Proposal Penelitian:
by: Agoez Yudhi
Sumber: Look
A. Judul :DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP AKTIVITAS PENDIDIKAN
by: Agoez Yudhi
Sumber: Look
A. Judul :DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP AKTIVITAS PENDIDIKAN
B.
Latar Belakang Masalah :
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah
terpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik,
kebudayaan, seni dan bahkan di dunia pendidikan. Kemajuan teknologi adalah
sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan
teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas
manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat
yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir
ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan
manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
Kehadiran TIK dalam pendidikan bisa dimaknai dalam tiga
paradigma, yaitu (1) TIK sebagai alat atau berupa produk teknologi yang bisa
digunakan dalam pendidikan, (2) TIK sebagai konten atau sebagai bagian dari
materi yang bisa dijadikan isi dalam pendidikan, dan (3) TIK sebagai program
aplikasi atau alat bantu untuk manajemen pendidikan yang efektif dan efisien.
Ketiga paradigma tersebut disinergikan dalam sebuah kerangka sumberdaya TIK
yang secara khusus diposisikan dan diarahkan untuk mencapai visi dan misi
pendidikan di Indonesia. Di era globalisasi pendidikan, disadari ataupun tidak,
tantangan dunia pendidikan ke depan akan lebih berat. Oleh karena itu,
optimalisasi TIK menjadi salah satu alternatif solusi dalam menopang dan
menggerakkan dunia pendidikan di kancah persaingan global. Dalam dunia
pendidikan di Indonesia, ada beberapa alasan problematik yang melatarbelakangi
pentingnya pemanfaatan TIK, terutama dalam (1) meningkatkan mutu pendidikan di
semua jenjang, (2) mengatasi kesenjangan layanan pendidikan akibat kondisi
geografis yang mana jika diabaikan akan menimbulkan disparitas mutu layanan, dan
(3) perubahan sosio-budaya masyarakat yang bergerak dinamis, dan (4) memupuk
rasa nasionalisme untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
C. Perumusan Masalah:
Dari
permasalahan yang penulis angkat, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
1.1.1.
Bagaimana pengaruh
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap aktivitas pendidikan?
1.1.2.
Bagaimana cara
mengatasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap aktivitas
pendidikan?
1.1.3.
Bagaimana cara
menanggulangi solusi dan permasalahan internet dari Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi terhadap aktivitas pendidikan?
1.1.4.
Bagaimana dampak yang
dihasilkan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap
aktivitas pendidikan?
D. Tujuan Penelitian :
Tujuan penulisan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata pelajaran dan untuk meningkatkatkan pengetahuan
penulis dalam memahami dampak teknologi informasi dan komunikasi terhadap
aktivitas pendidikan.
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari penulisan makalah ini
adalah untuk memberikan informasi kepada semua orang untuk dapat mengetahui dan
memahami dampak, kegunaan dan manfaat yang ditimbulkan dari adanya teknologi
informasi dan komunikasi terhadap aktivitas pendidikan dan dapat Mengembangkan
kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat di jalankan
dengan lebih optimal.
2. Tujuan Khusus
1.1 Tujuan secara khusus pengaruh perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang ditimbulkan terhadap aktivitas pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat buruk dan besar pula pada perkembangan
generasi anak bangsa.
1.2 Tujuan secara khusus Untuk mengatasi perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yaitu dapatnya Mengembangkan kemampuan
belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal,
menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi, terampil
mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama
1.3 Tujuan secara khusus yang di dapat cara
menaggulangi/solusi dan permasalahan internet dari perkembangan teknologi dan
komunikasi yaitu di bidang pendidikan ini masalah dapat di atasi dengan selalu
befikir positif tengtang teknologi dan dapat menggunakannya dengan cepat oleh
peserta didik, sehingga dapat memudahkan mereka untuk belajar TIK dan dapat
membuat tugas yang diinginkan.
1.4 Tujuan khusus dari hasil dampak tentang Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat diketahuinya bahwa pengaruh buruk yang sangat besar pula pada
perkembangan generasi anak bangsa. Saat ini perangkat yang paling mempengaruhi
anak pelajar Indonesia saat ini antara lain seperti HP dan computer.
E. Manfaat Penelitian:
Manfaat penulisan makalah ini
untuk memenuhi mata pelajaran dan untuk memberikan
informasi tentang semakin pentingnya teknologi yang bisa digunakan untuk
mengungkapkan data dan fakta menjadi sebuah informasi yang bisa dimanfaatkan
dan TIK juga tidak terlepas dari suatu
tanggung jawab, agar data dan fakta pendidikan yang didapat dikumpulkan,
dikelola, disimpan, diteliti, dibuktikan dan disebarkan agar masyarakat
mendapatkan informasi penting dengan benar secara efektif dan efisien.
1.1 Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari penulisan
makalah ini adalah Di era globalisasi
TIK dapat menjadi semakin bermanfaat digunakan untuk mengungkapkan data dan
fakta untuk menjadikannya sebuah
informasi yang bisa dan dapat dimanfaatkan bagi seluruh masyarakat. manfaat TIK juga tidak terlepas dari suatu
tanggung jawab agar data dan fakta pendidikan dapat dikumpulkan, dikelola,
disimpan, diteliti, dibuktikan dan disebarkan agar masyarakat mendapatkan
informasi penting dengan benar secara efektif dan efisien, Sehingga dapat membuat
perubahan pesat dalam kehidupan.
1.2 Manfaat Praktis
1. Manfaat yang di dapat, selain
teknologi dapat berpengaruh buruk bagi masyarakat, tetapi juga memiliki
pengaruh positif seperti Memotivasi kemampuan
kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK, sehingga
bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri
dan lebih percaya diri
2. Manfaat yang didapat dari
perkembangan teknologi yaitu kita dapat
Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran
dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil.
3. Manfaat yang di dapat dari
solusi dan permasalahan tentang internet yaitu kita dapat mengetahui bahwa
selain dapat membantu membuat tugas juga
dapat mempengaruhi anak” dan dapat membuat mereka kecanduan.
4. Manfaat yang di dapat dari
dampak teknologi adalah diketahuinya bahwa generasi anak bangsa dapat menjadi
buruk berkat adanya teknologi, selain dapat mempengaruhi juga dapat membuat
kecanduan.
H. Pembahasan:
Perkembangan Teknologi Menurut Para Ahli
Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak
dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau
manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan
galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologisederhana.
Terkait dengan teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of utilizing scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.
Terkait dengan teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of utilizing scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal
manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih
nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya
telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi belum digunakan. Istilah
“teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi
secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian
teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra
dan otak manusia.
Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti
teknologi sebagai” keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan
memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia
I.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Di era globalisasi peranan TIK menjadi semakin penting
digunakan untuk mengungkapkan data dan fakta menjadi sebuah informasi yang bisa
dimanfaatkan. Kontribusi TIK tidak terlepas dari suatu tanggung jawab agar data
dan fakta pendidikan dapat dikumpulkan, dikelola, disimpan, diteliti,
dibuktikan dan disebarkan agar masyarakat mendapatkan informasi penting dengan
benar secara efektif dan efisien. TIK pada hakikatnya adalah alat untuk
mendapatkan nilai tambah dalam menghasilkan suatu informasi yang cepat,
lengkap, akurat, transfaran dan mutakhir. Salah satu manfaat yang dapat
dirasakan dalam kontribusi TIK adalah teknologi internet. Internet sebagai
media informasi telah memberikan peluang bagi setiap orang.
Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diharapkan
dapat membuat perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan
perubahan dalam penggunaan beragam produk TIK. Melalui perangkat Teknologi
Informasi dan Komunikasi, kita bisa mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan
saling tukar informasi secara efisien dan efektif. TIK akan memudahkan kita,
mendapatkan ide dengan cepat dan bertukar pengalaman dari berbagai
kalangan. Dengan demikian, diharapkan dapat mengembangkan sikap inisiatif
dan kemampuan belajar mandiri, sehingga kita dapat memutuskan dan
mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan TIK secara tepat dan
optimal, termasuk implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi
segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi merupakan
segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu,
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak
terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang
terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan
informasi antar media.
Secara
khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
1.
Menyadarkan kita akan
potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah
sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini sebagai
dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2.
Memotivasi kemampuan
kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK, sehingga
bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri
dan lebih percaya diri.
3.
Mengembangkan
kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan
sehari hari.
4.
Mengembangkan
kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih
optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi,
terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5.
Mengembangkan
kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung
jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran,
bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.
J.
Implementasi TIK (ICT) dalam dunia pendidikan
Tidak bisa dipungkiri, keberadaan komputer saat ini bukan
lagi merupakan barang mewah, Alat ini sudah digunakan di berbagai bidang
pekerjaan, termasuk dalam dunia pendidikan.
Saat ini jumlah guru yang ada adalah 2.692.217, dari jumlah
tersebut yang memenuhi syarat sertifikasi 727.381 orang atau sekitar 27%,
sehingga diperlukan sekitar 1.964.836 atau 73% guru yang harus itingkatkan
kualifikasi pendidikan dan profesionalismenya. Dan yang juga menjadi masalah
adalah rendahnya tingkat pemanfaatan ICT di sekolah (Digital Divide) ICT dapat
menunjang optimalisasi sekolah, karena potensi ICT cukup besar, diantaranya
(1).Memperluas kesempatan belajar, (2) Meningkatkan efisiensi, (3) Meningkatkan
kualitas belajar, (4) Meningkatkan kualitas mengajar, (5) Memfasilitasi
pembentukan keterampilan, (6) Mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan,
(7) Meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen, (8) Mengurangi
kesenjangan digital. Begitu besar peran ICT dalam pendidkan sehingga secara
khusus pemerintah dalam Pustekkom Diknas membagi peran ICT di sekolah modern
menjadi 7 peran sekaligus sebagi pilar pendidikan. Ke-7 peran ICT tersebut
yaitu
1.
ICT sebagai gudang ilmu pengetahuan.
Artinya dengan ICT sumber ilmu pengetahuan menjadi begitu kaya bahkan melimpah,
baik ilmu pengetahuan inti (core content) dalam pelajaran sekolah maupun
sebagai materi pengaya pembelajaran (content suplement).Pada fungsi ini
internet memiliki peran besar sebagai sumber ilmu pengetahuan yang dapat
diakses secara luas yang didalamnya telah terkoneksi dengan ribuan perpustakaan
digital, jutaan artikel/jurnal, jutaan e-book, dan lan-lain.
2.
ICT sebagai alat bantu pembelajaran.
Artinya bahwa pembelajaran saat ini lebih mudah dengan bantuan ICT, untuk
menghadirkan dunia di kelas dan dapat disajikan kepada seluruh siswa melalui
peralatan ICT seperti multimedia dan media pembelajaran hasil olahan komputer
seperi poster, grafik, foto, gambar, display, dan media grafis yang lainnya.
Pemanfaatan CD Interaktif, Video Pembelajaran, Multimedia presentasi,
e-learning termasuk pada bagian ini.
3.
ICT sebagai fasilitas pendidikan. Dalam hal ini ICT sebagai saran yang melengkapi fungsi
sekolah sebagai lembaga pendidikan, terutama fasilitasfasilitas yang bernuansa
elektronik seperti labolatorium komputer, peralatan di laboratorium bahasa,
raung multimedia, studio rekaman suara, studio musik, studio produksi video dan
editing.
4.
ICT sebagai standar kompetensi. Artinya ICT sebagai mata pelajaran yang kita kenal Mata
Pelajaran TIK. Mata pelajaran ini berisi standar kompetensi.
Selain
peran TIK diatas, terdapat pendapat lain tentang peranan TIK dalam pendidikan
yaitu :
1.
TIK sebagai Keterampilan (skill) dan Kompetensi :
- Setiap pemangku kepentingan harus
memiliki kompentensi dan keahlian menggunakan TIK untuk pendidikan.
- Informasi merupakan “bahan mentah”
dari pengetahuan yang harus diolah melalui proses pendidikan.
- Membagi pengetahuan antar satu
peserta didik dengan yang lainnya bersifat mutlak dan tidak berkesudahan.
- Belajar mengenai bagaimana cara
belajar yang efektif dan efisien bagi pendidik, peserta didik, dan
stakeholder.
- Belajar adalah proses seumur hidup
yang berlaku bagi setiap individu atau manusia.
2.
TIK sebagai Infrastruktur Pendidikan
- Saat ini, bahan ajar banyak
disimpan dalam format digital dengan model yang beragam seperti multimedia.
- Para pendidik, instruktur dan
peserta didik secara aktif bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
- Proses pendidikan seharusnya dapat
dilakukan dimana dan kapan saja.
- Perbedaan letak geografi
seharusnya tidak menjadi batasan pendidikan.
- “The network is the school” akan
menjadi fenomena baru di dalam dunia pendidikan.
3.
TIK sebagai Sumber Bahan Belajar
- Ilmu pengetahuan berkembang
sedemikian cepatnya.
- Pendidik yang hebat tersebar di
berbagai belahan dunia.
- Buku-buku, bahan ajar, dan
referensi diperbaharui secara kontinyu.
- Inovasi memerlukan kerjasama
pemikiran.
- Tanpa teknologi, proses peserta
didikan yang “up-to-date” membutuhkan waktu yang lama.
4.
TIK sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pendidikan
- Penyampaian pengetahuan seharusnya
mempertimbangkan konteks dunia nyatanya.
- Memberikan ilustrasi berbagai
fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar.
- Peserta didik diharapkan melakukan
eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih bebas dan mandiri.
- Akuisisi pengetahuan berasal dari
interaksi antarpeserta didik dan pendidik.
- Rasio antara pendidik dan peserta
didik tidak dibatasi tergantung pada proses dan pemberian fasilitas.
5.
TIK sebagai Pendukung Manajemen Pendidikan
- Setiap individu memerlukan
dukungan pendidikan tanpa henti setiap harinya.
- Transaksi dan interaksi interaktif
antar-stakeholder memerlukan pengelolaan back-office yang
kuat.
- Kualitas layanan pada pengelolaan
administrasi pendidikan seharusnya ditingkatkan secara bertahap.
- Orang merupakan sumber daya yang
sangat bernilai sekaligus terbatas dalam institusi.
- Munculnya keberadaan sistem
pendidikan inter dan antar organisasi.
6.
TIK sebagai Sistem Pendukung Keputusan
- Setiap individu memiliki
karekteristik dan bakat masing-masing dalam pendidikan.
- Pendidik seharusnya meningkatkan
kompetensi dan keterampilan pada berbagai bidang ilmu.
- Sumber daya terbatas, pengelolaan
yang efektif seharusnya dilakukan.
- Institusi seharusnya tumbuh dari
waktu ke waktu dalam hal jangkauan dan kualitas.
- Pemerintah seharusnya memiliki
pengetahuan tentang profil institusi pendidikan.
Saat ini Depdiknas mempunyai program pengembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi secara besar besaran. Ada tiga posisi penting
Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
1.
Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara
teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya
ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolah sekolah di sekitar
ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota.
2.
Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan
interaktif, E learning dan E SMA. Program ini bertujuan untuk mempersempit
jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan daerah.
3.
Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan
kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua
sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di
Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan oleh
Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.
Pengembangan TIK untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan
di Indonesia adalah sesuatu yang mutlak. Dalam Renstra Departemen Pendidikan
Nasional tahun 2005-2009, program pengembangan TIK bidang pendidikan akan
dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut.
1.
Tahap pertama meliputi (a) merancang sistem jaringan yang mencakup jaringan
internet, yang menghubungkan sekolah-sekolah dengan pusat data dan aplikasi,
serta jaringan internet sebagai sarana dan media komunikasi dan informasi di
sekolah, (b) merancang dan membuat aplikasi database, (c) merancang dan membuat
aplikasi manajemen untuk pengelolaan pendidikan di pusat, daerah, dan sekolah,
dan (d) merancang dan membuat aplikasi pembelajaran berbasis web, multimedia,
dan interaktif.
2.
Tahap kedua meliputi (a) melakukan implementasi sistem pada sekolah-sekolah di
Indonesia yang meliputi pengadaan sarana/prasarana TIK dan pelatihan tenaga
pelaksana dan guru dan (b) merancang dan membuat aplikasi pembelajaran.
3.
Tahap ketiga dan keempat adalah tahap memperluas implementasi sistem di
sekolah-sekolah.
Uraian di atas lebih berfokus pada tahapan-tahapan yang
diharapakan dilakukan Depdiknas dalam kurung waktu tahun 2005-2009 dalam rangka
pengembangan TIK dalam pendidikan. Dalam merealisasikan rencana ini, Depdiknas
membangun ICT Center Kabupaten/Kota melalui Program Jardiknas yang
terdiri atas jaringan komputer, internet, dan TV Edukasi. ICT Center ini
akan terkoneksi dengan sekolah-sekolah dan kantor dinas pendidikan. Selain itu,
guru perlu juga diperlengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup
untuk menggunakan perangkat TIK. Untuk itu, manajemen sekolah perlu mengetahui
kesiapan dan pelatihan TIK yang dibutuhkan guru.
K.
Dampak TIK terhadap aktivitas pendidikan
Tahukah kita selain membawa manfaat yang besar Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) juga mempunyai pengaruh buruk yang besar pula
pada perkembangan generasi anak bangsa. Saat ini perangkat yang paling
mempengaruhi anak pelajar Indonesia saat ini antara lain :
1.
Komputer
2.
Handphone
3.
MP4 player
4.
Game Console
5.
Media tontonan
seperti Televisi dan Film
Namun kali ini kita akan membahas salah satu diantaranya
yaitu pengaruh buruk Teknologi Komputer. Pengaruh positif atau negatif yang
bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung dari
pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara
sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan
memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu
pengembangan intelektual dan motorik anak.
Pengaruh
buruk lewat internet
Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal
yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan
banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet. Melalui internetlah
berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara
terbuka dan tanpa penghalang.
Pengaruh
Buruk Terlalu Sering Bermain Komputer
Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi
malas menulis, menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial. Kecanduan
bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua tidak membuat
aturan bermain komputer. Seharusnya, menurut Rizal, orangtua perlu membuat
kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh
bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama
satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak
berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi
anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya
sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah
dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
*
Menimbang untung ruginya mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya memang
amat tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak
saat bermain komputer.
*
Selain itu juga pihak sekolah harus ikut andil dalam memberikan pengarahan
terbaik agar siswa/siswi dapat mempergunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi
ke arah yang positif.
*
Pemerintah sebagai pengendali semua sistem penyedia Informasi harusnya lebih
aktif dalam mengontrol penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
Generasi Anak Bangsa.
Sadar atau tidak sadar Teknologi Informasi dan Komunikasi
telah membawa perubahan besar terhadap Generasi Penerus Bangsa, hanya tinggal
kita yang bisa atau tidak membawa perubahan itu ke arah yang positif atau
negatif.
L.
Permasalahan dan Solusi internet dalam dunia Pendidikan
Kendala bidang pendidikan ini dapat diatasi dengan adanya
internet yang bisa diakses oleh peserta didik di perguruan tinggi. Berbagai
macam informasi seperti perpustakaan online, jurnal online, majalah, dan bahkan
buku-buku teks yang dapat di-download gratis dari berbagai situs yang ada dalam
dunia internet. Murid bisa mencari
apapun yang berkaitan dengan materi pelajaran disampaikan guru di kelas, untuk
memperbandingkan, memperkaya pengetahuan, dan mencari sesuatu yang memerlukan
kejelasan dan pemahaman mendalam.
Permasalahan selalu timbul dalam dunia pendidikan adalah
kekurangan informasi dan referensi akibat terbatasnya jumlah sarana belajar.
Ketersediaan buku – buku di perpustakaan terutama pada lembaga pendidikan
swasta cukup memprihatinkan dan sangat jauh dari harapan jika yang menjadi
tujuan adalah melahirkan murid-murid yang berkualitas dari SEKOLAH.
Namun pada praktiknya, sosialisasi internet bagi dunia
pendidikan tidak semudah yang dibayangkan dan diharapkan banyak pihak, menurut
Rahardjo (2001), terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi ini dipengaruhi
oleh beberapa hal, diantaranya kurangnya penguasaan bahasa Inggris, kurangnya
sumber informasi dalam bahasa Indonesia, mahalnya biaya akses internet, dan
ketidaksiapan tenaga pendidik.
Faktor pertama, merupakan permasalahan utama dalam
memanfaatkan segala teknologi hasil karya masyarakat Barat. Produk-produk
teknologi yang sampai ke tangan masyarakat dunia umumnya menggunakan komunikasi
berbahasa Inggris sehingga menyulitkan bagi para pengguna seperti mahasiswa
Indonesia yang Jurnal Ilmiah umumnya masih memiliki kemampuan rendah dalam
bahasa asing, sedangkan banyak informasi-informasi dan ilmu pengetahuan
direkayasa dalam bahasa internasional tersebut.
Faktor kedua, keterbatasan informasi dan ilmu pengetahuan
dalam bahasa Indonesia, menjadi salah satu penyebab rendahnya penggunaan
internet dalam negeri. Kesadaran masyarakat Indonesia untuk berbagi ilmu
pengetahuan masih sangat rendah dibanding di luar negeri. Informasi masih
dianggap suatu hal pribadi dan berharga mahal yang tidak dapat diakses oleh
seluruh orang, menjadikan pengetahuan hanya berkembang untuk diri pribadi dan
komunitas tertentu saja.
Faktor ketiga, adalah kendala mahalnya biaya untuk
menggunakan internet di dalam negeri. Untuk mengakses internet pribadi dengan
menggunakan jaringan telepon milik pemerintah seseorang harus mengeluarkan
biaya hampir sepuluh ribu rupiah per jam sehingga membatasi pemanfaatan
internet tersebut. Solusi ini dapat dipecahkan dengan menggunakan internet pada
warung-warung internet dengan biaya yang lebih murah antara dua ribu sampai
tiga ribu rupiah per jam. Namun masih saja terlalu mahal untuk seorang mahasiswa
apabila harus menggunakan dalam frekuensi tinggi (selalu mengakses).
Faktor terakhir, permasalahan dari tenaga pendidik itu
sendiri yang masih belum siap menggunakan teknologi internet dalam proses
pengajarannya akibat kurangnya kemampuan Guru dalam bidang ini. Seorang Guru tidak akan pernah menyarankan kepada muridnya
memperkaya wawasan dengan fasilitas internet akibat kekurangmampuannya sendiri.
Dampak akhir yang terjadi murid tidak
akan termotivasi untuk mengembangkan diri jika Guru tidak pernah menyarankan
pemanfaatan sumber ilmu non formal tersebut.
Masalah terpenting dari sekian faktor penghambat di atas
terletak pada faktor ketiga dan keempat yakni mahalnya biaya akses dan
keterbatasan dosen. Jika kendala bahasa tidak menjadi masalah, lambat laun
mahasiswa akan terus belajar dengan sendirinya dengan tingginya frekuensi
penggunaan internet, sehingga mereka akan lebih memahami penguasaan
istilah-istilah asing dari internet tersebut. Sumber motivator utama dari Guru
adalah faktor terpenting dalam mensosialisasikan kegiatan penunjang
pembelajaran. Misalnya untuk melengkapi informasi tentang sebuah kajian masalah
di dalam kelas, murid-murid dianjurkan
untuk membuka homepage milik Guru, atau mengakses situs-situs lain yang
disarankan guru.
Dari segi mahalnya biaya kendala ini dapat diatasi dengan
berperan penting lembaga pendidikan untuk mengembangkan sistem pembelajaran
internet dengan membangun sebuah jaringan internet di lembaga pendidikan,
menyediakan sarana penyewaan dengan biaya yang lebih murah dibanding warung
internet milik penguasaha bisnis.
M. DAFTAR PUSTAKA
Gairola, C. M.
(2004). Information and Communications Technology for Development. New
Delhi: Elsevier.
S.P.Hariningsih.
2005. Teknologi Informasi. Penerbit Graha Ilmu.
Yuhetty, H.
(n.d.). ICT and Education in
Indonesia. Retrieved 11 20, 2008, from http://www.lib.itb.ac.id/:
http://www.lib.itb.ac.id/~mahmudin/e-list/Indonesia-ICT-paper.pdf
Photography. (2009). Pembelajaran Jarak
Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung, Penerbit:Alfabeta Lusius.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung, Penerbit:Alfabeta Lusius.
http://www.GTCOS_CREATIVE.co.id
http://www.depdiknas.go.id
http://www.wikipedia.org
No comments:
Post a Comment