pencemaran, apabila sampah tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan-gangguan antara lain sebagai berikut:
Sampah dapat menimbulkan pencemaran udara karena mengandung gas-gas yang terjadi dan rombakan sampah bau yang tidak sedap, daerah becek dan kadang-kadang berlumpur terutama apabila musimpenghujan datang.
Sampah yang bertumpuk-tumpuk dapat menimbulkan kondisi dari segi fisik dan kimia yang tidak sesuai dengan lingkungan normal, yang dapat mengganggu kehidupan dilingkungan sekitarnya. Disekitar daerah pembuangan sampah akan terjadi kekurangan oksigen. Keadaan ini disebabkan karena selama proses peromabakan sampah menjadi senyawa-senyawa sederhana diperlukan oksigen yang diambil dari udara disekitarnya. Karena kekurangan oksigen dapat menyebankan kehiidupan flora dan fauna menjadi terdesak. Gas-gas yang dihasilkan selama degradasi (pembusukan) sampah dapat membahayakan kesehatan karena kadang-kadang proses pembusukan ada mengeluarkan gas beracun. Dapat menimbulkan berbagai penyakit, terutama yang dapat ditularkan oleh lalat atau seranngga lainya, binatang-binatang seperrti tikus dan anjing.
Secara estetika sampah tidak dapat digolongkan sebagai pemandangan yang nyaman untuk dinikmati.

Mencegah budaya membuang sampah sembarangan
kita sebagai manusia kan mempunyai akal, budi,pikiran yang baik dan lebih tinggi daripada hewan, maka dari itu, manusia harus memanfaatkan pemberian yang maha kuasa tersebut dengan baik dan benar dan tidak menggunakannya dengan hal yang sia-sia, dengan hal itu sebagai manusia harus berfikir ke depan untuk hidup dan tidak memikirkan diri sendiri demi kepentingan, kita di dunia ini diciptakan untuk menghargai sesama makhluk dan merawat lingkungan yang ada di sekitar kita. Jika kita tidak bisa seperti itu, kita harus melihat di sekitar kitam terutama di daerah yang selalu kebanjiran setiap musim hujan dan menyebabkan banyak warga yang meninggal dan selain di kala tidak banjir, penyebab budaya buang sampah itu menyebabkan wabah penyakit. Maka dari itu kita sebagai manusia yang mempunyai pikira cerdas harus menyadari diri sendiri, memahami lingkungan sekitar kita, bagaimana dampaknya bagi kehidupan ke depan. Barulah kita bisa dikatakan manusia yang mempunyai pemikiran yang cerdas. Kalau kita sudah merawat lingkungan dengan baik dan benar kita akan hidup nyamandan tentram, maka kita hidup untuk menciptakan kehidupan yang tentram dan sejahtera. Dalam agama hindu kita sebagai harius mengenal yang namanya tri hita karana yaitu hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia. Manusia dengan alam. Jika kita sudah memiliki kesadaran yang tinggi untuk membuat alam kita menjadi baik, berarti kita sudah memahami arti dari tri hita karana, karena dalam hal ini sangat penting dan idak boleh dilupakan oleh masyarakat bali, karena alam bai itu sangat sakral yang harus dijaga dengan baik. Supaya tidak terjadi efek yang fatal di dalam gumi bali. Mak dengan kesadaran diri manusia, bisa mengilangkan budaya membuang sampah sembarangan yang dapat merusak lingkungan. Karena budaya itu sangat susah dihilangkan artinya jika kita sudah terbiasa melakukannya maka perilaku itu akan terus menerus berkelanjutan dan tidak perna hilang, jika kebiasaan itu baik, bisa saja terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan memberi contoh kkepada orang lain, jika itu kebiasaan buruk maka kita perlu menyadari diri kita sendiri untuk menghilangkan kebiasaan tersebut dari kita sendiri.




Cara mengurangi sampah
.
            Selain penumpukan di tempat pembuangan sementra (TPS), sampah pun akan semakin meningkat jumlah nya di tempat pembuangan akhir (TPA). Dengan semakin bertumpuknya sampah di TPA-TPA, akan lebih berpeluang menimbulkan bencana seperti yang terjadi di salah satu TPA yang ada di Bandung beberapa tahun lalu. Bencana longsong yang terjadi di TPA tersebut terjadi karena adanya akumulasi panas dalam tumpukan sampah yang pada akhirnya menimbulkan ledakan yang sangat hebat. Karena ledakan inilah maka sampah-sampah tersebut longsor dan menimbun puluhan rumah serta pemiliknya. Tak kurang dari 100 orang meninggal karena peristiwa ini. Dari kejadian tersebut kita harus berfikir keras bagaimana agar bencana serupa tidak terjadi di TPA-TPA yang lainnya.
Selain dampak yang telah disebutkan tadi, secara tidak langsung sampah yang menumpuk akan berpengaruh pada perubahan iklim akibat adanya kenaikan temperatur bumi atau yang lebih dikenal dengan istilah pemanasan global. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pemanasan global terjadi akibat adanya peningkatan gas-gas rumah kaca seperti uap air, karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrooksida (N2O). Dari tumpukan sampah ini akan dihasilkan ber ton-ton gas karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Gas metana (CH4) dapat dirubah menjadi sumber energi yang akhirnya bisa bermanfaat bagi manusia. Sedangkan untuk gas karbondioksida (CO2), sampai saat ini belum ada pemanfaatan yang signifikan.
Akan tetapi proses perubahan gas metana (CH4) menjadi energi tetap saja menghadapi kendala diantaranya adalah kurangnya prospek dari segi ekonomi, yang akhirnya membuat perkembangannya masih tetap jalan ditempat dan entah kapan akan maju. Akibatnya gas metana (CH4) yang dihasilkan dari tumpukan sampah hanya dapat dibiarkan saja mengapung keudara tanpa bisa dimanfaatkan.
Gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan di TPA-TPA pun tidak hanya berasal dari penumpukan sampah-sampah saja. Tetapi berasala juga dari pembakaran-pembakaran sampah plastik yang di lakukan oleh pemulung. Para pemulung ini membakar sampah plastik untuk lebih memudahkan dalam memilih sampah-sampah yang tidak bisa dibakar seperti besi. Padahal dengan pembakaran ini akan sangat merugikan terutama bagi kesehatan masyarakat disekitar tempat pembakaran. Besarnya gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran tentu saja akan semakin meningkatkan temperatur di permukaan bumi ini. selain itu abu dari sisa pembakaran sampah akan menimbulkan gangguan pernafasan pada masyarakat sekitar.
Menurut Sumaiku selain menghasilkan gas karbondioksida (CO2) dalam jumlah besar, pembakaran sampah akan menghasilkan senyawa yang disebut dioksin. Dioksin adalah istilah yang umum dipakai untuk salah satu keluarga bahan kimia beracun yang mempunyai struktur kimia yang mirip serta mekanisma peracunan yang sama. Keluarga bahan kimia beracun ini termasuk (a) Tujuh Polychlorinated Dibenzo Dioxins (PCDD); (b) Duabelas Polychlorinated Dibenzo Furans (PCDF); dan (c) Duabelas Polychlorinated Biphenyls (PCB). Racun udara dioksin akan berbahaya pada gangguan fungsi daya tahan tubuh, kanker, perubahan hormon, dan pertumbuhan yang abnormal. Dengan demikian pengurangan sampah dengan pembakaran lebih baik dihindari.
Ada beberapa cara pengurangan sampah yang lebih baik dari pembakaran yaitu seperti yang diterangkan dalam web wahli. Ada empat prinsip yang dapat digunakan dalam menangani maslah sampah ini. Ke empat prinsip tersebut lebih dikenal dengan nama 4R yang meliputi:   Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.  Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah. Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Replace (Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.
Sedangkan menurut Syahputra pola yang dapat dipakai dalam penanggulangan sampah meliputi Reduce, Reuse, dan Recycle, dan Composting (3RC) yang merupakan dasar dari penanganan sampah secara terpadu. Reduce (mengurangi sampah) atau disebut juga precycling merupakan langkah pertama untuk mencegah penimbunan sampah.
Reuse (menggunakan kembali) berarti menghemat dan mengurangi sampah dengan cara menggunakan kembali barang-barang yang telah dipakai. Apa saja barang yang masih bisa digunakan, seperti kertas-kertas berwarna-warni dari majalah bekas dapat dimanfaatkan untuk bungkus kado yang menarik. Menggunakan kembali barang bekas adalah wujud cinta lingkungan, bukan berarti menghina.
Recycle (mendaur ulang) juga sering disebut mendapatkan kembali sumberdaya (resource recovery), khususnya untuk sumberdaya alami. Mendaur ulang diartikan mengubah sampah menjadi produk baru, khususnya untuk barang-barang yang tidak dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama, misalnya kertas, alumunium, gelas dan plastik. Langkah utama dari mendaur ulang ialah memisahkar sampah yang sejenis dalam satu kelompok.
Composting merupakan proses pembusukan secara alami dari materi organik, misalnya daun, limbah pertanian (sisa panen), sisa makanan dan lain-lain. Pembusukan itu menghasilkan materi yang kaya unsur hara, antara lain nitrogen, fosfor dan kalium yang disebut kompos atau humus yang baik untuk pupuk tanaman. Di Jakarta, pembuatan kompos dilakukan dengan menggunakan sampah organik
Tentunya cari ini akan lebih baik digunakan dari pada dengan cara pembakaran. Karena selain mengurangi efek pemanasan global dengan mengurangi volume gas karbondioksida (CO2 ) yang dihasilkan, cara ini tidak mempunyai efek samping baik bagi masyarakat ataupun lingkungan. Seperti kata pepatah pencegahan penyakit akan lebih baik dari pada mengobatinya. Kata bijak ini juga bisa digunakan dalam strategi penanganan sampah yakni mencegah terbentuknya sampah lebih baik dari pada mengolah/memusnakan sampah. Karena bagaimanapun mengolah/ memusnahkan sampah pasti akan menghasilkan jenis sampah baru yang mungkin saja lebih berbahaya dari sampah yang dimusnakan. Jadi mari mulai sekarang kita bebenah diri untuk mengurangi hal-hal yang bisa membentuk sampah









Manfaat sampah
Dalam hal ini, sampah juga tidak merugikan bagi orang yang kreatif, orang yang kreatif akan melihat disekitarnya dan mempunyai ide cermerlang untuk memanfaatkan sampah itu, sampah yang dapat dimaanfaatkan itu ada dua yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Dalam hal ini samapah dapt dimanfaatkan sebagai kerajinan dan sebagai bahan tempat makanan, seperti contohnya plastik-plastik yang berserakan dapat dipungut kembali dan diolah menjadi botol-botol dan hal itu sangat berguna untuk kehidupan manusia, dalam hal ini sampah tidak  merugikan juga tapi ada untungnya bagi orang yang kreatif, tidak didaur ulang juga, tapi dijadikan sebuah kerajinan yang sangat bagus dan menarik perhatian orang-orang dan membuat orang mengerti maanfaatnya juga, bukan material yang tidak berguna. Maka sebagai manusia harus mempunyai pemikiran yang kreatif. Selain manfaat sampah sebagai bahan kerajinan sampah juga memiliki maanfaat sebagai energi yaitu sebagi biogas, yang juga dapat mengurangi masalah sampah yang ada di perkoataan. Konversi energi sampah untuk skala model kawasan (Estate Energi) dikembangkan untuk daerah antara lain kawasan pemukiman, pertokoan, pasar, komersial dengan kapasitas 2 ton sampah / hari. Pengolahan dilakukan secara integrasi yaitu pemanfaatan sampah untuk dijadikan produk listrik / gas, daur ulang dan batako. Penggunaan teknologi ramah lingkungan dengan cara proses yang cepat (one day processing) dapat mengeliminir pencemaran lingkungan di kawasan tersebut. Konversi energi sampah untuk skala model perkotaan merupakan proses akhir dari operasional pengelolaan sampah yang berada di Tempa Pembuangan Akhir (TPA). Program pengembangan energi di pembuangan sampah akhir terus digalakkan sejalan dengan krisis Landfill yang melanda beberapa kota di Indonesia. Teknologi Landfill Gas System Energy (LGSE), tumpukan sampah (open dumping) dapat menghasilkan energi untuk pembangkit listrik.
Sampah ternyata bukan hanya dapat diolah menjadi pupuk organik semata, tetapi juga menjadi sumber energi alternatif. Konsep sampah menjadi tenaga listrik ini sebenarnya timbul saat adanya polemik sekitar pemanfatan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Sampah perkotaan yang organik yang dapat dikonversi menjadi energi melalui sejumlah proses pengolahan. Dengan atau tanpa oksigen yang bertemperatur tinggi, sampah-sampah diproses menghasilkan energi listrik, gas, energi panas dan dingin. pemanfaatan biomass dari sampah sebagai sumber energi listrik seperti ini telah diakui oleh pakar sebagai energi terbarukah yang ramah lingkungan. Penerapan biomass dianggap telah sesuai dengan mekkanisme pembangunan bersih dan berkurangnya jumlah emisi.
Tekmologi yang dugunakan cukup sederhana, pisang-pisang dimasukan ke dalam peti penampungan yang tertutup rapat.Pisang-pisang itu dibiarkan hingga terdekomposisi sehingga menghasilkan gas metana.Dari gas inilah terbin digerakan untuk pembangkit listrik.Segi menarikmya dari teknologi ini , meski tergolong kecil namun berjalan lancar.Hebat lagi dari sampah pisang yang menggerakan turbin ternyata mampu mnyalurkan energy ke 500 rumah tangga.






















Simpulan
sampah adalah material sisa yang dibuang karena material tersebut dianggap tidak berharga sehingga tidak digunakan lagi. Adapaun dampak yang ditimbulkan sampah, dampak terhadap kesehatan, pada lingkungan, pada social dan ekonomi. Adapun dampak dari kesehatan yaitu Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Kita sebagai manusia harus menghilangkan budaya pembuangan sampah sembarangan, selain itu sebagai orang hindu mengenal adanya tri hita karana. Dengan mengenal itu, kita dapat mengurangi sampah dengan cara Recycle, Reduce, Recovery. Selain ada kerugian dari sampah, juga ada manfaat sampah bagi manusia yaitu manusia yang kreatif. Bila orang yang kreatif mengolah sampah pasti dijadikan kerajinan, ada juga manfaat lain dari sampah yaitu dengan  memanfaatkan sampah menjadi bahan energy yaitu biogas dn sumber energy listrik.





















Daftar Pustaka


No comments:

Post a Comment

Cara Membuat Effect Hollogram dengan Photoshop

Om Swastiastu Kawand-kawand Youtuber... Oke kawand-kawand pada hari ini saya akan memberikan tutorial efek photoshop kali ini, mimin ...