KENALI
KEBUDAYAAN BALI
MELALUI
PESTA KESENIAN BALI (BALI
ART FESTIVAL)
Ni
Kadek Devi Pragayanti
E-mail:
pio.devi@gmail.com
ABSTRAK
Pesta Kesenian Bali menampung hasil karya cipta, seni dan
aspirasi berkesenian baik kesenian hasil rekonstruksi, seni hasil inovasi,
atraksi kesenian serta apresiasi seni dan budaya masyarakat. Melalui pesta
kesenian Bali para seniman Bali diharapkan dapat terus berkarya dan berkreasi
dalam upaya dan pengembangan kebudayaan Bali yang adiluhur, sekaligus
pembangunan dari pariwisata daerah dan pembangunan masyarakat Bali. Dari
segi pro dan kontra yang ada tentang pelaksanaan Pesta Kesenian Bali ini,
hendaknya kita mapu membuat pergelaran istimewa ini menjadi sesuatu yang
bermanfaat dan mapu membangkitkan kreatifitas seni. Dan kita semua mampu
membuat Pesta Kesenian Bali ini menjadi lebih baik dari pada tahun-tahun
sebelumnya.
Kata-kata kunci : pesta
kesenian bali, seni, dan kebudayaan
ABSTRACT
Bali Arts
Festival holds copyright, works of art and artistic activity of the aspirations
of both the art of reconstruction, the art of innovation, art and attractions
of appreciation of art and culture community. Through the Bali Arts Festival
the artists of Bali are expected to continue to work and be creative in your
efforts and the development of the culture of Bali, as well as customs
development of regional tourism and community development. In terms of the pros
and cons about the implementation of the Bali Arts Festival, should we make
this special entry for mapu into something useful and mapu evokes creativity
art. And we are all able to make Bali Arts Festival is to be better than in
previous years.
Key words: bali
art festival, art, and culture
PENDAHULUAN
Latar belakang di tulisnya artikel ini adalah keunikan masyarakat
Bali. Bali
memang unik, bahkan unik dalam berbagai aspek kehidupan. Dari aspek seni
budayanya, masyarakat Bali telah menunjukkan kepada dunia, betapa tingginya
komitmen untuk melestarikan dan mewariskan nilai-nilai seni budaya leluhurnya
kepada anak cucu masa depan. Berbagai cara dilakukan untuk pelestarian dan pewarisan
dan salah satunya adalah melalui Pesta Kesenian Bali. Pesta Kesenian Bali (PKB) merupakan salah satu budaya masyarakat
Bali yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun, bertempat di Taman Budaya
Art Center, Denpasar, Bali. Pesta Kesenian Bali dijadikan sebagai wadah
aktivitas dan kreativitas para seniman dalam upaya ikut mendukung program
pemerintah dalam hal penggalian, pelestarian dan pengembangan nilai-nilai
seni budaya Bali yang
adi luhur, dalam acara ini adanya ajang pementasan semua kebudayaan masyarakat
Bali selama sebulan penuh lamanya.
Namun
banyak masyarakat yang tidak mengetahui apa sebenarnya Pesta Kesenian Bali
tersebut, dan tidak tahu apa sebenarnya tujuan dari pergelaran seni tersebut.
Mereka hanya tahu bahwa Pesta Kesenian Bali di selenggarakan untuk meramaikan
suasana dan melestarikan budaya yang ada, tapi selain itu masyarakat juga harus
mengetahui sejarah kenapa Pesta Kesenian Bali ini di laksanakan setiap taunnya
dan menjadi suatu pergelaran yang istimewa bagi masyarakat bali. Pesta Kesenian Bali diselenggarakan sebagai upaya
persembahan karya cipta seni terbaik masyarakat. PKB selama ini sejatinya
bukanlah sekadar menikmati hiburan yang apa adanya sebagai ajang reuni tahunan
selama sebulan penuh, melainkan sekaligus merupakan media ungkap dalam
menelanjangi taksu Bali secara holistik dan komprehensif dengan kejujuran serta
ketulusan jiwa nan suci untuk meningkatkan upaya pelestarian dan pengembangan
seni budaya bangsa yang berbasis kearifan lokal khas Bali. Dalam sejarah PKB yang jelas di pelopori oleh gagasan
Almarhum Prof. Dr. Ida Bagus Mantra yang berkeinginan untuk mewadahi masyarakat
Bali untuk tetap terus berkreasi dibidang seni khususnya dan sekaligus ingin
mengajegkan kebudayaan Bali yang makin menurun dai tahun ke tahun.kita patut
menghargai jasa beliau dan terus meneruskan apa yang telah di serahkan beliau
kepadakita agar kedepannya apa yang khususnya Bali miliki tidak pudar dimakan
waktu dan terus di wariskan kepada anak cucu kita kelak
Tujuan
dari penulisan artikel ini diantaranya adalah sebgai berikut: (1) agar masyarakat
mengetahui sejarah Pesta Kesenian Bali yang setiap tahunnya selalu di adakan; (2)
dapat turut berpasrtisipasi di dalam pergelaran tersebut; (3) masyarakat dapat
turut berpartisipasi melestarikan budaya yang ada, turut menciptakan kreasi
baru dan menunjukan pada generasi muda bahwa budaya yang kita miliki harus
selalu di jaga dan dilestarikan.
Selain itu manfaat yang
didapat dari penyelengarakan Pesta Kesenian Bali ini antara lain sebagai
berikut: untuk menarik wisatawan dalam bidang pariwisata agar budaya yang ada
di bali khususya lebih dikenal; menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan
asing maupun local yang nantinya akan berpengaruh bagi perekonomian di Bali dan
tingkat kesejahteraan juga pasti meningkat; agar para seniman mmepunyai tempat
untuk menuangkan kreativitasnya dan melahirkan seniman baru yang tak kalah
hebatnya.
PENYELENGGARAAN PESTA KESENIAN BALI
Penyelenggaraan
ini menampung hasil karya cipta, seni dan aspirasi berkesenian baik kesenian
hasil rekonstruksi, seni hasil inovasi, atraksi kesenian serta apresiasi seni
dan budaya masyarakat. Penyelenggaraan ini merupakan upaya pemerintah dengan
dukungan dari masyarakatnya untuk mensukseskan Bali sebagai pulau pariwisata
yang paling menarik di Indonesia. Festival ini diikuti berbagai macam komponen
masyarakat yang ada di pulau Bali, dalam rangka mensukseskan program pariwisata
di Pulau Bali. Peserta dari acara ini adalah instansi pemerintah, sekolah,
sanggar, kelurahan, komunitas serta organisasi sosial. Masing-masing peserta
berusaha menunjukkan kebolehannya atas atribut-atribut yang dibawakannya,
disertai dengan atraksi tertentu untuk menarik perhatian penonton, khususnya
para wisatawan baik dari dalam negeri maupun wisatawan manca negara.
Pesta
Kesenian Bali juga merupakan media dan sarana untuk menggali dan melestarikan
seni budaya serta meningkatkan kesejahteraan. Penggalian dan pelestarian seni
budaya meliputi filosofi, nilai-nilai luhur dan universal, konsep-konsep dasar,
warisan budaya baik benda atau bukan benda yang bernilai sejarah tinggi, ilmu
pengetahuan dan seni sebagai representasi peradaban serta pengembangan kesenian
melalui kreasi, inovasi, adaptasi budaya dengan harapan agar tetap hidup dan
ajeg berkelanjutan dalam konteks perubahan waktu dan jaman serta dalam
lingkungan yang selalu berubah ubah.
Pesta Kesenian Bali menampilkan kesenian serta kebolehan dan kekhasan
daerah dari masing masing Kabupaten dan Kota di Bali. Di Pesta Kesenian Bali
ini juga tidak hanya menampilkan Kesenian dari Bali tapi juga menampilkan
Kesenian dari Luar Bali dan Luar Negeri yang bertujuan untuk memperkenalkan
kesenian Luar Bali untuk masyarakat Bali.
Pesta
Kesenian Bali membuat masyarakat Bali untuk selalu beraktivitas dan
berkreativitas untuk memenuhi kehidupan kita. Dengan demikian aktivitas dan
kreativitas berkesenian untuk menghasilkan karya cipta dan seni masyarakat Bali
tidak akan pernah berhenti, untuk menggali dan mengembangkan gagasan-gagasan
baru, baik itu gagasan dalam berkesenian maupun dalam kegiatan sehari hari,
dalam rangka menyambung kelangsungan kehidupannya. Penggalian dan pengembangan
gagasan baru berkesenian, dipakai untuk mengimbangi adanya distribusi budaya
asing sebagai akibat globalisasi menyeluruh, karena dengan adanya gagasan barn
akan dapat menuntun prilaku masyarakat dalam konteks berfikir, berkata dan
berbuat yang diinplementasikan dan diwujudkan dalam bentuk karya cipta seni
budaya.
Pesta
Kesenian Bali diselenggarakan sebagai upaya persembahan karya cipta seni
terbaik masyarakat. Semua masyarakat yang berpartisipasi pada Pesta Kesenian
Bali menunjukkan yang dan menampilkan yang terbaik dan disertai dengan semangat
“persembahan”. Kegiatan berkesenian ini didasari oleh motivasi sebagai
persembahan yang terbaik dan “spirit” dalam segala aktivitas masyarakat Bali.
Seni yang ditampilkan adalah persembahan dan karya cipta
yang dihasilkan juga sebagai persembahan. Persembahan seni dan karya cipta
mengandung makna pembebasan yang iklas yang dalam ajaran Hindu sering disebut
dengan yadnya. Yadnya yang dipersembahkan melalui seni dan karya cipta
menjadikan hasil ciptaannya sebagai persembahan terbaik, maka sedapat mungkin
seseorang seniman tidak akan mempersembahkan miliknya atau karyanya yang paling
jelek atau seadanya, apalagi persembahan itu berupa seni dan karya cipta yang
terlahir dari budi daya sebagai hulu cinta kasih pada Kesenian Bali yang
merupakan media dan sarana untuk menggali dan melestarikan seni budaya serta
meningkatkan kesejahteraan. Penggalian dan pelestarian seni budaya meliputi filosofi,
nilai-nilai luhur dan universal, konsep-konsep dasar, warisan budaya baik benda
atau bukan benda yang bernilai sejarah tinggi, ilmu pengetahuan dan seni
sebagai representasi peradaban serta pengembangan kesenian melalui kreasi,
inovasi, adaptasi budaya dengan harapan agar tetap hidup dan ajeg berkelanjutan
dalam konteks perubahan waktu dan jaman serta dalam lingkungan yang selalu
berubah.
Ditambahkan pula, tujuan dari penyelenggaraan Pesta
Kesenian Bali (PKB) ini adalah untuk menampung hasil karya cipta, seni dan
aspirasi berkesenian baik kesenian hasil rekonstruksi, seni hasil inovasi,
atraksi kesenian serta apresiasi seni dan budaya masyarakat Bali khususnya. PKB adalah proses pembinaan
yang berkelanjutan serta membangun potensi budaya lokal, berakulturasi dengan
budaya nusantara dan mancanegara untuk mewujudkan keagungan peradaban dunia.
Karena itu pelaksanaan Pesta Kesenian Bali dihadapkan pada beragam
peluang dan tantangan baik dalam tataran lokal, Nasional dan maupun Global.
Salah satu tantangan dimaksud adalah pengembangan Pesta Kesenian Bali menuju
Pesta Kesenian Dunia. PKB merepresentasikan karya unggulan dengan ruang
lingkup yang berskala internasional.
Karena kita hidup di negeri ini dengan ragam
tradisi, budaya, yang berbeda dan karenanya kita mesti hidup berdampingan,
saling mengisi, dan beradaptasi dalam masyarakat global yang multikultural.
keserasian sosial dan harmoni antarbudaya bangsa-bangsa dapat menghindarkan
kita dari benturan peradaban. Melalui keserasian dan harmoni antarbangsa kita
dapat membentangkan jembatan peradaban antara Barat dan Timur serta Utara dan
Selatan. Dalam setiap budaya dan peradaban adiluhur tentu juga terdapat
perbedaan, namun justru perbedaan yang melahirkan warna-warni keindahan dalam
harmoni yang serasi. Dikatakan Presiden modal sosial ini dapat menjadi dasar
bagi tumbuhnya nilai-nilai toleransi, adaptasi, dan harmoni dalam budaya global
dan multikultural.
Melalui pesta kesenian Bali para seniman Bali diharapkan
dapat terus berkarya dan berkreasi dalam upaya dan pengembangan kebudayaan Bali
yang adiluhur, sekaligus pembangunan dari pariwisata daerah dan pembangunan
masyarakat Bali. Katanya pelaksanaan Pesta Kesenian Bali diarahkan sebagai
upaya penggalian, pelestarian, dan pengembangan seni tradisional yang telah
tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. kegiatan ini sebagai upaya
strategis dalam merevitalisasi nilai-nilai kesenian, pelaksanaan PKB
diarahkan sebagai upaya untuk penggalian, pelestarian, dan pengembangan seni
tradisional Bali. Kegiataan ini dinilai strategis untuk merevitalisasi nilai
kehidupan sosial ditengah globalisasi.
Ide dasarnya, untuk menempatkan fungsi kebudayaan Bali sebagai modal kebudayaan
Bali agar tetap ajeg dan fleksible.
Pelestarian seni budaya dengan menampilkan kesenian-kesenian
klasik yang sudah hampir punah dan terpendam di masyarakat. Melalui Pesta
Kesenian Bali, memotivasi masyarakat untuk menggali, menemukan dan menampilkan
kepada masyarakat pada pesta rakyat ini. Penyelenggaraan PKB dari tahun ketahun
telah memberikan nuansa tersendiri bagi keajegan seni budaya Bali dengan
menampilkan tema yang selalu berbeda-beda. Kiranya cara berkesenian masyarakat
Bali yang dipersembahkan kedalam wadah Pesta Kesenian Bali setiap tahunnya juga
berbeda-beda. Kesempatan ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk
melakukan koreksi, perbaikan, perubahan serta introspeksi diri, di
tengah-tengah keterpurukan kepariwisataan Bali saat ini.
Kalau dikaitkan dengan kegiatan dari masyarakat
Yogyakarta, penyelenggaraan PKB ini mirip dengan perayaan Sekatenan, dimana
kegiatan ini didahului oleh Pameran budaya Yogyakarta dan komersil selama
sebulan di alun-alun utara Yogyakarta dan lalu diakhiri dengan grebeg sekaten
sebagai kegiatan ritual masyarakat Yogyakarta.
Dijelaskan
PKB ini adalah sebagai media dan sarana untuk menggali dan melestarikan seni
budaya serta meningkatkan kesejahteraan. Penggalian dan pelestarian seni budaya
meliputi filosofi, nilai-nilai luhur dan universal, konsep-konsep dasar,
warisan budaya baik benda atau bukan benda yang bernilai sejarah tinggi, ilmu
pengetahuan dan seni sebagai representasi peradaban serta pengembangan kesenian
melalui kreasi, inovasi, adaptasi budaya dengan harapan agar tetap hidup dan
ajeg berkelanjutan dalam konteks perubahan waktu dan jaman serta dalam lingkungan
yang selalu berubah.
SEJARAH
PESTA KESENIAN BALI
Pesta Kesenian Bali pertama kali di diadakan pada Tahun
1979 oleh gagasan Almarhum Prof. Dr. Ida Bagus Mantra yang berkeinginan untuk
mewadahi masyarakat Bali untuk tetap terus berkreasi dibidang seni khususnya
dan sekaligus ingin mengajegkan kebudayaan Bali yang makin menurun dai tahun ke
tahun, PKB yang saat itu berlangsung kurang lebih 2 bulan tepatnya dari tanggal
20 Juni 1979 sampai 23 Agustus 1979, dan selanjutnya setiap tahun telah memberikan
kesempatan untuk menampilkan karya-karya seni terbaik, sebagai wahana
pembinaan, pelestarian dan pengembangan seni budaya masyarakat. Dasar
Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali adalah Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor
07 Tahun 1986 tentang “Pesta Kesenian Bali”.
Dalam sejarah perjalanan pesta seni rakyat yang akbar ini
pada umumnya selalu dibuka oleh pejabat tinggi negara. Hanya pada PKB yang
pertama kali tahun 1979 dibuka oleh Almarhum Prof
DR. Ida Bagus Mantra yang
saat itu menjabat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali sekaligus sebagai
penggagas PKB. Selebihnya pembukaan PKB dilaksanakan oleh Menteri, Wakil
Presiden, Presiden dan Ibu
Negara.
Acara
PKB ini digelar secara resmi ditandai dengan pawai kesenian yang berlangsung
semarak. Ribuan masyarakat Bali berduyun-duyun menyaksikan pawai yang digelar
di depan rumah jabatan Gubernur Bali gedung Jayasabha, Jalan Surapati,
Denpasar. Pawai PKB disaksikan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik,
Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dan kepala daerah kabupaten dan kota di
Provinsi Bali. Ribuan masyarakat berdiri berjejer di sepanjang jalan Hayam
Wuruk sepanjang dua kilometer dari lapangan Puputan Badung sampai lokasi PKB di
Arda Candra, Art Center, Jalan Nusa Indah Denpasar. Anak-anak, muda-mudi hingga
orang tua tampak berdesakan menyaksikan pawai PKB yang berlangsung tiap tahun
tersebut., para duta seni dari daerah menampilkan ciri khas keseniannya, mulai
dari pakaian adat, ritual pernikahan, tari-tarian hingga gamelan.
Selama PKB berlangsung akan dimeriahkan oleh
berbagai pergelaran seni dari 8 wilayah Kabupaten dan Kota Denpasar, dan juga
partisipasi dari daerah-daerah di luar Bali bahkan juga beberapa dari negara
asing. Di Taman Budaya Art Centre terdapat panggung utama dan beberapa panggung
tambahan seperti di Wantilan, Ksirarnawa, Ardha Candra, Ayodya, Ratna Kanda dan
Angsoka, stage yang tersedia tersebut untuk pementasan berbagai macam kreasi
seni, dan mulai dipentaskan jam 08.00 malam hari. Ada juga yang dipentaskan jam
11.00 pagi, sehingga bagi wisatawan yang sedang melakukan perjalanan Denpasar
city tour, mengunjungi objek wisata seperti Art Centre ini merupakan moment
yang tepat.
BUDAYA PADA PESTA KESENIAN BALI
Pesta
Kesenian Bali menampilkan berbagai macam kesenian yang tumbuh dan berkembang di
kalangan masyarakat Bali itu sendiri misalnya panggung pertunjukan musik dari
klasik sampai yang aneh-aneh hasil kolaborasi para senimannya, pameran seni
lukis, kerajinan tangan, panggung pertunjukan, berbagai macam tari-tarian baik
tradisional maupun modern, pameran budaya Bali, pameran komersil sampai arak-arakan
seni semua menunjukkan keharmonisan masyarakat Bali untuk menyelenggarakan
kegiatan ini.
Tema-tema
Pesta Kesenian bali yang sarat makna filosofis sering menimbulkan kesulitan
dikalangan para seniman untuk mengapresiasikan dalam bentuk garapan seni.
Kenyataan ini tentunya sebagai suatu pertanda bahwa tema-tema tersebut perlu
lebih disederhanakan namun tanpa harus kehilangan maknanya. Sehingga dengan
demikian adanya indikasi yang menyatakan bahwa semakin menurunnya hasil-hasil
karya seni yang mampu mengekpresikan nilai-nilai satyam, siwam dan sundaram (
kebenaran, kesucian dan keindahan ) itu dapat dihindari sampai kemudian menjadi
karya-karya seni yang berkualitas, profesional dan inovatif.
Festival atau parade Gong Kebyar merupakan salah satu acara dalam agenda Pesta
Kesenian Bali yang sangat bergengsi. Dalam festival acara tersebut, kita dapat
melihat atau menyaksikan karya seni sebagai hasil kreativitas para seniman dan
kepiawaian para pengrawit dalam memainkan gambelan Gong Kebyar.
PKB disamping memilki makna filosofis juga konotasi
kata-katanya mudah dipahami, memiliki nilai jual, dan mendorong partisipasi
masyarakat dalam Pesta Kesenian bali. Sehingga tetap dirancang dalam alur visi
yang merefleksikan kontinuitas kekokohan teks, dan relevansi konteks, sera
keseimbangan lokalitas dan universalitas, keseimbangan budaya, agama dan sains.
Sehingga misi PKB sebagai wadah pengkajian, penggalian, pelestarian
pengembangan menuntut mutu penanganan yang lebih profesional dan berkelanjutan.
Tema-tema setiap tahun biasanya masing-masing tidak berdiri sendiri, melainkan
ada dalam satu kesatuan yang saling mendukung dalam satu payung sentral.
PKB setiap tahun telah memberikan kesempatan untuk
menampilkan karya-karya seni terbaik, sebagai wahana pembinaan, pelestarian dan
pengembangan seni budaya masyarakat.Pelestarian seni budaya dengan menampilkan
keseniankesenian klasik yang sudah hampir punah dan terpendam di
masyarakat.Melalui Pesta Kesenian Bali, memotivasi masyarakat untuk menggali,
menemukan dan menampilkan kepada masyarakat pada pesta rakyat ini. Penyelenggaraan
PKB dari tahun ketahun telah memberikan nuansa tersendiri bagi keajegan seni
budaya Bali dengan menampilkan tema yang selalu berbeda-beda.
Kiranya cara berkesenian masyarakat Bali yang dipersembahkan
kedalam wadah Pesta Kesenian Bali, setiap tahunnya juga berbeda-beda.
Kesempatan ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk melakukan koreksi,
perbaikan dan perubahan serta introspeksi diri, ditengah-tengah keterpurukan
kepariwisataan Bali saat ini. Pesta kesenian ini selain dapat melestarikan seni
dan budaya ditanah air, juga dapat mengembangkan aspek ekonomi. Ditambahkan,
Bali telah menjadi sentra budaya tradisional yang dapat dinikmati dan
diapresiasi di era global. Bali telah menjadi ikon pariwisata Indonesia, yang
menjadi salahsatu tujuan utama wisatawan manca negara. Karena
itu saya mengajak masyarakat agar Bali dapat dipelihara dan terus
dikembangkan
Selain sebagai ajang pementasan seni
panggung, berbagai pameran seni bisa ditemukan disini, seperti hasil
kerajinan tangan seperti seni lukis, seni ukir, tenun bali seperti batik dan
songket, hasil kerajinan emas dan perak, jika pengunjung merasa haus ataupun
lapar tersedia berbagai stand makanan dan minuman dengan harga murah dan
terjankau. Dibagian yang hanya dibatasi tembok
dan merupakan tempat keluar masuk para pengunjung dari areal parkir sepeda
motor, berbagai jenis pakaian dan makanan dijual disini dengan harga merakyat,
kelihatan seperti pasar malam, yang selalu dipenuhi para pengunjung, terlihat
begitu antusias warga untuk menyaksikan PKB ini sehigang ajang tahunan ini
tetap digelar di kedepan hari, dengan konsep yang lebih inovatif dan kreatif
sehingga tidak membuat jenuh.
Seiring kemajuan teknologi, kreativitas berkesenian masyarakat Bali
pun senantiasa mengalami pergeseran nilai adi luhurnya secara menyeluruh akibat
dari pengaruh negatif peradaban budaya global kekinian. Beragam pementasan
pertunjukan seni budaya telah disajikan oleh ribuan seniman selama sebulan
penuh.Bahkan, ribuan pencinta seni budaya yang beramai-ramai berkunjung di Taman
Budaya (arts centre) Bali, Denpasar sebagai pusat pelaksanaan PKB pun telah
mengapresiasinya dengan antusias dan sangat aspiratif.
Bahkan hal ini dipertegas oleh
budayawan, Prof. Dr. I Made Bandem, yang menyatakan bahwa pementasan
pertunjukan seni budaya garapan para seniman di ajang PKB tahun ini belum
sepenuhnya sesuai dengan tema, sehingga terkesan kurang greget dan tidak mampu
memberikan edukasi nilai bagi penguatan ruh dari taksu kebudayaan bangsa
berbasis kearifan lokal khas Bali sesuai harapan yang telah dicanangkan
bersama.
Atas dasar itulah, patut
disadari bahwa memotret PKB selama ini sejatinya bukanlah sekadar menikmati
hiburan yang apa adanya sebagai ajang reuni tahunan selama sebulan penuh,
melainkan sekaligus merupakan media ungkap dalam menelanjangi taksu Bali secara
holistik dan komprehensif dengan kejujuran serta ketulusan jiwa nan suci untuk
meningkatkan upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya bangsa yang
berbasis kearifan lokal khas Bali. Dalam konteks ini, apakah realitas sosialnya
telah melampaui peradaban global kekinian secara beradab dan bermartabat,
ataukah justru sebaliknya, mengalami degradasi moral yang dapat memicu gejolak
politik budaya di tengah kehidupan masyarakat dalam desa pakraman.
Karena itulah, diperlukan agen
perubahan dalam pelaksanaan PKB setiap tahunnya, guna meningkatkan upaya
pelestarian dan pengembangan kebudayaan bangsa yang berbasis kearifan seni
budaya lokal khas Bali sebagai daya saing dalam kancah industri pariwisata
dunia. Sehingga, seni budaya tersebut nantinya betul-betul mampu meningkatkan
kesejahteraan publik dalam beragam sektor kehidupan masyarakat di tengah desa
pakraman. Sehingga, PKB tidak sekadar menjadi objek budaya untuk bagi-bagi
proyek bernuansa ekonomis semata, melainkan justru harus menjadi media ungkap
yang efektif dan strategis dalam mencetak karakter bangsa.
Sesungguhnya, setiap perubahan
pada umumnya merupakan upaya strategis dan relatif cukup signifikan dalam
melakukan langkah koreksi dan evaluasi menuju arah kebaikan yang lebih baik dan
menyejahterakan. Mengingat, setiap perubahan yang terjadi bukan sekadar untuk
memenuhi kepuasan personal/pribadi maupun kelompok maupun golongan, melainkan
demi upaya memenuhi kepercayaan dan kepentingan kesejahteraan khalayak publik
yang lebih luas. Namun, pada kenyataannya upaya perubahan itu acapkali tidak
dapat berjalan dengan baik dan lancar. Ini karena tidak adanya kemauan kuat dan
niat baik dari para elite penguasa pemangku kebijakan untuk melakukan tindakan
tegas dalam menjalankan kebijakannya sesuai proses penegakan supremasi hukum
secara berkeadilan dan bermartabat.
Pementasan seni budaya berbasis
kearifan lokal khas Bali dalam ajang PKB semestinya memberikan edukasi nilai
dalam pembentukan karakter bangsa. Bahkan seharusnya mampu menciptakan
terobosan baru bagi para elite penguasa pemangku kebijakan untuk mengambil
langkah strategis dalam membenahi beragam persoalan sosial di tengah masyarakat
kekinian, terutama dalam upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya bangsa
yang berbasis kearifan lokal khas Bali.
Dalam konteks ini, pelaksanaan
PKB tidak boleh diperbudak oleh siapapun untuk kepentingan pribadi maupun
kelompok ataupun golongan tertentu, melainkan harus dikelola seluas-luas secara
proporsional dan profesional sebagai upaya pelestarian dan pengembangan seni
budaya bangsa berbasis kearifan lokal khas Bali bagi kepentingan peningkatan
kesejahteraan publik, masyarakat luas yang lebih baik dan bermartabat. Ini
artinya para seniman dituntut harus mampu menebarkan pesan kebaikan dalam setiap
pementasan pertunjukan seni budaya unggulannya di ajang PKB secara
kolektif.
Bahkan, Ketua Majelis
Pertimbangan Kebudayaan (Listibya) Bali, I Gusti Putu Rai Andayana menegaskan
bahwa semestinya tidak hanya seniman yang dituntut untuk mampu menebar pesan
kebaikan dalam karya kreatif unggulannya, melainkan juga sudah menjadi
kewajiban bersama para elite penguasa pemangku kebijakan untuk memberikan
keteladanan kepada khalayak publik dalam upaya peningkatan pelestarian dan
pengembangan seni budaya bangsa berbasis kearifan lokal khas Bali sebagai media
alternatif pencetakan karakter bangsa yang lebih beradab dan bermartabat di
ajang PKB setiap tahunnya.
Pesta kesenian ini selain dapat melestarikan seni dan budaya
ditanah air, juga dapat mengembangkan aspek ekonomi. Karena itu Presiden
berharap pesta kesenian ini dapat membangkitkan kembali pariwisata Bali.
Penyelengaraan pesta kesenian ini memberikan kesempatan dalam menampung
aspirasi masyarakat sebagai upaya pembinaan, pelestarian dan penggalian seni
dan budaya Bali. Pesta ini juga tidak hanya melibatkan kelompok-kelompok
kesenian kabupaten se-Bali tapi juga dimeriahkan oleh partisipan dari luar
Bali, bahkan dari manca negara. esta
kesenian ini juga jangan hanya sekedar pesta seni semata, tapi harus dapat menjadi
ajang promosi pariwisata Bali secara keseluruhan, dan menjadi ajang pengenalan
budaya Indonesia ke dunia internasional.
Dari pelaksanaan Pesta Kesenian Bali
yang di laksakan setiap tahun dapat memberikan tempat untuk para seniman
mengekpresikan keseniannya. Dalam hal ini juga dapat melestarikan setiap budaya
yang ada agar tidak terlupakan dan dapat memunculkan kreasi yang baru.
Pelaksanaan Pesta Kesenian Bali tidak luput dari peran para seniman dan seluruh
masyarakat, bukan hanya masyarakat Bali, tapi semua kalangan masyarakat, baik
dari luar bali atau manca Negara. Dari segi pro dan kontra yang ada tentang
pelaksaan Pesta Kesenian Bali ini, hendaknya kita mapu membuat pergelaran
istimewa ini menjadi sesuatu yang bermanfaat dan mapu membangkitkan kreatifitas
seni. Dan kita semua mapu membuat Pesta Kesenian Bali ini menjadi lebih baik
dari pada tahun-tahun sebelumnya.
SIMPULAN
Salah
satu upaya pelestarian dan pewarisan dan salah satunya adalah melalui Pesta
Kesenian Bali. Pesta Kesenian Bali
(PKB) merupakan salah satu budaya masyarakat Bali yang diselenggarakan
secara rutin setiap tahun. Dengan menampilkan berbagai budaya masyarakat yang
ada. Pesta Kesenian Bali pertama kali di diadakan pada Tahun 1979 oleh gagasan
Almarhum Prof. Dr. Ida Bagus Mantra yang berkeinginan untuk mewadahi masyarakat
Bali untuk tetap terus berkreasi dibidang seni khususnya dan sekaligus ingin
mengajegkan kebudayaan Bali. pelaksanaan PKB tidak boleh
diperbudak oleh siapapun untuk kepentingan pribadi maupun kelompok ataupun golongan
tertentu, melainkan harus dikelola seluas-luas secara proporsional dan
profesional sebagai upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya bangsa
berbasis kearifan lokal khas Bali. Maka disimpulkan Pesta Kesenian Bali
merupakan ajang yang paling tepat untuk melestarikan budaya Bali. Dan kegiatan
ini harus mampu dipertahankan diselenggarakan setiap tahunnya agar seni dan
kebudayaan Bali tetap bisa lestari.
DAFTAR RUJUKAN
Anonim.2006.Presiden
Buka Pesta Kesenian Bali. Dapat Diakses Pada : http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2006/06/17/677.html. Diakses Pada Tanggal 21 Desember 2013.
Siti Anamah.2013. Pesta
Kesenian Bali. Dapat Diakses Pada : http://sitianamah.blogspot.com/2013/02/pesta-kesenian-bali.html. Diakses Pada Tanggal 21 Desember 2013.
Anonim.2013. Pesta
Kesenian Bali XXXIII. Dapat Diakses Pada : http://www.imobeducare.com/story/pesta-kesenian-bali-xxxiii. Diakses Pada Tanggal 21 Desember 2013.
Anonim.2013. Pesta
Kesenian Bali. Dapat Diakses Pada : http://senitradisionalbali.blogspot.com/2012/05/pesta-kesenian-bali.html.
Diakses Pada Tanggal 21 Desember 2013.
Widi.2013. Kesenian
Bali. Dapat Diakses Pada : http://keseniantarianwidi.blogspot.com/2010/12/pesta-kesenian-bali.html. Diakses Pada Tanggal 21 Desember 2013.
Ki Batur.2012. Pesta
Kesenian Bali 2012. Dapat Diakses Pada : http://cerita.kbatur.com/pesta-kesenian-bali-2012/. Diakses Pada Tanggal 21 Desember 2013.
No comments:
Post a Comment